Jembatan hasil swadaya masyarakat belum selesai |
Demak
- Sudah
puluhan tahun warga dukuh Sido Mulyo desa Rejo Sari mendambakan Jembatan
Permanen yang melintai Sungai Serang lama. Jembatan yang ada hanyalah jembatan
dari bamboo yang setiap setahun sekali ambruk di terjang air banjir. Jembatan
bamboo itu hanya bisa dilewati kendaraan Sepeda dan Sepeda motor sehingga warga
yang mempunyai mobil harus berputar hampir 2 Km.
“ Nah dari itulah warga
berinisiatif membuat jembatan permanen sendiri dengan berswadaya masyarakat
karena mengharapkan bantuan pemerintah yang belum turun . Alhamdulillah bisa
membuat pondasi kiri kanan tengah dan gelagar besi tinggal papan pijakan dan
pegangan kiri kanan “, ujar Muzaeri warga RT 02 RW 04 dukuh Sido Mulyo desa
Rejosari pada Warta Demak.
Muzaeri mengatakan,
warganya mengharapkan jembatan yang melintas di samping Masjid desa sudah sejak
lama. Namun pengajuan kepada pemerintah belum ada tanggapan sama sekali.
Sehingga warga berinisiatif membuat jembatan dari bamboo yang setiap tahun
sekali diperbaiki.
Dengan semakin majunya
situasi dan kondisi warga maka keinginan membuat jembatan permanen semakin
bergejolak . Akhirnya melewati kesepakatan rembug warga diputuskan untuk
membangun jembatan secara swadaya dengan dana dari iuran warga sesuai dengan
kemampuannya masing-masing.
“ Dari iuaran warga inilah
jembatan swadaya ini mulai dibuat . Dana
dari warga tergantung kemampuan masing-masing yang besar keluar banyak yang
kecil juga keluar sedikit dana itu terus dikumpulkan . Dan jadilah bangunan
jembatan seperti ini “, kata Muzaeri.
Sementara itu Sakhowi salah satu panitia pembangunan
jembatan mengemukakan dana yang sudah
terserap untuk membangun jembatan itu sekitar 85 juta rupiah . Adapun
anggaran yang dibutuhkan agar jembatan itu bisa dilewati dengan sempurna
sekitar 160 juta . Sehingga dana yang dibutuhkan lagi sekitar 75 juta rupiah.
kotak untuk galang dana perbaikan jembatan |
“ Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan dana bantuan dari pemerintah kabupaten Demak untuk menyelesaikan pembangunan
jembatan ini . Harapan kami pada tahun ini jembatan ini sudah bisa dilewati
warga desa kami “, kata Sakhowi.
Sementara itu Mbah Kusnan
(75) penjaga jembatan yang belum jadi
mengemukakan , untuk menambah dana penyelesaian jembatan permanen itu
warga yang melewati diharapkan bantuan sekedarnya . Sementara jembatan hanya
bisa dilewati orang dan sepeda motor itupun harus berhati-hati karena pijakan
jembatan hanya terbuat dari papan pohon kelapa.
“ Selain itu juga bantuan
dari pemerintah yang katanya akan turun tidak lama lagi . Kalau dana itu turun
maka akan dibelanjakan untuk membeli kayu ulin dan juga meneruskan pembangunan
jembatan agar sempurna dan bisa dilewati mobil kecil”, kata Mbah Kusnan. (
Muin )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar