Jumat, 27 Maret 2015

Olga Syahputra Meninggal Dunia di Singapura





Setelah dikabarkan meninggal dunia di Singapura Jum’at  (27/3) ucapan bela sungkawa mengalir bak air banjir. Ratusan, ribuan bahkan jutaan facebooker menuliskan ucapakn bela sungkawa atas meninggalnya artis komedi serba bisa ini. Di acara TV  D Academy di salah satu TV swasta juga diselingi dengan ucapan bela sungkawa.
Mulai dari Soimah , Ramzi , juga yang lain  mengucapkan kata bela sungkawa atas meninggalnya artis yang dikenal sedserhana ini. Ivan Gunawan yang sering dipanggil Igun ini mengatakan bahwa Olga dulu orangnya sederhana sekali. Disela-sela mengisi acara di TV makannya hanya nasi putih lauknya kerupuk , kecap dan tempe. Sedangkan Ramzi ingat jika mobil Olga meski sudah tua namun tidak ganti-ganti.
” Ia mengutamakan menabung uangnya untuk kebutuhan besok , sehingga hidupnya sederhana . Namun ia juga baik hati dengan sesama jika ada yang kesusahan ia sering bantu “, tambah Ramzi.
Olga yang menderita sakit hampir setahun ini di rawat di rumah sakit di Singapura. Rencananya jenazahnya akan siterbangkan malam ini juga . Sedangkan pemakaman diperkirakan besok pagi

Kamis, 26 Maret 2015

Pagi Tadi Kabut Tebal Selimuti Demak





Demak – Pagi tadi  Kamis (26/3) sejumlah daerah di Demak
diselimuti kabut putih tebal. Hal ini cukup mengagetkan beberapa warga desa
yang dilanda kabut putih tebal itu. Di social media Face Book beberapa warga
mengapload kejadian langka itu. Status dan komentar itupun beragam.
“ Wah kabut tebal
melanda desaku ada apa ya , apa ada gunung meletus “, tulis seorang warga.
Namun beberapa
warga berkomentar hal itu kejadian biasa jika musim panen tiba. Salah satunya
adalah efek dari pembakaran jerami sisa panen. Selain itu ada juga warga yang
menulis status bahwa kejadian itu sebagai pertanda akhirnya musim penghujan dan
datangnya musim kemarau.
Kabut putih tebal
yang diketahui warga usai shalat subuh itu melanda hampir semua daerah di
Demak.  Mulai daerah Gajah , Mijen,
Kota  sampai dengan kecamatan terluar
Wedung. Sedangkan beberapa daerah di selatan seperti Mranggen , Karang Ngawen
dan juga dempet mengalami hal yang sama. (Muin)










Rabu, 11 Maret 2015

Anak Yoris Raweyai Pukul Ali Mochtar Ngabalin

NYANYI KOCAK MIRIP BROERY DAN DEWI YUL


Demak- Bagi Joko Nugroho pegawai negeri sipil di lingkungan kecamatan Wedung nyanyi merupakan hobynya sejak kecil. Darah seni yang mengalir dari bapak dan ibunya itu betul-betul melekat. Meski kini tak muda lagi namun semangat untuk menyanyi tetap membara sampai kini.

“ Jika ada acara apapun yang ada pentas nyanyinya saya pasti nomor satu yang mengawali nyanyi. Mendengar irama music apa saja hati ini rasanya sudah menyatu. Tidak ada grogi atau demam panggung ini sudah terlatih sejak kecil “, kata Joko Nugroho pada kabarseputarmuria.com di acara hiburan pelantikan 6 penjabat Kepala desa di Wedung.

Joko Nugroho mengaku menguasai banyak lagu mulai dari pop nostalgia, dhangdhut sampai campur sari. Oleh karena itu ia telah  berduet nyanyi dengan puluhan penyanyi diberbagai event. Sehingga ia sering mewakili kantor jika ada permintaan untuk nyanyi.

“ Ya gimana lagi lha wong sudah hoby , jika ada panggung music pasti saya didaulat nyanyi oleh teman-teman. Tidak itu saja kadang-kadang saya juga disuruh jadi MC “, tambahnya.

Kiprahnya nyanyi Joko tidak perlu diragukan lagi ketika mudanya. Berbagai lomba ajang nyanyi pernah ia ikuti. Beberapa kali ia menyabet piala atau kejuaraan. Puncaknya ketika ada lomba bintang radio ia pernah menyabet juara satu di tingkat RRI Semarang. Jadi baginya nyanyi itu sudah mendarah daging.

Meskipun demikian hoby nyanyinya itu tidak menggangu aktifitasnya sebagai PNS di kantor kecamatan Wedung. Justru dengan menyanyi itu semangat kerjanya lebih terkontrol. Jika ada pikiran galau atau pekerjaan yang membikin pusing ia hilangkan dengan menyanyi atau berkaraoke.


“ Habis gimana sudah jadi hoby mas , jika ada teman punya gawe ada acara musiknya saya selalu duduk paling depan untuk meyumbangkan lagu menghibur teman-teman “, katanya. (Muin)

PELANTIKAN ENAM PEJABAT KEPALA DESA DI KECAMATAN WEDUNG



Demak – Bertempat di Balai Desa Kedungmutih kecamatan Wedung telah berlangsung pelantikan penjabat Kepala Desa 6 desa di kecamatan Wedung. Masing-masing desa Kedungmutih, Tedunan, Jungsemi, Jetak, Tempel dan Wedung. Mereka itu nantinya akan menjalankan tugas sebagai Kepala Desa sebelum dilantiknya Kepala Desa Baru hasil Pilkades yang akan datang.

Hadir dalam acara pelantikan itu Muspika Wedung , serta lembaga desa ,RT,RW dan tokoh masyarakat dari 6 desa . Mereka itu adalah Pengurus BPD , pengurus  LKMD,Ketua RT , Ketua RW dan juga tokoh Masyarakat . Selain itu ada juga unsure ibu-ibu PKK.

Camat Wedung HM Syahrie usai pelantikan mengatakan, setelah dilantiknya penjabat Kepala Desa segala urusan yang berkaitan kepemerintahan desa diharapkan lebih lancar. Yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat harus lebih meningkat . Program-program pembangunan desa juga bertambah lancar.

“ Untuk pelaksanaan Pilkades waktunya masih menunggu keputusan dari atas. Karena pada tahun 2015 ini nanti juga ada pelaksanaan pemilihan Bupati Demak. Monggo kita tunggu saja yang penting para penjabat ini sudah bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya “, kata Syahrie

Disisi lain Hamdan penjabat Kepala Desa Kedungmutih yang juga mantan Kepala Desa mengemukakan rasa terima kasihnya pada anggota BPD yang masih memberikan kepercayaan padanya. Oleh karena itu ia akan menjalankan tugas yang singkat itu dengan sebaik-baiknya.

“ Alhamdulillah dari 6 penjabat ini lima diantaranya adalah mantan kepala desa termasuk saya , sedangkan untuk desa Tedunan dia adalah penjabat baru dari tokoh masyarakat desa Tedunan yaitu pak Afif “, tambahnya.


Hamdan yang menjabat kepala desa kedungmutih lebih 15 tahun ini mengharapkan ada pengganti dirinya. Usai melaksanakan tugas yang terakhir ini ia akan beristirahat jadi pejabat desa. Harapannya ke depan ia akan menekuni bisnisnya yaitu mengelola pabrik garam beriodium dan juga membina petani garam yang ada di desanya. (Muin)

Senin, 09 Maret 2015

PSK Pasar Sore Karangrandu Jepara Mak Nyus Kulinernya



Di Desa Karangrandu kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara saat ini ada satu pasar kuliner atau jajanan tradisional ala Jepara. Orang menyebutnya sebagai PSK ( Pasar Sore Karangrandu ). Pasar ini terletak di jalan raya Pecangaan – Karangrandu km 2. Pedagang membuka lapaknya sekitar jam duabelas siang  dan berakhir jam enam sore.


Adapun makanan khas Jepara ada gethuk lindri, horog-horog,gethuk kicak, hoyog-hoyog , klepon ketan, bubur, gemblong, klenyem dan masih banyak yang lainnya. Untuk lauk pauk dan sayuran ada pecel kangkung , pecel rumpul laut, bothok petet, pepes ikan, sate keong dan berbagai macam gorengan lainnya. (Muin)

Jembatan Bendung Karet Gerdu Jepara Memprihatinkan !!!!




Jepara - Mengkhawatirkan itulah kata pertama yang diucapkan ketika kita melintasi jembatan desa Gerdu kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara tepatnya di depan bendung karet Welahan Bum. Sudah beberapa tahun ini jembatan yang setiap harinya ramai dilewati pengendara kondisinya rusak berat.
 Selain besi-besi penyangga banyak yang keropos , pijakan kayu banyak yang patah dan copot. Akibatnya para pengendara yang melewati jembatan ini harus berhati-hati. Jika tidak maut akan mengancam mereka karena dibawahnya merupakan sungai yang cukup dalam. Meski rusak berat karena jembatan ini merupakan satu-satunya jalan alternative maka dalam kesehariannya jembatan ini tiada sepi dari para pengendara.

“ Dulu sebelum jembatan ini rusak mobil-mobil kecil bisa lewat , namun semenjak rusak parah tidak ada mobil yang berani lewat jembatan ini “, papar ibu Masamah (55) warga desa Gerdu pada Warta Demak.
Ibu Masamah mengatakan, jembatan bungpis ini bagi warga desa Gerdu dan sekitarnya cukup vital . Selain sebagai sarana tranportasi harian untuk menuju ke kota Jepara dan Pecangaan ,juga sebagai sarana untuk mengangkut hasil pertanian. Jika jembatan itu ambruk warga harus memutar jalan kurang lebih 5 – 8 Km dengan kondisi jalannya rusak.
Oleh karena itu warga mengharapkan agar jembatan itu segera dibenahi secara total. Beberapa waktu memang sudah ada perbaikan , namun hanya beberapa bagian saja . Sehingga setelah dilewati bebera waktu jembatan itu rusak kembali. Bahkan dalam musim penghujan ini kondisinya lebih menghawatirkan lagi

Rabu, 04 Maret 2015

Masyarakat Berpenghasilan Rendah Mendapat Keringanan Pemasangan PDAM

Acara Sosialisasi Calon Pelanggan MBR di Wedung Utara

Demak – PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum Demak) Rabu (4/3) memberikan sosialisasi kepada Calon pelanggan untuk MBR ( Masyarakat Berpenghasilan Rendah ) di 3 desa Pesisir Wedung. Yaitu desa Babalan , Kedungmutih dan Kedungkarang.

Acara yang digelar di balai desa Kedungmutih itu dihadiri 100 warga terdiri dari unsur perangkat desa, tokoh masyarakat dan juga tokoh warga. Selain itu hadir Tim dari PDAM Demak diantara Direktur PDAM Demak Qomarul Huda, SH . Hadir pula Muspika Wedung yang terdiri dari Camat, Danramil dan Kapolsek Wedung.

Direktur PDAM Demak Qomarul Huda, SH mengatakan , instalasi PDAM untuk warga di pesisir Wedung bagian utara siap dioperasikan. Oleh karena itu fihaknya kini memberikan sosialisasi kepada calon pelanggan dari kalangan MBR. Khusus MBR ini ada program subsidi sebesar Rp 600 ribu bagi 1.000 pelanggan yang tinggal di 6 desa.

“ Kalau biaya pasang regular saat Rp 1.100.000,- , namun untuk calon pelanggan  MBR ini kami hanya menarik Rp 500 ribu sisanya masuk program. Tetapi untuk pemasangannya menunggu turunnya dana subsidi “, terang Huda di hadapan warga.

Namun untuk yang regular fihaknya menjamin waktu tunggunya tidak lama paling dua minggu dari pelunasan maka fihaknya akan memasang instalasi ke rumah pelanggan. Untuk pelanggan regular tidak ada kuota seperti halnya MBR . Semua warga bisa mendaftar beramai-ramai ke kantor PDAM Wedung.

“ Untuk pengucuran air kita tunggu sambungan PLN saja , misalnya besok pagi instalasi listrik dipasang PLN. Kita langsung uji coba jaringan . Setelah clear semua maka penyambungan ke rumah warga bisa langsung dilakukan tidak menunggu lama “, imbuhnya.

Camat Wedung M. Syahri dalam pengarahannya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat di Wedung untuk membantu kelancaran pemasangan sambungan pipa ke warga. Ini berkaitan matreal maupun kondisi lingkungan masing-masing. Warga harus bisa menjaga asset PDAM agar tidak terjadi kendala dalam pemasangan maupun pemeliharaan.


“ Kami menghimbau dalam rangka pemasangan pipa ke rumah warga tidak ada kendala. Ini semua demi kesejahteraan warga masyarakat. Jika ada asset PDAM seperti pipa atau matreal yang lain warga harus menjaga jangan sampai ada tangan jahil yang menggangu . Jika terpaksa ada maka akan dikenakan sangsi “, kata Syahri. (Muin)

Minggu, 01 Maret 2015

Warga Mengeluh , Beras Raskin Kualitasnya Rendah Kuning dan Berkutu


Demak - sejumlah warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung mengeluh setelah membeli beras raskin dibalai desa setempat. Beras yang dibelinya pada bulan ini kualitasnya amat buruk. Selain warnanya yang kusam juga kotor dan berbau apek.

Juwariyah warga erte dua  erwe dua desa Kedungmutih mengatakan beras yang dibelinya dari balai desa bulan ini sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Butiran beras banyak yang pecah dan warnanya juga kusam . Jika di cium aroma beras  terasa apek.

Biasanya sih saya sering konsumsi sendiri beras raskin kalau kondisi bagus. Tapi kalau kayak gini ya kita harus mencampurnya dengan beras kualitas baik. Kalau tidak ya kita tukar dengan beras yang bagus dengan menambah uang “, ujar Juariyah yang setiap bulan mendapatkan jatah untuk membeli beras raskin.

Hal sama juga dikatakan Mbah Darsih  pedagang beras di pasar baru desa Kedungmutih. Kualitas beras raskin yang diterima warga bulan ini sangat jelek. Ia menunjukkan beras dari dalam zak yang ia beli dari warga. Dan memberikan bandingan beras raskin yang dibeli dari warga desa Kedungmalang Jepara.

“ Kalau yang dari Jepara ini meski banyak yang pecah namun warnanya tidak kusam. Baunyapun tidak terasa sehingga jika terpaksa dikonsumsi masih layak. Tapi kalau yang ini sudah kotor berbau apek jadi harganyapun lebih rendah  kata Mbah Darsih.

Mbah Darsih membeli beras raskin dari warga perkilonya berkisar lima ribu rupiah sampai enam  ribu rupiah tergantung kualitas. Warga membeli beras dari balai desa perkilonya seribu lima ratus sampai dua ribu rupiah. Oleh karena itu jika dijual warga mendapatkan kembalian uang perzaknya  empat puluh ribu sampai enam puluh ribu rupiah.

“ Warga yang mendapat beras raskin rata-rata menjual kembali beras raskin itu untuk di tukar beras yang bagus atau mendapat kembalian uang. Namun ada juga yang langsung memasaknya untuk makan sehari-hari “, tambah mbah Darsih.

Satgas raskin desa Kedungmutih Adib membenarkan , kualitas beras raskin tidak selalu sama. Kadang mendapatkan kualitas bagus kadang bisa kualitasnya rendah. Ia tidak mempunyai pilihan karena itu sudah jatah ambil dari dolog.


Untuk pengambilannya kadang satu bulan sekali , namun pernah dua kali dalam satu bulan. Adapun pembagiannya beras dari dolog dikirim ke balai desa. Selanjutnya ketua erte mengambil beras sesuai dengan jumlah raskin kemudian dibagikan kepada masing-masing kepala keluarga. Ditingkat RT itulah warga bisa membeli  beras raskin. Pak Ardans Melaporkan untuk kabarseputarmuria.com (Muin)