Sesosok bayi
perempuan ditemukan terbujur kaku di dalam tempayan air. Bayi yang baru berusia
43 hari itu bernama Fany Riawany Cantika, anak pasangan pasangan Dewi Sartika
dan Ikhsan yang tinggal di Gang H Saiyan RT 02/01 Nomor 30A Kelurahan Pondok
Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kapolsek Metro Ciputat, Kompol Alip mengatakan, dari keterangan sementara saksi, penemuan bayi berawal dari sebuah pesan singkat (SMS) bernada ancaman yang diterima paman korban yang bernama Chaerudin (38) sekitar pukul 04.30 WIB.
Pesan tersebut seputar terbunuhnya anak dari adik Chaerudin yaitu Dewi Sartika.
"Paman korban segera ke rumah mencari keponakannya," kata Alip, Kamis (20/6).
Mendapat SMS gelap tersebut, pagi itu juga Chaerudin kepada petugas mengaku segera bergegas menuju rumah adiknya Dewi Sartika. Saat di depan rumah Dewi, Chaerudin sempat kaget karena mendapati rumah adiknya tidak dalam kondisi terkunci.
Saat itu di dalam rumah Dewi Sartika dan suaminya Ikhsan sedang tertidur di dalam kamar. Di rumah tersebut juga ada nenek korban. Namun betapa kagetnya Dewi dan suaminya mendapati jika buah hatinya yang sebelumnya tidur bersama mereka sudah tidak ada. Padahal sebelumnya Fany masih diberi minum susu dan tidur bersama kedua orangtuanya.
Alip melanjutkan, menurut pengakuan Chaerudin, mereka semua akhirnya mencari Fany. Dan bayi malang tersebut baru ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Fany ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam tempayan atau tempat air yang hampir mirip ember besar.
"Benar ditemukan di tempayan rumah korban," ujar Alip.
Tempayan tersebut letaknya berada di samping dapur rumah Dewi. Sang ibu langsung menjerit hingga lemas mengetahui buah hatinya sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Saat ini sudah tiga saksi yang diperiksa, termasuk orangtua korban. Polisi pun menyatakan, akan terus mendalami dan mengembangkan kasus ini dengan olah tempat kejadian perkara serta pencarian saksi baru.
Alip menjelaskan, keterangan dari saksi sementara bisa berubah jika ada penemuan baru dari kepolisian. Sementara, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk diautopsi.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Novi Nurohmad mengatakan, pada tubuh korban tidak ditemukan luka. "Adapun soal SMS, kita masih telusuri," tegasnya.
Kapolsek Metro Ciputat, Kompol Alip mengatakan, dari keterangan sementara saksi, penemuan bayi berawal dari sebuah pesan singkat (SMS) bernada ancaman yang diterima paman korban yang bernama Chaerudin (38) sekitar pukul 04.30 WIB.
Pesan tersebut seputar terbunuhnya anak dari adik Chaerudin yaitu Dewi Sartika.
"Paman korban segera ke rumah mencari keponakannya," kata Alip, Kamis (20/6).
Mendapat SMS gelap tersebut, pagi itu juga Chaerudin kepada petugas mengaku segera bergegas menuju rumah adiknya Dewi Sartika. Saat di depan rumah Dewi, Chaerudin sempat kaget karena mendapati rumah adiknya tidak dalam kondisi terkunci.
Saat itu di dalam rumah Dewi Sartika dan suaminya Ikhsan sedang tertidur di dalam kamar. Di rumah tersebut juga ada nenek korban. Namun betapa kagetnya Dewi dan suaminya mendapati jika buah hatinya yang sebelumnya tidur bersama mereka sudah tidak ada. Padahal sebelumnya Fany masih diberi minum susu dan tidur bersama kedua orangtuanya.
Alip melanjutkan, menurut pengakuan Chaerudin, mereka semua akhirnya mencari Fany. Dan bayi malang tersebut baru ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Fany ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam tempayan atau tempat air yang hampir mirip ember besar.
"Benar ditemukan di tempayan rumah korban," ujar Alip.
Tempayan tersebut letaknya berada di samping dapur rumah Dewi. Sang ibu langsung menjerit hingga lemas mengetahui buah hatinya sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Saat ini sudah tiga saksi yang diperiksa, termasuk orangtua korban. Polisi pun menyatakan, akan terus mendalami dan mengembangkan kasus ini dengan olah tempat kejadian perkara serta pencarian saksi baru.
Alip menjelaskan, keterangan dari saksi sementara bisa berubah jika ada penemuan baru dari kepolisian. Sementara, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk diautopsi.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Novi Nurohmad mengatakan, pada tubuh korban tidak ditemukan luka. "Adapun soal SMS, kita masih telusuri," tegasnya.
[hhw]
Kepolisian akhirnya
mengungkap pelaku pembunuhan bayi yang ditemukan tewas di dalam tempayan di
daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Pembunuh bayi yang baru berusia 43 hari
bernama Fani Riawan Cantika tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri.
"Pelaku atas nama Dewi Sartika yang merupakan ibu kandung korban," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heriawan dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Sabtu (22/6).
Herry menambahkan, pelaku membunuh anaknya sendiri dengan cara ditenggelamkan ke dalam tempayan. "Ditenggelamkan di tempat air plastik warna biru dengan tinggi 50 cm," papar Herry.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 43 hari ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah tempayan air. Fany adalah anak dari pasangan Dewi Sartika dan Iksan, warga Pondok Raji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (20/6).
Bayi nahas tersebut ditemukan salah satu warga yang saat itu membantu keluarga korban mencarinya.
"Pelaku atas nama Dewi Sartika yang merupakan ibu kandung korban," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heriawan dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Sabtu (22/6).
Herry menambahkan, pelaku membunuh anaknya sendiri dengan cara ditenggelamkan ke dalam tempayan. "Ditenggelamkan di tempat air plastik warna biru dengan tinggi 50 cm," papar Herry.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 43 hari ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah tempayan air. Fany adalah anak dari pasangan Dewi Sartika dan Iksan, warga Pondok Raji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (20/6).
Bayi nahas tersebut ditemukan salah satu warga yang saat itu membantu keluarga korban mencarinya.
[bal]
Motif Dewi Sartika
(23), seorang ibu yang tega membunuh anaknya dengan menenggelamkan di dalam
tempayan terkuak sudah. Dewi membunuh anaknya yang lantaran sakit hati karena
kerap diejek oleh keluarga besarnya.
"Motifnya sakit hati karena diejek oleh keluarga besarnya," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heriawan dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Sabtu (22/6).
Ejekan tersebut bukanlah tanpa sebab. Keluarga besar Dewi mencemoohnya lantaran bayi tersebut lahir di luar nikah. "Sakit hati sering diejek karena anak tersebut anak di luar nikah," papar Herry.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 43 hari ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah tempayan air. Fany adalah anak dari pasangan Dewi Sartika dan Iksan, warga Pondok Raji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (20/6).
Bayi nahas tersebut ditemukan salah satu warga yang saat itu membantu keluarga korban mencarinya. Penemuan bayi berawal saat paman korban, Chaerudin mendapatkan sebuah sms bernada ancaman. "Awalnya paman korban bernama CH (38) mendapat sms bernada ancaman sekitar pukul 04.30 WIB," ujar Kapolsek Ciputat, Kompol Alip.
Mendapat SMS gelap tersebut, pagi itu juga Chaerudin kepada petugas mengaku segera bergegas menuju rumah adiknya Dewi Sartika. Saat di depan rumah Dewi, Chaerudin sempat kaget karena mendapati rumah adiknya tidak dalam kondisi terkunci.
Saat itu di dalam rumah Dewi Sartika dan suaminya Ikhsan sedang tertidur di dalam kamar. Di rumah tersebut juga ada nenek korban. Namun betapa kagetnya Dewi dan suaminya mendapati jika buah hatinya yang sebelumnya tidur bersama mereka sudah tidak ada. Padahal sebelumnya Fany masih diberi minum susu dan tidur bersama kedua orangtuanya.
Alip melanjutkan, menurut pengakuan Chaerudin, mereka semua akhirnya mencari Fany. Dan bayi malang tersebut baru ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Fany ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam tempayan atau tempat air yang hampir mirip ember besar.
"Benar ditemukan di tempayan rumah korban," tandas Alip.
"Motifnya sakit hati karena diejek oleh keluarga besarnya," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heriawan dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Sabtu (22/6).
Ejekan tersebut bukanlah tanpa sebab. Keluarga besar Dewi mencemoohnya lantaran bayi tersebut lahir di luar nikah. "Sakit hati sering diejek karena anak tersebut anak di luar nikah," papar Herry.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 43 hari ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah tempayan air. Fany adalah anak dari pasangan Dewi Sartika dan Iksan, warga Pondok Raji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (20/6).
Bayi nahas tersebut ditemukan salah satu warga yang saat itu membantu keluarga korban mencarinya. Penemuan bayi berawal saat paman korban, Chaerudin mendapatkan sebuah sms bernada ancaman. "Awalnya paman korban bernama CH (38) mendapat sms bernada ancaman sekitar pukul 04.30 WIB," ujar Kapolsek Ciputat, Kompol Alip.
Mendapat SMS gelap tersebut, pagi itu juga Chaerudin kepada petugas mengaku segera bergegas menuju rumah adiknya Dewi Sartika. Saat di depan rumah Dewi, Chaerudin sempat kaget karena mendapati rumah adiknya tidak dalam kondisi terkunci.
Saat itu di dalam rumah Dewi Sartika dan suaminya Ikhsan sedang tertidur di dalam kamar. Di rumah tersebut juga ada nenek korban. Namun betapa kagetnya Dewi dan suaminya mendapati jika buah hatinya yang sebelumnya tidur bersama mereka sudah tidak ada. Padahal sebelumnya Fany masih diberi minum susu dan tidur bersama kedua orangtuanya.
Alip melanjutkan, menurut pengakuan Chaerudin, mereka semua akhirnya mencari Fany. Dan bayi malang tersebut baru ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Fany ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam tempayan atau tempat air yang hampir mirip ember besar.
"Benar ditemukan di tempayan rumah korban," tandas Alip.
[bal]
Pembunuh bayi yang
ditemukan tewas di dalam tempayan tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri,
Dewi Sartika (23). Sebelum ditemukan terbunuh, Chaerudin (38) yang merupakan
kakak kandung pelaku mengaku menerima SMS bernada ancaman.
"Itu SMS, dia (pelaku) sendiri yang kirim," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Diterskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heriawan, dalam pesan singkatnya, Sabtu (22/6).
Sebelumnya, seorang bayi berusia 43 hari ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah tempayan air. Fany adalah anak dari pasangan Dewi Sartika dan Iksan, warga Pondok Raji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (20/6).
Bayi nahas tersebut ditemukan salah satu warga yang saat itu membantu keluarga korban mencarinya. Penemuan bayi berawal saat paman korban, Chaerudin mendapatkan sebuah sms bernada ancaman. "Awalnya paman korban bernama CH (38) mendapat sms bernada ancaman sekitar pukul 04.30 WIB," ujar Kapolsek Ciputat, Kompol Alip.
Mendapat SMS gelap tersebut, pagi itu juga Chaerudin kepada petugas mengaku segera bergegas menuju rumah adiknya Dewi Sartika. Saat di depan rumah Dewi, Chaerudin sempat kaget karena mendapati rumah adiknya tidak dalam kondisi terkunci.
Saat itu di dalam rumah Dewi Sartika dan suaminya Ikhsan sedang tertidur di dalam kamar. Di rumah tersebut juga ada nenek korban. Namun betapa kagetnya Dewi dan suaminya mendapati jika buah hatinya yang sebelumnya tidur bersama mereka sudah tidak ada. Padahal sebelumnya Fany masih diberi minum susu dan tidur bersama kedua orangtuanya.
Alip melanjutkan, menurut pengakuan Chaerudin, mereka semua akhirnya mencari Fany. Dan bayi malang tersebut baru ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Fany ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam tempayan atau tempat air yang hampir mirip ember besar.
"Benar ditemukan di tempayan rumah korban," tandas Alip.
"Itu SMS, dia (pelaku) sendiri yang kirim," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Diterskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heriawan, dalam pesan singkatnya, Sabtu (22/6).
Sebelumnya, seorang bayi berusia 43 hari ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah tempayan air. Fany adalah anak dari pasangan Dewi Sartika dan Iksan, warga Pondok Raji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (20/6).
Bayi nahas tersebut ditemukan salah satu warga yang saat itu membantu keluarga korban mencarinya. Penemuan bayi berawal saat paman korban, Chaerudin mendapatkan sebuah sms bernada ancaman. "Awalnya paman korban bernama CH (38) mendapat sms bernada ancaman sekitar pukul 04.30 WIB," ujar Kapolsek Ciputat, Kompol Alip.
Mendapat SMS gelap tersebut, pagi itu juga Chaerudin kepada petugas mengaku segera bergegas menuju rumah adiknya Dewi Sartika. Saat di depan rumah Dewi, Chaerudin sempat kaget karena mendapati rumah adiknya tidak dalam kondisi terkunci.
Saat itu di dalam rumah Dewi Sartika dan suaminya Ikhsan sedang tertidur di dalam kamar. Di rumah tersebut juga ada nenek korban. Namun betapa kagetnya Dewi dan suaminya mendapati jika buah hatinya yang sebelumnya tidur bersama mereka sudah tidak ada. Padahal sebelumnya Fany masih diberi minum susu dan tidur bersama kedua orangtuanya.
Alip melanjutkan, menurut pengakuan Chaerudin, mereka semua akhirnya mencari Fany. Dan bayi malang tersebut baru ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Fany ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam tempayan atau tempat air yang hampir mirip ember besar.
"Benar ditemukan di tempayan rumah korban," tandas Alip.
[bal]
Sumber : Merdeka.com
Haji Nyaman Bersama KBIH " Jabal Nur " Bandengan Jepara
Nama Kelompok : “ Jabal Nur “
Alamat : Ds. Bandengan Kec. Kota Jepara
Pengasuh : Ustad H. Abdullah Uzair
Telp : 081 393 577 202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar