Jumat, 21 Juni 2013

Pemerintah prioritaskan BLSM ke warga miskin di 15 kota besar

Kartu Perlindungan Sosial. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Selepas kenaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, mulai Sabtu (22/6), Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi langsung dibagikan. Untuk awalan, BLSM diberikan ke 13 kota besar lebih dulu, minus Bandung dan Jayapura yang karena beberapa alasan, ditunda hingga 24 Juni.

Terkait penyaluran BLSM ke kota-kota besar dulu, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan RakyatAgung Laksono mengatakan karena di perkotaan banyak warga miskin. Sehingga dari pemetaan pemerintah, fokus utama kompensasi diarahkan ke kota-kota besar.

"Warga miskin bukan cuma di desa, di kota juga banyak dan itu dilakukan karena memang sudah terinci dan diselesaikan lebih dulu," ujarnya selepas pengumuman kenaikan harga BBM di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/6).

Selain itu, Agung mengatakan pengaturan wilayah itu sudah disesuaikan dengan kemampuan kantor pos. Politikus Golkar ini mengatakan penyaluran BLSM dilakukan bertahap, paling lambat sampai Desember.

Pertimbangannya jika ada warga miskin yang kartunya rusak, hilang, atau luput terdata. Karena itu, dia menyerukan agar warga penerima BLSM tidak berebutan dalam mengambil hak mereka.

"Kantor pos yang punya pengalaman seperti itu mengaturnya dengan data-data yang ada. Secara bertahap diselesaikan sebelum 30 Juni di seluruh kota di Indonesia, termasuk kabupatennya. Enggak usah terburu2 diambil karena itu berlaku sampai 2 Desember. 1 juli harus ngambil, bisa diambil 10 Juli kalau memang sakit. Paling lambat 2 Desember," paparnya.

Nantinya, penyaluran dana BLSM sebesar Rp 150.000 per KK tidak akan dibebankan pada kantor pos saja. Kalau perlu nanti perwakilan pos bisa dibuka di lokasi yang lebih dekat bagi warga miskin, dengan bantuan perangkat desa atau kelurahan.

"Kalau perlu pos mendekati komunitas bagi orang yg cacat lansia, akan diantar oleh petugas kantor pos bersama dgn pejabat lurah, RT, RW, bisa diwakilkan, pokoknya dipermudah," ungkap Agung.
BLSM untuk tahap pertama disalurkan ke Banjarmasin, Medan, Palembang, Jakarta, Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Ambon.
Penyaluran dilakukan dengan mengirim Kartu Perlindungan Sosial (KPS) langsung ke alamat rumah tangga miskin sasaran. Kartu itu syarat utama mengambil BLSM, maupun kompensasi lain, seperti beasiswa miskin dan beras miskin.
Pengiriman KPS ke Bandung ditunda karena akhir pekan ini ada pilwalkot. Sementara Jayapura ditunda atas permintaan pemda.
[bmo]



Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai pembagian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) lebih baik dibanding program serupa yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang digagas saat kenaikan harga BBM pada 2008-2009.
Menurut Hatta, saat ini masyarakat Jakarta sudah cukup dewasa untuk memahami pembagian porsi dana yang sudah ditetapkan pemerintah. Hatta juga menyampaikan bahwa BLSM ini jauh dari penyelewengan oleh oknum yang tidak berkepentingan.
"Saya kira tidak karena masyarakat yang menerima itu memang masyarakat yang membutuhkan untuk kehidupan sehari hari jadi penyelewengan kecil, sistem lebih baik, tertib yang membawa kartu hanya yang memiliki kartu itu, berbeda dari 2008 dan 2009 pakai kupon sehingga masyarakat tidak paham, bisa saja menyerahkan pada orang lain," ujarnya saat di Kantor Pos Tendean, Jakarta, Sabtu (21/6).
Menurutnya, kartu BLSM ini merupakan cikal bakal sistem perlindungan sosial, di mana satu kartu untuk semua bantuan pemerintah. "Jadi kan kartu ini bisa ngambil raskin dan bantuan sosial termasuk beasiswa ini penting kartunya," jelas dia.
Rencana awal, pencairan BLSM tahap I akan dilakukan di 15 kota. Namun dengan beberapa pertimbangan, ada daerah yang tidak dapat melakukannya.
"Sebetulnya ada 15, ada permintaan daerah ada pilkada, papua minta tunda, ada 13 kota dilakukan dan bertahap sehingga 1 juli seluruh kabupaten dan kota sudah mendapatkannya dan ini yang saya senang lebih akurat, lebih berhak menerima masyarakat itu," ungkapnya.
Hatta juga mengharapkan, kartu BLSM ini dapat diupdate sebelum masanya habis tahun depan. "Update itu tentu saja bisa karena agar masyarakat naik kelas dan juga kesejahteraan masyarakat meningkat, sehingga kalau ada sensus dari BPS sudah sejahtera, tidak perlu dapatkan kartu sosial lagi, update selalu dilakukan. Namun, itu kewenangan BPS. Tentu diupdate lagi tapi tidak dalam waktu dekat ini karena pemilu," tegasnya.
Warga kecamatan pela mampang, Darsiah (68) mengatakan pembagian BLSM cukup mudah dan tidak berbelit. "Saya hanya antre lima menit saja," singkatnya.
[noe]

Pemerintah menegaskan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dimaksudkan agar masyarakat miskin tidak menjual aset atau harganya saat terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). BLSM akan diberikan selama 4 sampai 5 bulan dengan besaran Rp 150.000 per rumah tangga.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 9,7 triliun untuk program BLSM. Selain BLSM, juga terdapat program infrastruktur dasar yang dimaksudkan agar tercipta pembukaan lapangan kerja baru untuk masyarakat miskin.

"Anggaran untuk infrastruktur dasar sebesar Rp 7,2 triliun. Ini juga untuk membantu pembangunan pedesaan," ujarnya saat jumpa pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/6).

Rincian untuk infrastruktur dasar ini, lanjutnya, ialah tambahan jumlah desa sebesar 11.500 desa menjadi 250 juta per desa/kelurahan. Selain dua program tersebut, pemerintah juga menyiapkan program percepatan dan perluasan perlindungan sosial (P4S) yakni pengembangan dari program perlindungan sosial yang telah ada.

Program P4S ini terdiri dari pemberian beasiswa masyarakat miskin, beras miskin (raskin) dan program keluarga harapan (PKH). Beasiswa dimaksudkan agar masyarakat tetap bisa mengakses sistem pendidikan dan raskin dengan tujuan memastikan masyarakat miskin memperoleh pangan.

Raskin akan diberikan untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran yang ditambah 3 bulan. Ini diberikan pada Juni Juli karena mengantisipasi hari raya besar dan September untuk masa paceklik.

"Ini penting karena pangan termasuk 30 persen konsumsi rumah tangga miskin. Anggaran raskin ialah Rp 4,3 triliun," tuturnya.

Penyaluran beasiswa masyarakat miskin ditujukan untuk 16,6 juta siswa yang didalamnya kini mencakup masyarakat rentan miskin. Besarannya sendiri antara lain Rp 450.000 per siswa per tahun tingkat SD, Rp 750.000 untuk SMP dan Rp 1 juta untuk SMA.

"Ini serta ditambah bantuan untuk buku seragam dan alat tulis," ucapnya.
[bmo]

Sumber: Merdeka.com


Haji Nyaman Bersama KBIH " Jabal Nur " Bandengan Jepara 
 Nama Kelompok :    “ Jabal Nur “
Alamat                    :   Ds. Bandengan Kec. Kota Jepara
Pengasuh              :   Ustad H. Abdullah Uzair
Telp                        :   081 393 577 202



Tidak ada komentar:

Posting Komentar