Senin, 30 Juni 2014

Media Australia: Prabowo Unggul, Lembaga Survei Bungkam



 VIVAnews -Media Australia The Sydney Morning Heraldmengulas soal keunggulan calon presiden Prabowo Subianto dalam survei belakangan ini. Namun, beberapa lembaga survei di Indonesia seperti enggan untuk segera merilis laporan tersebut.
Ditulis oleh koreponden SMH di Indonesia, Michael Bachelard, artikel berjudul "Silence of the polls as Prabowo pulls ahead in Jakarta race" mengulas soal Prabowo yang kian membalap popularitas Joko Widodo dalam survei. Padahal, dalam berbagai survei beberapa bulan lalu, Prabowo terpaut jauh dari Joko.

Beberapa sumber yang dikontak Fairfax Media, tulis SMH, mengonfirmasi bahwa tiga lembaga survei kredibel Indonesia menunjukkan bahwa kini selisih persentase kedua capres terpaut sedikit sekali, bahkan sebuah survei menunjukkan Prabowo memimpin.

"Ini hasil yang luar biasa. Sampai saat kampanye dimulai, Joko Widodo yang populer sebagai gubernur Jakarta, sempat memimpin dua-digit," tulis SMH.

Contohnya Juni ini, Lembaga Survei Indonesia menunjukkan bahwa Joko hanya unggul 6,3 persen, menukik dari 20 persen pada survei awal tahun ini. Senin lalu, Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan bahwa Prabowo unggul dengan 51,2 persen dan Joko 48,8 persen.

Namun, menurut SMH, para lembaga survei seakan bungkam atau enggan segera merilis hasil survei yang mengunggulkan Prabowo. "Satu atau lebih survei itu ditahan untuk dipublikasikan, seperti khawatir akan mengecilkan hati para pendukung Joko Widodo dan beralih memihak Prabowo," tulis SMH.

CSIS misalnya. Menurut beberapa sumber SMH, lembaga pimpinan Rizal Sukma ini telah menyelesaikan survei pada 15 Juni, namun baru 10 hari kemudian merilisnya.
Aaron Connelly, peneliti Lowy Institute, Selasa lalu menuliskan bahwa tiga lembaga survei paling kredibel --CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting, dan Indikator Politik Indonesia-- kini telah mengakui kedua capres sama kuat.

"Prabowo Subianto kini bisa dipertimbangkan untuk menjadi pemenang pemilu presiden 9 Juli, hasil yang tidak terbayangkan sebulan lalu," tulis Connelly.

Bungkamnya lembaga survei ini, menurut sumber SMH, karena ketiga lembaga survei tersebut mendukung Joko Widodo. Seperti Rizal Sukma yang pada Minggu lalu memberikan masukan pada Joko sebelum debat presiden.

"Mereka takut dengan mempublikasikan informasi itu akan membuat dukungan banyak ke Prabowo, di negara yang menurut para analis bermental "dukung pemenang" ini," tulis SMH.

Baik Rizal atau Burhanuddin Muhtadi dari Indikator belum membalas SMS atau telepon dari SMH. Sementara itu, Saiful Mujani dari Saiful Mujani Research and Consulting sedang sakit. (asp)


Sumber : © VIVA.co.id



Minggu, 29 Juni 2014

Gara-gara Mercon Bambu , Bocah ini Tergolek Kesakitan


Jepara - Saat ini telah memasuki bulan suci Ramadhan. Dipedesaan kini mulai terdengar suara petasan . Salah satu petasan yang sering digunakan anak-anak adalah petasan bambu. Saking maraknya diberbagai tempat petasan bambu ini mulai memakan korban
Putra pasangan Rozak dan ibu Hanik warga Tahunan RT.2 RW.1 kecamatan tahunan kabupaten jepara ini mengalami luka bakar setelah tersambar api saat bermain meriam bersama teman-temannya.
Paman korban Nor saleh mengatakan Kemarin setelah sholat tarawih, anak2 pada bermain meriam bambu, menggunakan spiritus, padawaktu dituang spiritus yg ada didalam botol terjilat api dan meledak mengenai 4 orang anak, tapi yg parah keponakan saya ini ujarnya
Tradisi bermain meriam bambu memang biasa dilakukan anak-anak setiap waktu mengunggu buka puasa selama bulan Ramadan. Meriam ini dibuat dari bambu besar, biasanya bambu petung. Lalu bagian depan dilubangi seperti meriam sungguhan. 
Meriam lalu diisi air dan karbit atau kadang diisi minyak tanah , bensin atau spirtus. Begitu disulut: Duarrrr!! Suara keras menggelegar keluar dari moncong yang diarahkan ke sawah atau kebun.

Sumber : Facebook INFO SEPUTAR JEPARA


Sabtu, 28 Juni 2014

Di Jepara , Rhoma Irama Menggoyang Simpatisan Dalam Kampanye Prabowo-Hatta

# Rhoma Irama Menggoyang Jepara Dalam Kampanye Prabowo-Hatta

Bangsa Indonesia harus bersatu padu agar tetap terjaga persatuan dan kesatuan di negeri ini. Seluruh warga harus mewaspadai ulah provokator yang suka memecah belah dan mengadu domba sesama warga. Penegasan itu disampaikan juru kampanye pasangan Prabowo-Hatta, Rhoma Irama yang hadir bersama Soneta Group pada kampanye terbuka di lapangan Desa Ngabul, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6) sore.

Setelah melontarkan orasi singkat itu, Raja Dangdut itu pun langsung menggebrak dengan lagu ‘’Adu Domba’’, yang dia populerkan pada Pemilu 1982. Suami artis Rica Rahim itu juga mengingatkan bahaya penyalahgunaan narkoba dan berbagai jenis kejahatan kelas tinggi, termasuk korupsi yang membutuhkan pemimpin tegas, untuk memberantasnya.  Rhoma menyampaikan orasi singkat di sela-sela menyanyi.

 ‘’Segala bentuk keborokan itu akan sirna saat pemimpin tegas Prabowo-Hatta memenangkan Pilpres 9 Juli mendatang,’’ tukas Rhoma.

Sejumlah jurkam dan pengurus parpol ikut menyampaikan orasi. Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid mengajak warga mendukung capres-cawapres no 1 agar bangsa kita dapat mewujudkan kemandirian. ‘’Untuk mewujudkan bangsa yang mandiri, kita harus memenangkan pasangan Prabowo-Hatta,’’tegas anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil II (Demak,Kudus,Jepara) Jateng itu.

Bupati Jepara yang juga Ketua DPC PPP Jepara Ahmad Marzuqi ikut tampil di panggung kampanye, dengan memakai kostum khas Prabowo-Hatta, baju putih dengan logo Garuda merah di saku kanan. ‘’Kita berdoa kepada Allah agar pasangan Prabowo-Hatta dimenangkan dalam Pilpres,’’ ujar bupati sekaligus Ketua Tim Pemenangan Probowo-Hatta Kabupaten Jepara itu.
(suara merdeka)



Bangsa Indonesia harus bersatu padu agar tetap terjaga persatuan dan kesatuan di negeri ini. Seluruh warga harus mewaspadai ulah provokator yang suka memecah belah dan mengadu domba sesama warga. 
Penegasan itu disampaikan juru kampanye pasangan Prabowo-Hatta, Rhoma Irama yang hadir bersama Soneta Group pada kampanye terbuka di lapangan Desa Ngabul, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6) sore.

Setelah melontarkan orasi singkat itu, Raja Dangdut itu pun langsung menggebrak dengan lagu ‘’Adu Domba’’, yang dia populerkan pada Pemilu 1982. 
Suami artis Rica Rahim itu juga mengingatkan bahaya penyalahgunaan narkoba dan berbagai jenis kejahatan kelas tinggi, termasuk korupsi yang membutuhkan pemimpin tegas, untuk memberantasnya. Rhoma menyampaikan orasi singkat di sela-sela menyanyi.
‘’Segala bentuk keborokan itu akan sirna saat pemimpin tegas Prabowo-Hatta memenangkan Pilpres 9 Juli mendatang,’’ tukas Rhoma.
Sejumlah jurkam dan pengurus parpol ikut menyampaikan orasi. Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid mengajak warga mendukung capres-cawapres no 1 agar bangsa kita dapat mewujudkan kemandirian.
 ‘’Untuk mewujudkan bangsa yang mandiri, kita harus memenangkan pasangan Prabowo-Hatta,’’tegas anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil II (Demak,Kudus,Jepara) Jateng itu.
Bupati Jepara yang juga Ketua DPC PPP Jepara Ahmad Marzuqi ikut tampil di panggung kampanye, dengan memakai kostum khas Prabowo-Hatta, baju putih dengan logo Garuda merah di saku kanan. 
‘’Kita berdoa kepada Allah agar pasangan Prabowo-Hatta dimenangkan dalam Pilpres,’’ ujar bupati sekaligus Ketua Tim Pemenangan Probowo-Hatta Kabupaten Jepara itu.
(suara merdeka) 

Minggu, 22 Juni 2014

SDN Kedungmutih Lepas 85 Siswa Kelas VI

Ibu Upik Kandarsih lepas siswa kelas VI


Demak- SD Negeri Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak , Sabtu (21/6) melepas 85 siswa kelas VI. Siswa kelas akhir sekolah pesisir itu  dinyatakan lulus setelah mengikuti Ujian Akhir Sekolah. Acara pelepasan itu di meriahkan juga pentas seni dan pemberian penghargaan.

Kepala SD Negeri kedungmutih Upik Kandarsih, S Pd dalam sambutan pelepasannya mengatakan, meskipun telah lulus namun diharapkan semua melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu semua siswa harus menjaga nama baik sekolah, tetap ingat kepada bapak dan ibu guru dan terus rajin belajar.

“ Ingatlah bapak dan ibu guru yang telah mengajarmu selama 6 tahun di bangku sekolah ini. Ibu ingin semua yang lulus hari ini kelak menjadi putra-putri harapan bangsa. Raihlah cita-citamu setinggi bintang diangkasa “, kata Upik di hadapan siswa dan juga orang tua kelas VI.


pentas seni


Sementara itu H. Sri Harwanto, S Pd pengawas TK/SD kantor UPTD Dikpora Wedung mengatakan , negara telah memberikan kesempatan sebesar-besar kepada warganya untuk mengakses pendidikan . Mulai dari tingkat SD , SMP dan juga SMA. Berbagai bantuan pendidikan telah diluncurkan seperti BOS, BSM semua itu agar warga Indonesia bisa terus sekolah tanpa terkendala biaya.

“ Dengan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, diharapkan warga Negara Indonesia bisa mengenyam pendidikan selama 12 tahun atau Wajib belajar 12 tahun. SD 6 tahun , SLTP 3 tahun dan SLTA 3  tahun”, ujar Sri Harwanto.

Oleh karena itu Sri Harwanto mengharapkan siswa yang lulus pada hari itu bisa terus melanjutkan pendidikan  yang lebih tinggi. Baik masuk ke SMP atau MTs dimanapun berada. Apalagi saat ini disetiap desa sudah ada sekolah lanjutan pertama. Jangan karena terkendala biaya akhirnya tidak melanjutkan sekolah.


Bergambar bersama


Acara pelepasan siswa berlangsung meriah dengan dipentaskannya nyanyian dan tarian oleh para siswa siswi SD Kedungmutih. Meskipun persiapan hanya sebentar karena terkendala waktu namun acara tersebut berlangsung cukup lancar. Orang tua wali yang hadir tampak bersemangat mengikuti dari awal sampai akhir.

“ Alhamdulilah meski persiapan kurang dan juga waktunya mepet . Anak-anak bisa tampil bagus. “, kata Zaenal Fathoni guru Agama yang menjadi ketua Panitia. (Muin)


TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE



Kamis, 19 Juni 2014

Lewat Bidikmisi, 2 Putra Blitar Kuliah Kedokteran Gratis



TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Tidak ada yang tidak mungkin diraih di dunia iniu, khususnya pendidkan.


Doni Ardian Putranto (20) dan Yafi Rushan Rusli (20) sama-sama putra Kabupaten Blitar dan bukan berasal dari keluarga kaya.

Namun mereka juga sama-sama beruntung bisa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.

Fakultas berbiaya mahal yang sulit diakses kalangan tidak mampu.

Doni  adalah anak tunggal seorang tukang bangunan. Sementara Yafi, adalah anak pengusaha tambak ikan skala kecil.

Ibu Doni adalah ibu rumah tangga, sedangkan ibu Yafi guru sekolah dasar.

Dua mahasiswa yang masing-masing duduk di semester enam dan semester empat itu, berhasil masuk FK Unair melalui program Bidikmisi.

Artinya, orangtua mereka tak harus mengeluarkan uang ratusan juta rupiah seperti mahasiswa lain yang masuk kampus itu lewat jalur reguler.

Perawakan dan penampilan keduanya biasa-biasa saja, tidak ada yang wah.

Saat ditemui Surya (Tribunnews.com Network) di kampus, keduanya sama-sama mengenakan kemeja dan celana kain seperti mahasiswa FK lain yang diwajibkan mengenakan baju seperti itu.

“Sejak awal saya memang ingin sekolah dokter, karena profesi dokter memang dibutuhkan dan dicari banyak orang. Ibaratnya, saya tidak perlu pergi kemana-mana, bisa tetap bersama keluarga sambil menunggu pasien yang datang berobat,” ujar Doni mengawali ceritanya, Rabu (4/6/2014).

Meski sejak awal juga menyadari penghasilan orangtua tidak akan bisa membiayai pendidikan di fakultas kedokteran yang terbilang mahal, namun Doni tak surut bermimpi.

Setidaknya hal itu bisa terlihat dari kemampuannya menyabet sejumlah prestasi semasa duduk di bangku SMA.

Salah satu prestasi yang diraihnya adalah sebagai juara 2 kompetisi Geolympic 2012 yang diselenggerakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

“Waktu SMA dulu memang saya tertarik dan menggeluti berbagai bidang, seperti geologi, biologi, dan fisika,” kata alumni SMAN 1 Blitar tersebut.

Setelah lulus SMA, anak tunggal itu mulai mendaftar Bidikmisi untuk program studi Pendidikan Dokter di Universitas Airlangga.

Baginya, Universitas Airlangga adalah satu-satunya kampus negeri di Jawa Timur yang memiliki fakultas kedokteran paling bergengsi dengan biaya paling murah dibanding kampus lain di Jatim.

“Sebelumnya sempat kepikiran ingin ambil di Universitas Brawijaya di Malang, tetapi di sana kan juga mahal,” imbuhnya.

Dia pun dinyatakan lulus seleksi program itu. Selanjutnya, ia tak bisa hanya ongkang-ongkang kaki, karena harus mempertahankan prestasi agar beasiswa itu tidak lepas.

Tanpa program Bidikmisi, Doni mengaku mustahil bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran.

Maklum, seandainya melalui jalur yang lain, tentu orangtuanya harus menyiapkan duit ratusan juta rupiah.

Memang, uang tunjangan yang diberikan pemerintah melalui program Bidikmisi tidak benar-benar cukup baginya untuk hidup di Surabaya.

Namun bagi dia, untuk buku-buku dan peralatan kuliah kedokteran lain, masih bisa dia pinjam dari senior-seniornya di kampus.

Menyadari keberhasilannya menembus Fakultas Kedokteran adalah berkah, Doni telah bernazar sejak kini.

Kelak, saat berhasil menjadi dokter, dia akan menggratiskan biaya pengobatan bagi para pasien yang datang setiap Jumat.

Demikian pula bagi pasien-pasien dari kalangan ekonomi tidak mampu, juga akan digratiskannya. “Itu nazar saya sejak sekarang ini,” ucap Doni. (ben)



Anak Tukang Kayu Bisa Kuliah Di Pendidikan Dokter UNS



INILAH.COM, Semarang - Pendidikan kedokteran merupakan salah satu bidang ilmu termahal saat ini. Bagi Dewi Nur Fatimah, puteri seorang tukang kayu di Sragen, Jawa Tengah ini, impian menjadi dokter jauh dari angan.

Keterbatasan ekonomi awalnya kendala besar bagi Dewi melanjutkan ke perguruan tinggi. Berbekal prestasi di sekolah, doa orang tua dan informasi tentang Bidikmisi, kini Dewi lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tahun 2012, Dewi dikunjungi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di rumah gubugnya di Sragen, Jawa Tengah.

Di hadapan Mendikbud, mahasiswi yang saat itu sedang menempuh semester dua ini mengaku bahagia dan terharu karena tidak pernah menyangka dirinya bisa kuliah tanpa mengeluarkan uang, bahkan mendapatkan uang setiap bulannya.

Ibunda Dewi hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi doanya untuk Dewi tak pernah putus agar puteri kesayangannya dapat melanjutkan sekolah. Sang bunda sadar, tidak mungkin jika dengan kondisi ekonominya.

“Saya sering mikir, anak pintar tapi ga bisa sekolah, sedangkan anak yang ga pintar tapi punya uang, bisa sekolah,” ujar wanita paruh baya itu hampir menangis, Selasa (5/11/2013).

Karena bidikmisi, doa kedua orang tua Dewi akhirnya terjawab. Dewi bisa kuliah di salah satu fakultas kedokteran di UNS. Dengan IP 3,1, anak ke dua dari tiga bersaudara ini memberi kebanggan pada orang tuanya.

Kedua orang tua Dewi tidak mengenyam pendidikan yang cukup dulunya. Ayahnya tamatan SMA swasta, dan ibunya tidak sekolah. Rumah merekapun sangat memprihatinkan, hanya bangunan kumuh yang tidak berplafon, dan tidak ada barang berharga apapun di dalamnya.

Dewi merupakan lulusan SMA negeri 1 Surakarta. Diusianya yang baru 19 tahun saat ini, dia mengaku semangat untuk belajar. Ucapannya pun terbukti, karena dari nilai semester satu tidak ada nilainya yang mengecewakan. “Ga ada nilai C, nilainya A sama B saja,” katanya

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Djoko Santoso mengatakan, perguruan tinggi (PT) telah membuka pintu selebar-lebarnya bagi seluruh lapisan masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan tinggi.
Tentu saja mereka yang ingin masuk PT harus memenuhi kualifikasi dan persyaratan tertentu. Tahun 2012, Kemdikbud menargetkan 40.000 mahasiswa baru dalam program ini, dan tahun 2013 menargetkan 50.000 mahasiswa.

Bidikmisi merupakan salah satu program afirmatif yang tertuang dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi. Dengan demikian, nantinya tidak lagi tergantung menteri atau siapa pun karena sudah menjadi amanat perundangan. [rok]

Berkat Bidikmisi, Pelajar Berprestasi Anak Penjual Bambu dan Buruh Tani Bisa Kuliah di Kedokteran Unpad



[Unpad.ac.id, 18/06/2014] Biaya pendidikan yang tidak murah serta seleksi yang ketat, membuat banyak orang pesimis untuk mendaftar ke program studi yang banyak diminati calon mahasiswa seperti Kedokteran Unpad. Hal ini pula yang sempat dirasakan Waryanto dan Atih Novia Apriliani. Mereka adalah 2 dari 14 mahasiswa program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Unpad yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 dan dinyatakan lolos sebagai penerima Bidikmisi.
Waryanto dan Atih Novia Apriliani (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Waryanto dan Atih Novia Apriliani (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Saat ditemui di sela-sela pelaksanaan registrasi administrasi untuk mahasiswa baru di Bale Santika, Rabu (18/06), Atih dan Waryanto mengaku sangat senang sekaligus bangga bisa menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad. Keduanya berjanji akan menjaga amanah ini sebaik mungkin.
Mulanya, Atih merasa tidak percaya diri mendaftar di Fakultas Kedokteran Unpad. Yang ia dengar,  kuliah di Fakultas Kedokteran bukan hanya sulit seleksinya tetapi juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. “Kuliah kan harus biaya banyak. Tapi orang tua kalau biaya segitu enggak ada. Apalagi kalau punya cita-cita dokter biayanya bisa sampai ratusan juta,” tutur Atih.
Ayah Atih adalah seorang penjual bambu yang penghasilannya tidak tetap setiap bulannya. Sementara Ibu Atih adalah seorang ibu rumah tangga. Atih adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Alumni SMAN 1 Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat ini merupakan siswa berprestasi di sekolahnya dan sering meraih peringkat satu di kelas sejak duduk di Sekolah Dasar.
Senada dengan Atih, Waryanto juga mengaku bercita-cita menjadi dokter, namun terkendala biaya. “Kalau enggak ikut Bidikmisi takutnya nyusahin orang tua. Ayah seorang buruh tani. Jadi susah dapat uang untuk kuliah,” tutur bungsu dari sembilan bersaudara ini.
Sehari-hari, Ayah Waryanto mengelola sawah milik orang lain yang dibayar dengan sebagian hasil panennya. Ibu Waryanto adalah seorang ibu rumah tangga, yang sering pula ikut membantu suaminya di sawah. Sama seperti Atih, Waryanto merupakan siswa berprestasi dimana ia sering menjadi juara umum di sekolahnya. “Terima kasih. Dengan Bidikmisi, banyak anak-anak yang berpotensi tapi biayanya enggak ada, jadi bisa kuliah,” tutur alumni SMAN 1 Anjatan, Indramayu ini.
Pada kesempatan tersebut, Atih juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah dan Unpad atas adanya program ini.  “Terima kasih untuk pemerintah yang sudah ngasih Bidikmisi, juga Unpad yang telah mengizinkan saya masuk Fakultas Kedokteran. Mudah-mudahan saya bisa memberikan kontribusi yang baik dan menjaga amanah ini agar saya tetap bisa berprestasi,” tutur Atih.
Sejak kecil, Atih dan Waryanto memang bercita-cita menjadi dokter. “Waktu SD ingin jadi dokter kayaknya keren. Seiring berjalannya waktu, tambah umur, yang dilihatenggak hanya kerennya saja. Di masyarakat, dokter masih sangat dibutuhkan,” tutur Waryanto yang mengaku masih kesulitan menemukan dokter di daerah tempat tinggalnya di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.
Kedepannya, Atih dan Waryanto berharap dapat menjadi mahasiswa yang berprestasi dan lulus menjadi dokter yang berkualitas dan dapat membatu masyarakat, serta membanggakan orang tua. “Saya ingin menjadi dokter yang berkualitas, dokter yang benar. Saya ingin mengabdi di masyarakat,” tutur Waryanto.*

Rabu, 18 Juni 2014

Yuk Budidaya Tomat Manfaatkan Pekarangan Kita



PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA TOMAT
A. Pembibitan
1. Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi biji/benih tanaman tomat adalah:
a) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh.
b) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau penyakit.
c) Benih atau biji bersih dari kotoran.
d) Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
2. Penyiapan Benih 
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara membeli benih yang telah siap tanam atau dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan benih dilakukan dengan membeli, hendaknya membeli pada toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih-benih yang bermutu baik dan telah bersertifikat.

B. Teknik Penyemaian Benih
Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan didesinfektan. Caranya, dengan merendam benih kedalan larutan fungisida agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati. 
Ada beberapa cara menyemai pada bedeng persemaian. Cara pertama, benih tomat ditaburkan merata pada permukaan bedeng, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bedeng dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm, lalu biji ditaburkan kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk, kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua, dengan menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan jarak 5 cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam dapat diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara ketiga, penyemaian dapat langsung dilakukan pada kantong-kantong polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih saja dan tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media semai sebaiknya dibasahi dengan air.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Selama awal pertumbuhan, pemeliharaan bibit tanaman di persemaian harus dilakukan secara intensif dengan pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit meliputi kegiatan-kegiatan: 
1. Penyiraman 
Penyiraman dilakukan sejak benih ditaburkan ke bedeng pesemaian sampai tanaman siap dipindah ke kebun. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat/gembor yang memiliki lubang halus, agar tidak merusak bibit tanaman yang sudah atau baru tumbuh.
2. Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan cara langsung mencabuti tanaman pengganggu tanpa peralatan. Penyiangan sebaiknya dilakukan seperlunya saja dengan melihat keadaan tanaman. 

3. Pemupukan
Pada media persemaian selain diberikan pupuk kandang, sebaiknya juga diberikan pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk tambahan yang diberikan setelah benih tumbuh menjadi bibit. 

4. Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit 
Hama yang umumnya menyerang benih atau bibit di pesemaian berasal dari golongan serangga, seperti semut dan golongan nematoda, seperti cacing tanah. Penyakit yang sering menyerang dari golongan cendawan. Untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit dapat dilakukan sterilisasi tanah. Untuk memberantas hama dan penyakit yang menyerang dapat disemprotkan obat-obatan. Insektisida untuk memberantas hama dari golongan serangga dan fungisida untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur. Nama-nama formulasi yang dapat digunakan antara lain Furadan 3 g, Dithane Hostathion dan Antracol.

C. Pemindahan Bibit 
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-45 hari di persemaian. Pada saat dilakukan penanaman ke kebun, sebaiknya dilakukan lagi terhadap bibit-bibit yang telah berumur 30-45 hari agar diperoleh tanaman yang baik pertumbuhannya dan memiliki daya produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah. Untuk itu, bibit yang dipilih sebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik., yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat, artinya bibit tidak terserang hama dan penyakit.
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.
Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.

Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu : 

1. Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar. 
2. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu. 
Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbung atau polybag cara pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag.

D. Pengolahan Media Tanam
Persiapan 
Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit di persemaian hingga dapat dipindah ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahan tanah sampai siap tanam. Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya pengolahan tanah yang intensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu, agar tepat waktu penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.

Pembukaan Lahan
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap. 
1. Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan menggunakan traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti asam sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman. 
2. Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama 1 minggu. 
3. Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15-20 ton/ha. Pemberian pupuk kandang yang belum masak dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mematikan tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.

Pembentukan Bedengan 
Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.

Pengapuran 
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan lahan adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan saat pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan pertumbuhan bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor, kapur karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah dalam membantu proses penguraian bahan organik tanah dan menurunkan zat yang bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran harus memperhatikan nilai pH tanah setempat.
Pemupukan
Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 
1. Kompos atau pupuk kandang yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara merata ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau pupuk kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah. 
2. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP sebanyak + 5 gram. Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang, TSP dan tanah tercampur rata.

Pemberian Mulsa
Dewasa ini penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) telah banyak dipergunakan oleh para petani. Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa lebih praktis dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah mati, misalnya jerami padi.E. Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Tomat dapat ditanam dengan 2 macam jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas. 
1. Sistem dirempel
Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi. Cara menanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang. 

2. Sistem bebas
Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur sangkar, segipanjang atau segitiga sama sisi. Selain itu dapat juga dibuat antar barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam dengan sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang besar dan dapat berubah. 


Pembuatan Lubang Tanam
Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya hendaknya diairi terlebih dahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

Cara Penanaman
Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak atau kertas alumunium.Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit ditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
F. Pemeliharaan
Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu sudah terlihat adanya tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman sebaiknya segera dilakukan. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam penyulaman adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan. 
Cara penyulamannya adalah apabila tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu. Setelah itu, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman terdahulu dengan cara penanaman bibit terdahulu.
Penyiangan
Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam mengisap unsur hara. Gulma yang terlalu banyak akan mengurangi unsur hara sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi sarang hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat. Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan akan mengurangi gulma.
Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
Pembubunan
Tujuan pembubunan adalah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga perakaran tanaman akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan menjadi cepat besar. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
Perempalan 
1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak menjadi cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman tidak terlalu pendek. 
2. Perempalan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempalan cepat kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas. Apabila terlambat merempel, tunas akan cabang yang besar dan sukar putus. 
3. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih. 
4. Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.
 Pemupukan
Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman. Tata cara pemupukan adalah: 
1. Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu setelah ditanam, harus segera diberi pupuk buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air. Pupuk Urea dan KCl tidak boleh mengenai tanaman karena dapat melukai tanaman. 
2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air. 
3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh yaitu ± 7 cm.
Penyiraman dan Pengairan
Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan air. Pemberian air yang berlebihan pada areal tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat dapat mati keracunan karena kandungan oksigen dalam tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang demikian menyebabkan kerontokan bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal, mengakibatkan pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dan dapat menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan.
Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal yang perlu diperhatikan: 
1. Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm, tergantung dari varietasnya. Untuk penanaman dalam green house yang modern dapat menggunakan tali (warna putih) seperti yang terlihat dalam gambar sebelah.
2. Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil akar masih pendek, sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman terserang penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm. 
3. Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah. 
4. Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri. Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak.
G. Hama dan Penyakit
Hama
1. Ulat buah tomat (Heliothis armigera Hubner)
Ciri: panjang ulat ± 4 cm dan akan makin panjang pada temperatur rendah. Warna ulat bervariasi dari hijau, hijau kekuning-kuningan, hijau kecoklat-coklatan, kecoklat-coklatan sampai hitam. Pada badan ulat bagian samping ada garis bergelombang memanjang, berwarna lebih muda. Pada tubuhnya kelihatan banyak kutil dan berbulu. Telur berbentuk bulat berwarna kekuning-kuningan mengkilap dan sesudah 2-4 hari berubah warna menjadi coklat. Panjang sayap ngengat bila dibentangkan ± 4 cm dan panjang badan antara 1,5-2,0 cm. Sayap bagian muka berwarna coklat dan sayap belakang berwarna putih dengan tepi coklat. 
Gejala: ulat ini menyerang daun, bunga dan buah tomat. Ulat ini sering membuat lobang pada buah tomat secara berpindah-pindah. Buah yang dilubangi pada umumnya terkena infeksi sehingga buah menjadi busuk lunak. 
Pengendalian: (1) ngengat tertarik pada cahaya ultraviolet sehingga dengan sinar tersebut diadakan perangkap; (2) telur dan ulat adapat dikumpulkan dan dibakar atau dimatikan; (3) ditepi kebun ditanam jagung untuk mengurangi serangan pada tanaman tomat; (4) tanaman liar disekitar areal pertanaman tomat dibersihkan; (5) disemprot dengan insektisida misalnya Diazinon dan Cymbush. 

2. Kutu daun apish hijau
Kutu ini termasuk famili Aphididae dari ordo Hemiptera yang sering disebut aphis tomat, aphis tembakau atau aphis kentang. Kutu hijau ini menjadi vektor (penyalur) virus sehingga tomat dapat terserang penyakit virus. Ciri: kutu ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Panjang kutu yang bersayap antara 2-2,5 mm, kepala dan dadanya berwarna coklat sampai hitam dan perutnya hijau kekuning-kuningan. Ukuran antena sepanjang badannya. Panjang kutu yang tidak bersayap antara 1,8-2,3 mm berwarna hijau kekuning-kuningan. 
Gejala: daun tomat yang diserang bentuknya jelek, keriting, kerdil, melengkung ke bawah, menyempit seperti pita, klorosis, mosaik dan daun menjadi rapuh. 
Pengendalian: (1) penggunaan mulsa kertas dapat mengusir kutu karena memantulkan sinar matahari; (2) tanaman liar maupun gulma di sekitar areal tanaman tomat harus dibersihakn krena dapat menjadi tempat berlindung kutu; (3) pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan cara dipijit sehingga kutu aphis tersebut mati; (4) pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida. Gambar sebelah atas tampak alat penangkap serangga berwarna kuning.
3. Lalat putih (kutu kabut, kutu kepul)
Kutu ini termasuk famili Aleyrodidae dari ordo Hemiptera. Kutu ini bila terganggu akan berhamburan seperti kabut atau kepul putih. 
Ciri: Panjang kutu putih dewasa hanya ± 1 mm berwarna putih kekuning-kuningan, tertutup tepung seperti lilin putih, memiliki 2 pasang sayap berwarna putih dengan bentangan ± 2 mm, dan bermata merah. Lalat putih betina berukuran lebih besar daripada lalat jantan. Telur berbentuk elips sepanjang antara 0,2-0,3 mm. Panjang pulpa ± 0,7 mm, berbentuk oval serta datar dan badannya seperti sisik pada daun. 
Gejala: tanaman tomat yang terserang seperti diselimuti tepung putih yang bila dipegang akan berterbangan. Serangan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat/kerdil, daun mengecil, dan menggulung ke atas. 
Pengendalian: (1) digunakan musuh alami hama, misalnya beberapa jenis tabuhan yang merupakan parasit lalat putih dan beberapa jenis lembing guna memakan telur lalat putih; (2) gulma di sekitar tanaman tomat harus dibersihkan supaya tidak menjadi inang lalat putih; (3) tanaman tomat terserang virus harus segera dicabut dan dibakar; (4) pertanaman tomat dapat diberi mulsa jerami atau mulsa plastik kuning; (5) disemprot dengan Diazinon, Malathion, Azinpos-methyl dan lain-lain. Gambar di sebelah atas tampak tergantung perangkap serangga berwarna hitam.
4. Kutu daun thrips
Kutu daun thrips termasuk famili Thripidae dari ordo Thysanoptera. Ciri: panjang thrips antara 1-1,2 mm, berwarna hitam, bergaris merah atau tidak bercak merah. Nimfa (thrips muda) berwarna putih atau putih kekuningan, tidak bersayap dan kadang-kadang berbercak merah. Thrips dewasa bersayap dan berambut berumbai-rumbai. Telur thrips berbentuk seperti ginjal atau oval. 
Gejala: Thrips mengisap cairan pada permukaan daun dimana daun yang telah diisap menjadi berwarna putih seperti perak karena udara masuk ke dalamnya. Bila terjadi serangan hebat, daun menjadi kering dan mati. Tanaman muda yang terserang akan layu dan mati. 
Pengendalian: (1) tanaman yang kekurangan air lebih banyak diserang thrips. Untuk itu, tanaman tomat harus disiram dengan air yang cukup; (2) gulma di areal tanaman tomat harus dibersihkan agar tidak menjadi tempat berlindung thrips; (3) disemprot dengan insektisida, misalnya Diazinon, Malathion dan Monocrotophos.
5. Lalat buah
Lalat ini termasuk famili Trypetidae (Tephritidae) dari ordo Diptera. Ciri: mempunyai sayap transparan sepanjang 5-7 mm, panjang badan 6-8 mm. Perut berwarna coklat muda dengan garis melintang berwarna coklat tua, dada berwarna coklat tua dengan bercak kuning atau putih. Belatung muda berwarna putih, tetapi bila dewasa berwarna kekuning-kuningan. Panjang belatung ± 1 cm. Belatung ini terletak di dalam daging buah. Telur lalat berukuran kecil-kecil, panjangnya ± 1,2 mm, kedua ujungnya runcing, dan berwarna putih. 
Gejala: buah tomat menjadi busuk karena terserang cendawan atau bakteri. Bila buah dibuka akan kelihatan ada berenga berwarna putih. Berenga dewasa berwarna kekuning-kuningan dan bila disentuh akan melenting sejauh ± 30 cm untuk menyelamatkan diri. 
Pengendalian: (1) pada waktu mencangkul, tanah harus dibalik dan dibiarkan beberapa hari sampai beberapa minggu agar terkena sinar matahari sehingga pupa lalat mati; (2) ditangkap dengan menggunakan umpan yang dapat memikat lalat jantan; (3) buah yang terserang segera dipetik dan dibakar; (4) gulma di daerah pertanaman tomat harus selalu dibersihkan.
6. Tungau bercak dua
Tungau ini termasuk famili Tetranychidae dari ordo Acarina, disebut tungau bercak dua karena pada punggungnya terdapat bercak yang letaknya sedikit ke samping dan berwarna hitam. Tungau ini memakan berbagai macam tanaman (kosmopolitan dan polyphag). Tungau ini terdapat dibalik permukaan daun dengan sarang labah-labahnya. Tungau ini dapat menularkan virus. Serangannya dapat terjadi pada musim kemarau. Ciri: bentuk luar tungau berbentuk lonjong, berkaki delapan, panjang antara 0,3-0,4 mm dan berwarna kuning pucat dengan bercak hitam pada kedua sisi samping punggung. Mulutnya dapat untuk menusuk dan mengisap cairan tanaman. Telurnya berukuran kecil-kecil bergaris tengah ± 0,15 mm. 
Gejala: daun dan tunas menguning, selanjutnya menjadi coklat dan kering. 
Pengendalian: (1) bila banyak hujan populasinya akan berkurang; (2) gulma di areal pertanaman tomat harus selalu dibersihkan; (3) menanam varietas tomat yang tahan tungau; (4) disemprot dengan Akarisida misalnya, Omite, Kelthane, Bubur Kalifornia atau dihembus dengan tepung belerang.
7. Tungau merah
Tungau ini termasuk famili Tetranychidae dari ordo Acarina., disebut tungau merah/hama merah karena daun tanaman yang diserangnya menjadi berwarna merah karat. Ciri: tungau berkaki 8 dan besarnya 0,3-0,5 mm. Tungau betina berwarna merah tua atau merah kecoklat-coklatan dengan beberapa bercak hitam. Kaki dan mulutnya kelihatan putih transparan. Kepala menjadi satu dengan dada. Mulutnya dapat untuk menusuk dan mengisap cairan dari sel tanaman. Selain itu mulut dapat juga menggigit dan menggergaji. Telurnya berukuran kecil, dengan diameter 0,15 mm, dan berwarna kuning pucat atau sedikit kemerahan. 
Gejala: daun menjadi bercak-bercak merah karat. Serangan sering terjadi pada musim kemarau. Serangan yang hebat menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Dibalik daun tomat akan kelihatan anyaman benang halus yang merupakan sarang tungau. Selanjutnya, daun menjadi kering karena daun diisap cairannya. 
Pengendalian: (1) gulma di areal pertanaman tomat harus dibersihakan agar tidak menjadi tempat berlindung tungau; (2) menanam varietas tomat yang tahan tungau merah; (3) alami, tungau akan dimangsa oleh predatornya, yaitu thrips predator dan kumbang macan; (4) populasi tungau akan berkurang bila banyak turun hujan; (5) disemprot dengan akarisida, misalnya Omite, Kelthan, atau dihembus dengan tepung belerang.
8. Nematoda bengkak akar
Ciri: bentuk nematoda bisul akar seperti cacing kecil sepanjang antara 200-1000 m. Untuk mengamati hama ini harus digunakan mikroskop. Pada mulutnya terdapat stylet yang berbentuk seperti jarum runcing, untuk menusuk dan menarik kembali cairan dalam mulut. Ukuran badan nematoda betina sedikit lebih gemuk. 
Gejala: akar tanaman membengkak memanjang atau bulat, akibatnya tanaman (akar) akan mengalami kesulitan mengambil air dari tanah sehingga terjadi klorosis, yakni warna daun tidak normal, pertumbuhan terhambat, layu, buah kecil serta sedikit dan cepat menjadi tua. Serangan nematoda ini dapat mengurangi produksi sampai 50% atau lebih. 
Pengendalian: (1) dilakukan rotasi tanaman dengan Tagetes patula atau Tagetes ercta yang menghasilkan tiophen guna mematikan nematoda; (2) tanah dicangkul dan dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari; (3) tanah digenangi air yang cukup lama supaya nematoda mati; (4) menggunakan bahan kimia Nematisida, misalnya Furadan, Curater, Petrofur, Indofuran, dan Temik; (5) menanam varietas tomat yang resisten; (6) tanaman yang terserang harus segera dicabut dan dibakar; (7) gulma di areal tamanan tomat dibersihkan; (8) diberi pupuk organik (pupuk kandang atau kompos).
Penyakit tomat karena Cendawan
1. Penyakit layu fusarium
Infeksi terjadi lewat akar, kemudian menyerang jaringan pembuluh. Jaringan xylem yang terserang warnanya menjadi coklat dan serangan ini dengan cepat menuju ke atas. Aliran air ke daun akan terhambat sehingga daun akan layu dan menguning. Cendawa ini membentuk polipeptida (likomarasmin) yang menggangu permeabilitas membran plasma, sehingga perjalanan air dari bawah ke atas terhambat. Gejala: pada malam hari sampai pagi masih kelihatan segar, tetapi setelah ada sinar matahari dan terjadi penguapan, tanaman tersebut menjadi layu. Sore hari mungkin masih dapat segar lagi tetapi keesokan harinya mulai layu lagi. Akhirnya, tanaman layu akan mati. Pengendalian: (1) menanam varietas tomat yang resisten (tahan); (2) diberi mulsa plastik transparan untuk menaikkan suhu tanah agar penyakit fusarium mati; (3) menanam tanaman tomat di tanah yang bebas nematoda; (4) menggunakan alat yang bersih dari penyakit layu; (5) tanah yang telah ditanami tomat yang terserang penyakit layu tidak boleh ditanami tomat dalam waktu lama dan tidak boleh menanam tanman yang termasuk solanase; (6) tanaman yang layu harus segera dicabut dan dibakar; (7) tanaman tomat disambung dengan cepokak (Solanum torvum), atau terung engkol (Solanum macrocarpon). 

2. Bercak daun septoria
Penyebab: cendawan Septoria Lycopersici Speg. yang merusak daun dan menyerang tanaman tomat yang masih muda ataupun tua. Gejala: terlihat bercak bulat kecil berair pada kedua permukaan daun dibagian bawah. Bercak tersebut berwarna coklat muda, kemudian menjadi kelabu dengan tepi kehitaman. Garis tengah bercak ± 2 mm. Serangan yang hebat menyebabkan daun tomat menggulung, mengering dan rontok. Pengendalian : (1) gulma dan sisa tanaman tomat yang telah mati dibersihkan dan dibakar, jangan dipendam dalam tanah; (2) dilakukan rotasi tanaman, dengan menanam tanaman lain yang berbeda famili; (3) menanam tanaman tomat yang resisten; (4) disemprot dengan fungisida misalnya, zineb dan maneb. 

3. Penyakit kapang daun
Penyebab: cendawan Fulvia fulva (Cke) Cif. atau yang menyebut Cladosporum fulvus Cke. Gejala: mula-mula terlihat pada permukaan daun sebelah atas terdapat bercak pucat (klorosis) Dibawah daerah klorosis, dibalik daun, terbentuk spora-spora yang mula-mula berwarna kelabu muda kemudian menjadi coklat atau hijau kekuning-kuningan. Penyakit ini mula-mula menyerang daun-daun bagian bawah, kemudian menjalar ke daun sebelah atas dan akhirnya seluruh tanaman terserang dan mati. Pengendalian: (1) menanam tanaman tomat yang resisten; (2) jangan menanam pada waktu musim hujan; (3) disemprot dengan fungisida , misalnya Mancozeb (Dithane M-45), Benemyl; (4) pengendalian secara biologis dapat menggunakan Penicillium brevicompactum, Trichoderma viride, Hansfordia pulvinata, dan Acremonium spp.; (5) melakukan rotasi tanaman. 

4. Penyakit bercak coklat
Penyebab: Alternaria solani Sor. Gejala: daun tomat yang terserang tampak bulat coklat atau bersudut, dengan diameter 2-4 mm, dan berwarna coklat sampai hitam. Bercak itu menjadi jaringan nekrosis yang mempunyai garis-garis lingkaran sepusat. Jaringan nekrosis ini dikelilingi lingkaran yang berwarna kuning (sel klorosis). Bila serangan mengganas, bercak akan membesar dan kemudian bersatu sehingga daun menjadi kuning, layu dan mati. Bunga yang terinfeksi akan gugur. Buah muda atau masak yang terserang penyakit ini menjadi busuk, berwarna hitam, dan cekung, serta meluas ke seluruh buah. Penyakit ini biasanya dimulai dari pangkal buah (ujung tangkai) yang berwarna coklat tua dan cekung, bergaris tengah 5-20 mm dan tertutup massa spora hitam seperti beledu. Pengendalian: (1) menanam biji yang bebas penyakit atau biji terdesinfeksi; (2) tanaman yang sakit segera dicabut dan dibakar; (3) bekas tanaman tomat, terung, kentang, dan tanaman yang termasuk Solanase tidak boleh dipendam di areal pertanaman tomat, tapi harus dikumpulkan di tempat lain dan dibakar; (4) melakukan rotasi tanaman; (5) penyiraman harus menggunakan air bersih yang tidak tercemar penyakit; (6) drainase harus diatur dengan baik agar tanaman tidak tergenang air; (7) gulma di areal pertanaman harus selalu dibersihkan; (8) pembibitan dan penanaman jangan terlalu rapat; (9) disemprot dengan carbamat, zineb atau maneb.
5. Penyakit busuk daun
Penyebab: cendawan Phytophthora infestans (Mont.) de bary. Gejala: daun tomat yang terserang berbercak coklat sam,pai hitam. Mula-mula pada ujung atau sisi daun, hanya tampak beberapa milimeter, tetapi akhirnya meluas sampai ke seluruh daun dan tangkai daun. Penyakit ini mulai menyerang pangkal buah, yang menimbulkan bercak berair yang berwarna hijau kelabu sampai coklat. Pengendalian: (1) tanaman yang telah terserang segera dicabut dan dibakar; (2) tanaman yang sakit tidak boleh dipendam di areal pertanaman tomat; (3) menanam varoetas tomat yang resisten; (4) melakukan rotasi tanaman; (5) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari; (6) disemprot dengan fungisida, misalnya Dithane M-45, Difolatan, zineb, propineb, atau maneb. 

6. Penyakit busuk buah Rhizoctonia

Penyebab: cendawan Thanatephorus cucumeris (Frank) Donk. Gejala: muncul bercak cekung kecil berwarna coklat. Bercak ini membesar dan timbul lingkaran-lingkaran sepusat. Warna bercak menjadi coklat tua dan bagian tengahnya sering kali retak. Pengendalian: (1) air pengairan harus bersih dan bebas penyakit; (2) penanaman jangan terlalu dalam; (3) diberi lanjaran supaya buah tomat tidak menyentuh tanah; (4) diberi mulsa plastik transparan; (5) menanam varietas tomat yang resisten; (6) melakukan rotasi tanaman; (7) gulma dan sisa-sisa tanaman sakit harus dibersihkan dan dibakar; (8) disemprot dengan fungisida yang mempunyai bahan aktif chlorothalonil dengan interval 7-8 hari sekali untuk menanggulangi timbulnya penyakit busuk buah.
7. Busuk buah antraknosa
Penyebab: cendawan Colletotrichum coccodes (Wallr.) Hughes. Penyakit ini dapat menyerang buah, batang dan akar tanaman tomat. Gejala: buah tomat tampak ada bercak kecil berair, bulat dan cekung yang makin membesar, berwarna coklat, kelihatan ada lingkaran-lingkaran sepusat, dan kemudian menjadi hitam. Pada pangkal buah kelihatan ada bercak ungu yang terletak dekat tangkai. Bila serangan terjadi pada akar dan batang, warna jaringan cortex akan menjadi coklat dan daun menjadi layu. Pengendalian: (1) sisa tanaman sakit tidak boleh dipendam dalam tanah; (2) melakukan rotasi tanaman selama 1-2 tahun; (3) diberi mulsa dan lanjaran agar buah tidak menyentuh tanah; (4) menanam tanaman tomat yang resisten; (5) disemprot dengan fungisida yang mempunyai bahan aktif kaptafol.
Penyakit Tomat karena Bakteri
1. Penyakit layu (Lendir)
Penyebab: Pseudomonas solanacearum (E.F. Sm) E.F.Sm. Gejala: tanaman yang diserang penyakit ini lebih cepat layu. Tanaman yang telah terinfeksi, daunnya masih hijau tetapi kemudian tiba-tiba layu, terutama pucuk daun yang masih muda, dan daun bagian bawah menguning. Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil, daun menggulung ke bawah, dan kadang-kadang terbentuk akar adventif sepanjang batang tomat. Tanaman yang terserang biasanya akan roboh dan mati. Pengendalian: (1) melakukan rotasi tanaman dan tidak boleh menanam jenis-jenis tanaman yang termasuk famili Solanaceae; (2) gulma di areal pertanaman dibersihkan; (3) menanam varietas tomat yang resisten; (4) tanaman disambung dengan batang bawah cepokak; (5) tanaman disemprot dengan antibiotika; (6) tanaman yang sakit dicabut dan dibakar; (7) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar cukup terkena sinar matahari.
2. Kerak bakteri, bercak bakteri
Gejala: adanya bercak berair kecil pada daun dan batang; bercak berair ini akan mengering, cekung dan berwarna coklat keabu-abuan garis tengah 1-5 mm; tanaman tomat yang terserang daun-daunnya mengeriting ke bawah dan mengering; batang yang terluka menyerupai kerak panjang dan berwarna keabu-abuan; daun yang terserang mengalami klorosis dan gugur; pada buah yang terserang mula-mula kelihatan bercak berair, kemudian berubah menjadi bercak bergabus. Pengendalian: (1)melakukan rotasi tanaman dengan tanaman yang berbeda famili; (2) menanam biji dari tanaman tomat yang sehat; (3) menanam tanaman tomat yang resisten; (4) tanaman yang sakit harus segera dicabut dan dibakar; (5) tanaman tomat yang mati tidak boleh dipendam dalam tanah; (6) menyiram tanaman dengan air yang bersih dan bebas penyakit. 
Selain penyakit-penyakit diatas ada penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus seperti penyakit mosaik tomat, penyakit mosaik mentimun dan penyakit yang disebabkan oleh non-parasit (fisiologis) seperti penyakit busuk ujung buah, penyakit luka terbakar matahari, penyakit retak, penyakit kantong dan penyakit kelebihan dan kekurangan unsur hara. Penyakit yang menyerang tanaman tomat varietas Artaloka adalah penyakit busuk daun.
H. Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Varietas tomat yang tergolong indeterminatre memiliki umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari setelah tanam baru bisa dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya berdasarkan umur panen tanaman sering kali kurang tepat karena banyak faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti: keadaan iklim setempat dan tanah. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni sebagai berikut :
a) kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
b) bagian tepi daun tua telah mengering.
c) batang tanaman menguning/mengering.
Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini dapat dapat menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
2. Cara Panen
Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun.
3. Periode Panen
Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.