Senin, 30 September 2013

Hati-hati !!!! BERI TUMPANGAN MALAH DITODONG

ilustrasi dari 

Demak-Apes menimpa supir truk box, Bambang Mahmudian (29) warga Desa Depok kecamatan Toroh, Grobogan. Bermaksud menolong memberi tumpangan, malah dirinya menjadi korban penodongan.

Peristiwa nahas tersebut terjadi di wilayah jalan raya Dempet-Godong wilayah Desa Jerukgulung Kecamatan Dempet, Sabtu (28/9) kemarin. Sekitar 14.00, saat Mahmudian melintas di jalan itu, tiba-tiba ada dua pengendara motor meminta tumpangan.

“Karena mengaku dari aparat, saya mau saja hitung-hitung bisa ikut menjaga keamanan saya di jalan pak,” akunya saat melapor ke Mapolsek Dempet, kemarin. Mahmudian segera menghentikan truknya nomor polisi K-1633-JF, dan memberi tumpangan salah satu pengendara motor tersebut.

Awal perjalanan pembonceng biasa saja, mengaku sebagai anggota berasal dari Purwodadi dan akan pulang ke kampungnya. Belum ada setengah jam merasa aman, pembonceng meminta paksa sopir nahas itu untuk berhenti dan menyerahkan tasnya.

Karena dibawah ancaman senjata tajam, Mahmudian mengikuti saja dan dengan berat hati menyerahkan tas yang berisi barang berharga miliknya. Selanjutnya pelaku turun dan pergi, segera dia melaporkan hal ini ke Polisi.

Saat ditemui, Kasubag Humas Polres Demak AKP Sutomo membenarkan laporan tersebut, korban mengaku di todong sehingga menyerahkan tasnya yang berisi uang sekitar Rp 7,3 juta. “Korban diminta berhenti dan pelaku meminta tas yang dibawa korban yang berisi uang, selanjutnya pelaku turun dari truk dan membonceng temannya lagi ke arah Dempet,” katanya. Setelah pihaknya menerima laporan, petugas Polsek Dempet segera mengecek lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP). (harsem/swi/hst)


Terminal Garam Dibangun Di Kedungmutih


Demak - Desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak tahun 2013 ini mendapatkan bantuan dari Kementrian Kelautan berupa Terminal Garam. Tujuan dari dibangunnya terminal garam tersebut adalah untuk kelancaran distribusi garam dari lahan menuju ke pangkalan.

“ Manfaat lain dari terminal garam ini juga sebagai tempat penyimpanan garam jika musim garam telah usai “, ujar Hamdan Ketua KUB “ Lancar Sejahtera” penerima bantuan tersebut.

Hamdan mengatakan , keinginan untuk membanguna terminal garam itu sudah ada sejak pabrik garam dibangun. Namun karena ketiadatersediaan dana maka harapannya pupus.

Dana yang ada habis digunakan untuk membangun prasarana pabrik juga operasional. Oleh karena itu ia berupaya menghubungi dinas instansi terkait agar harapannya terpenuhi. Lewat Dinas Kelautan dan Perikanan Demak akhirnya proposal permintaan bantuan dibuat.

“ Alhamdulillah dari proposal yang kami buat lewat dinas perikanan dan kelautan Demak . Tahun ini kelompok kami mendapatkan bantuan dari Jakarta berupa Terminal pendaratan Garam “, kata Hamdan.

Hamdan mengatakan , Desa Kedungmutih merupakan desa penghasil garam terbesar di kabupaten Demak. Selain menggarap lahan garam di desa Kedungmutih sendiri , juga merambah ke desa lainnya. Setiap tahun dihasilkan garam puluhan ribu ton.

“ Dengan dibangunnya terminal garam ini harapan kami distribusi garam yang akan dikirim ke tempat lain akan lancar. Kapasitas terminal atau gudang ini sekitar 300 ton “, tambah Hamdan.

Dengan dibangunnya terminal garam tersebut diharapkan supply garam krosok dari lahan petani bertambah lancar. Sebelum dibangunnya terminal garam tersebut biasanya garam hanya ditempatkan di tanah biasa tanpa atap. Jika musim hujan tiba fihak pabrik kesulitan untuk menempatkan garam .

Setelah terminal garam jadi maka seluruh garam yang akan diproses atau dijual kembali dapat disimpan di dalam gudang ini. Dengan kapasitas yang lumayan besar ini juga bisa digunakan untuk menyimpan garam ketika harga jatuh.

Kebiasaan yang terjadi jika panen raya maka harga garam selalu anjlok . Oleh karena itu setelah adanya terminal garam ini petani bisa menitipkan garamnya di gudang ini . Diharapkan jika harga garam mulai naik maka garam tersebut bisa dijual sehingga keuntungan petani lebih besar.

“ Mudah-mudahan  program resi gudang pada produck garam ini bisa diterapkan disini. Sehingga garam di terminal ini bisa diuangkan lewat BRI “, harap Hamdan. (Muin)





Minggu, 29 September 2013

Pesantren Balekambang Gelar Halaqah Penguatan Pendidikan Diniyyah


Jepara-Pesantren “Roudlotul Mubtadiin” Balekambang  desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara menggelar Halaqah:Penguatan Pendidikan Diniyyah dan Pesantren bertempat di kompleks pesantren setempat, Ahad (22/9). Kegiatan diikuti ratusan pengasuh pesantren, kepala Madin dan TPQ se-kabupaten Jepara.


Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, H Khairuddin saat memberikan pengarahan menyatakan pesantren selama ini  telah berperan membangun bangsa dan negara. Saat ini keberadaan pesantren tidak seperti dulu. Santri sebutnya bisa memperoleh beasiswa untuk kuliah. Usai lulus, terang Khairuddin mereka bisa meneruskan jejak perjuangan ulama di pesantren asal maupun di kampung halamannya.

Mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang berhalangan hadir M Maksum Abdurrahman, Kepala Biro Bintal Kemenag Provinsi Jawa Tengah menyatakan pesantren tidak akan hilang dari pusaran NKRI. Hal itu kemukannya karena pesantren selalu didukung oleh kharisma seorang kiai.

Sedangkan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, H Noor Ahmad memaparkan tiga peran pesantren yakni mempersatukan, memperkuat dan menjaga keutuhan umat.

Harakah Pemerintah
Maksum menambahkan sesuai dengan UU No.55 Tahun 2007 tentang pendidikan keagamaan pemerintah Provinsi akan melakukan harakah(gerakan) terkait melindungi kemandirian pesantren, program, bantuan operasional, peningkatan kapasitas ustadz, kesejahteraan ustadz, pengadaan kitab, serta beasiswa santri.

Hal senada diungkapkan Hj Nurhayati Ali Assegaf, anggota DPR RI Komisi X. di Komisinya ada program kesehatan pesantren, sanitasi, rehab bangunan, laborat dan perpustakaan.

“Lembaga keagamaan perlu mempunyai laborat bahasa dan perpustakaan. Agar santri semakin melek dan membuka wawasan yang luas,” himbau Nurhayati.  

Dalam kesempatan halaqah hadir pula Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali, Ketua LKKNU H Arief Mudatsir Mandan, Rektor Unnes H Fatkhur Rohman, dan Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi. Usai kegiatan juga dilaksanakan peletakan batu pertama pendirian akademi komunitas mandiri yang letaknya di belakang bangunan SMK Balekambang putra.         (SyaifulMustaqim)


  



Sabtu, 28 September 2013

Jojon : Honor Nyuling Pertama Kali Rp 3.000

Jojon in action

Jepara - Mashudi alias Jojon warga Pecangaan Wetan selain dikenal sebagai tukang listrik juga mempunyai keahlian memainkan seruling. Dari bermain seruling itulah ia bisa nyambangi berbagai kota di Jawa Tengah , Jawa Timur dan Yogyakarta.Selain itu ia juga bisa satu panggung dengan penyanyi dangdhut terkenal di negeri ini.

“ Hampir semua penyanyi dangdhut terkenal pernah saya iringi. Misalnya Elvi Sukaesih,Hamdan ATT, Mega Mustika , Manshur S , Muhsin Alatas dan banyak lagi yang lainnya “, tutur Jojon.

Jamaan keemasan PRPP Semarang dulu  setiap malam Minggu ia pasti manggung di sana. Ada tempat khusus yang dinamakan panggung dangdhut. Di tempat ini masyarakat yang datang ke PRPP bisa menikmati music dhangdhut dengan tampilnya artis dari ibu kota.

“ Nah dari PRPP itulah saya dikenal sebagai pemain seruling professional , sehingga kadang kala saya juga diambil oleh grup orkes melayu lainnya untuk manggung “, kata Jojon

Jojon mengatakan kepiawaiannya bermain seruling berawal dari temannya sesama penggembala kambing memainkan suling pada waktu itu. Sambil menggembala kambing ia meminjam seruling milik temannya .

Dari sekedar bermain itulah ia mulai hoby memainkan seruling sehingga tetangganya tahu ia pandai memainkan seruling . Pada waktu itu ia baru kelas 2 SMP , namun ia sudah pandai bermain seruling mengiringi berbagai macam lagu.

“ Seingat saya saya manggung pertama kali kelas 2 SMP sekitar tahun 80 an. Honor pertama yang saya terima sebesar Rp 3.000 . Awalnya memang grogi atau demam panggung namun setelah terbiasa rasanya badan gemetaran jika tidak ada job “, aku Jojon yang mempunyai koleksi berbagai macam seruling.



Dari awal manggung di daerah Mindahan Jepara itulah awal karier pemain seruling di mulai. Selain bermain di OM NSB ia juga bermain di berbagai Orkes dhangdhut seputaran Jepara Semarang dan Jogyakarta. Dulu ada Bintang pagi , erlina, Merah delima dan juga Arista Demak yang dulu sangat terkenal.

“ Kalau NSB seingat saya pemainnya hampir semua Alumnus SMA Pemda Pecangaan , Namun karena berbagai macam kesibukan akhirnya bubar dengan sendirinya “, kenang Pak Jojon yang juga breaker .

Bagi Jojon bermain seruling adalah hal yang menyenangkan dan juga bisa menjadi pekerjaan sambilan. Oleh karena itu ia mengharapkan kelak ada penerus untuk generasinya. Namun sayang kedua moniknya semua cewek sehingga ini merupakan halangan baginya.

Namun dia mengatakan putri keduanya yang kini duduk di bangku SMA juga mempunyai bakat seni suara seperti dirinya. Meski belum diperkenalkan kepada khalayak secara terbuka . Tetapi jika ada kesempatan untuk manggung diapun kadang diperkenalkan untuk melatih keberanian.

“ Ya meski tidak bermain seruling dia biasa nyanyi seperti saya. Kadang jika ada job nyuling saya ajak dia untuk latihan tampil di muka umum . Meski hanya 1 atau 2 lagu ia saya perkenalkan “, tambah Jojon.

Nah bagi siapa saja yang ingin mengundang pak Jojon untuk bermain seruling atau latihan bermain seruling. Pintu rumahnya di desa Pecangaan Wetan Jepara terbuka untuk anda . Dan apabila ingin menghubungi via HP ini nomor pak Jojon 081 325 784 040 . (Muin)















Jumat, 27 September 2013

Miftakhul Falah Nyaleg Bukan Karena Ambisi




Lamongan - Bagi Miftakhul Falah pengasuh Pondok Pesantren “Roudlatul Mutaalimin”  Dati Nawong Babat Lamongan hidup adalah sebuah perjuangan. Oleh karena itu dalam kesehariannya dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat untuk orang lain.

Selain mengajar berbagai kitab salaf untuk para santri , juga kegiatan luar lainnya satu diantaranya sebagai pengurus partai tingkat kabupaten Lamongan. Kegiatan lainnya adalah memberikan pengajian kepada masyarakat lewat jam’iyah , pengajian atau khotbah di Masjid.

“ Alhamdulilah dari berbagai kegiatan itulah saya tahun ini bisa nyaleg lewat partai PPP . Itu semua bukan karena ambisi untuk jadi anggota dewan kabupaten namun semata-mata memperjuangkan agama Islam “, ujar Miftakhul Falah .

Miftahul falah yang berlatar belakang santri pondok , sejak dulu dikenal sebagai santri vocal dan aktif dalam organisasi. Alumni Pondok Pesantren MIS sarang Rembang ini juga sering menjadi nara sumber acara Bahstul Masail di berbagai tempat.

Oleh karena itu ketika hijrah ke Lamongan selain mengelola pondok pesantren dan sekolah iapun aktif berorganisasi. Iapun kemudian bergabung dalam kepengurusan PPP Lamongan. Dalam partai politik itulah ia mencoba mempraktekkan apa yang ia bisa untuk kemajuan masyarakat di sekitarnya.

“ Alhamdulillah pondok pesantren maupun sekolah yang kami kelola berkembang dengan baik. Kami mengelola pendidikan dari PAUD sampai dengan MA dan SMA.”, kata Miftakhul Falah.

Lewat partai dan anggota Dewan itulah nanti ia akan perjuangkan eksistensi pondok pesantren dan madrasah Diniyah. Selain itu juga ia juga akan memberdayakan masyarakat petani di dapil 3 yang meliputi kecamatan Babat, Sugio,Kedungpring dan Pucuk. Peningkatan hasil pertanian diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat terutama di kalangan bawah.

“ Soal jadi atau tidak jadi itu semua kehendak Allah SWT. Jika berhasil menjadi anggota dewan sayapun tidak jadi gembira begitu saja. Soalnya kerja berat akan menunggu . Namun jika tidak jadi saya juga tidak sedih masih ada jalan lain untuk berjuang demi kemajuan umat “, paparnya.

Namun demikian iapun tidak lantas cuek begitu saja. Iapun berusaha untuk memberdayakan para alumni sekolah dan pondok di dapilnya. Ia menggalang lagi kebersamaan demi kemajuan bersama. Selain itu iapun mendekatkan diri Pada tokoh masyarakat di berbagai tempat.


“ Mohon doanya saja mudah-mudahan di April 2014 nanti saya berhasil jadi anggota Dewan. Hidup adalah perjuangan apapun harus kita jalani dengan senang hati “, katanya menutup sua. (ADV/Muin) 

Selasa, 24 September 2013

Mbah Sutar Jualan Bakso – Mie Ayam Sudah Puluhan Tahun

Warung Bakso Mbah Sutar Tedunan Jepara

Jepara - Saat ini makanan yang cukup populer dan dimana-mana ada adalah Bakso dan Mie Ayam , sehingga dimanapun kita berada kita pasti menjumpai dua jenis makanan ini , baik kelilingan, kakilima menetap, kios sederhana pinggir jalan sampai dengan warung makan atau restoran.

Selain banyak penggemarnya makanan ini juga universal setiap orang manapun pasti pernah merasakan dua makanan yang katanya dulu berasal  dari negeri china . Pangsa pasar yang semakin banyak inilah yang menjadikan usaha penjualan Bakso dan Mie ayam ini terus berkembang disegenap penjuru.

Bagi pengusaha lama yang bermain dalam usaha ini  tidak takut tersaingi , karena masing-masing telah mempunyai pasar dan pelanggan yang berbeda-beda. Pengusaha barupun bermunculan optimis usaha mereka nantinya akan maju dan berkembang seperti ysng lainnya.

Seperti halnya Sutarno pria yang asli Solo yang kini bertempat tinggal di desa Tedunan kecamatan Kedung kabupaten Jepara mengaku telah tiga  puluh tahun lebih menekuni usaha penjualan Bakso dan Mie Ayam .
Sebelum buka warung di desa Istrinya itu ,dia mengaku berjualan Bakso semenjak lulus SMP dan ikut iparnya di Jakarta tahun 1980an  . Awalnya dia hanya bertugas mendorong gerobag menemani iparnya berkeliling di seputaran Cikini Jakarta  .

Beberapa bulan kemudian barulah ia diberitahu caranya membuat glondongan bakso, bumbu-bumbu nya, serta kuah yang membuat lezat bakso sehingga mampu mengikat  para pelanggan.

 Setelah mahir membuat racikan bumbu barulah dia keliling sendiri dengan menggunakan angkringan yang dipikul , karena untuk membeli gerobag belum ada modal.

“ Setelah beberapa tahun berkeliling menggunakan angkring dan sudah mempunyai cukup pelanggan dan sedikit tabungan  , maka saya membeli gerobag bekas milik teman yang pulang kampung, dengan menggunakan gerobag sendiri ini usaha kami semakin maju dan sudah mandiri lepas dari kakak ipar saya”, aku Sutar mengenang.

Menurut Sutar Bakso dan Mie Ayam populernya lebih duluan bakso , karena makanan bakso ini sudah ada semenjak bangsa china berimigrasi ke Indonesia sehingga ketika dia masih kecil usaha penjualan bakso sudah ada di mana-mana .

Namum makanan Mie Ayam ini  populer di Indonesia baru 15 tahunan dengan boomingnya makanan itu dimana-mana akhirnya tumbuh usaha yang berbahan baku tepung terigu dan daging ayam ini .


Sehingga usahanya pun berkembang lagi dengan penjualan Mie Ayam , sempat usaha penjualan baksonya kalah populer dengan Mie Ayam , namun saat ini kedua makanan jualannya itu hampir sama penjualannya karena masing-masing telah mempunyai pelanggan sendiri.



Untuk yang ingin kenyang dan takut kolesterol maka pilihannya jatuh pada Mie ayam  selain lebih ringan terasanya karena berbahan baku daging ayam juga cepat membuat perut kenyang. Namun jika ingin yang berat dan berlemak banyak pilihannya jatuh pada Bakso karena selain kuahnya cukup berat juga bahan bakunya daging sapi.

“ Dulu memang Mie Ayam lebih populer karena semua orang ingin mencicipi rasa Mie Ayam , namun sekarang penjualan kami kelihatannya berimbang , bahkan satu dua orang pelanggan ada yang memadukan Mie Ayam ini dengan bakso sehingga tercipta Mie Ayam pakai glondong bakso yang juga banyak penggemarnya “, ujar Sutar menambahkan.

Ketika ditanya hitung-hitungannya berjualan Bakso dan Mie Ayam ini, Sutar yang mengaku pernah juga berjualan bakso sampai di Cianjur Jawa Barat  mengatakan , cukup jika untuk menghidupi anak dan istri.

Seperti dirinya dia mengaku usahanya biasa-biasa saja , namun dari keuntungannya berjualan bakso dan Mie ayam ini sudah membuahkan banyak hasil , selain rumah yang sederhana , sepeda motor , dan juga dapat menyekolahkan ketiga anak-anaknya seperti anak yang lainnya.

Padahal dia hanya membuka 1 warung  yang buka jam2 siang sampai jam 9 malam . Ia membuka warung dekat dengan rumahnya. Di desa saja usaha penjulan bakso dan Mie ayam ini cukup lumayan hasilnya , apalagi jika mau membuka ditempat strategis atau ramai hasilnya jauh lebih banyak.

Mengenai modal yang dikeluarkan untuk membuka usaha penjualan bakso dan mie ayam bagi pemula bang Sutarno memaparkan , modal pertama adalah gerobag baik keliling atau menetap harus ada gerobag sebagai tempat menaruh dagangan, kompor untuk memasak dan juga dandang untuk merebus.

Biaya yang dikeluarkan saat ini sekitar satu juta rupiah . Untuk pembelian bahan-bahan pembuat bakso, Mie, daging ayam dan juga bumbu-bumbunya sekitar Rp 400.000,- . Kompor gas , dandang , mangkok ,gelas dan kebutuhan pecah belah lainnya kurang lebih 600.000,-. 

sehingga mempunyai uang Rp 2.000.000,- sudah bisa jualan bakso dan Mie ayam keliling kampung, jika ingin menetap harus menyewa atau kontrak tempat yang harganya tergantung dari kondisi tempat jualannya.

Namun untuk pemain pemula disarankan untuk keliling kampung menggunakan gerobag dorong , selain dapat bertemu orang banyak juga sebagai ajang promosi .

Jika pelanggan kelilingan sudah banyak selanjutnya bisa jualan menetap dengan cara menyewa atau mengontrak tempat yang strategis, sehingga pelanggan yang mendatangi si penjual.

“ Untuk menjadi pengusaha yang berhasil resepnya harus tekun dan selalu belajar dengan orang lain , selain itu pula harus banyak teman atau relasi. Silakan jika ada orang yang ingin belajar membuka usaha penjualan bakso atau Mie ayam pada kami karena dulu sayapun belajar dengan orang lain.

Namun demikian saya berpesan untuk menjadi usaha yang besar butuh waktu yang panjang , tidak sebentar saja terus jadi besar atau banyak pelanggannya “ , ujar Sutar yang mengaku hidupnya penuh liku-liku .(Muin)




Senin, 23 September 2013

Jamaah Calon Haji Kloter SOC 37 Jepara Di Berangkatkan

Azan mengantar Calon Haji
Jepara - Sebanyak 370 Calon Haji Kloter 37 SOC dari Jepara pagi tadi ( 24/9) telah diberangkatkan ke Asrama haji Donohudan Solo. Pelepasan Jamaah calon haji di saksikan oleh ribuan pengantar yang datang dari seluruh penjuru kabupaten Jepara. Meski acara pelepasan pagi-pagi buta ,namun hal itu tidak menyurutkan semangat para pengantar.

“ Emang sudah tradisi meski pelaksanaan pelepasan haji pagi betul , namun pengantar haji sudah datang ke pendopo habis shalat subuh . Jadinya pendopo dan alon-alon Jepara seperti pasar malam “, ujar Mualim pengantar haji dari desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak.

Sebagian calon haji kloter 37 SOC dari jepara


Salah satu panitia mengatakan , semua calon jamaah haji yang diantar keluarganya  masuk pendopo dengan mobil tanda khusus. Setelah itu mereka ditempatkan pada kursi sesuai dengan rombongannya. Itu semua dilakukan agar kondisi jamaah calon haji dapat beristirahat dengan aman dan nyaman. Selain itu juga menjaga keamanan barang bawaan.

“ Oleh karena itu kami menghimbau yang turun dari kendaraan hanya jamaah haji saja , pengantar bisa menyaksikan dari luar pagar ini demi keamanan dan kenyamanan “, katanya.

 H. Abdullah Uzair pimpinan KBIH “Jabal Nur “  Bandengan Jepara mengatakan , pada tahun 2012 ini dia membawa sekitar 50 calon haji. Semestinya jumlah jamaah tersebut lebih banyak lagi . Namun karena ada pemangkasan sebesar 20 persen maka beberapa jamaah yang ia bombing tertunda keberangkatannya.

“ Pada awalnya sayapun terkena penundaan , namun karena tanggungjawab saya sebagai pimpinan KBIH maka saya berjuang untuk bisa berangkat. Alhamdulillah itu semua bisa saya lakukan atas ridho Allah hari ini saya bisa mendampingi jamaah saya “, ujar H. Abdullah Uzair

Selain KBIH Jabal Nur dalam rombongan calon haji Kloter SOC 37 yang terangkut dalam 10 bus. Diantaranya KBIH NU Jepara , KBIH Al- Kaustar, KBIH Masalikil Huda , dan jamaah non KBIH. Setelah sampai di kota Makkah nanti mereka akan ditempatkan di Maktab Jarwal dengan jarak kurang lebih 1,5 KM

Kasat Bimas Polres Jepara AKP  Hadi Prastowo


“ Alhamdulillah tahun ini kami membawa rombongan calon haji sebanyak 53 orang. Do’akan semua berjalan lancar tidak kurang suatu apapun “, kata H. Musyafak pimpinan KBIH Al- Kausar Mloggo Jepara.

Sementara itu Kasat Bimas Polres Jepara , AKP Hadi Prastowo dalam sambutan pelepasan mengatakan , seluruh jamaah haji diharapkan untuk bisa bersatu padu dan membawa nama baik daerah. 

Selain itu di mohon do’anya agar kondisi Jepara kondusif aman dan tentram. Untuk para jamaah semoga diberikan kesehatan sehingga bisa menjalankan semua rukun dan wajib haji dan beroleh haji yang mabrur. (Muin)