Zamroni kulakan gas |
Demak -
Hampir tiga bulan ini warga desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak sulit mendapatkan bahan bakar gas (BBG) . Hal itu karena di desa pantai itu belum ada pangkalan khusus yang menjual bahan bakar gas. Para bakul harus kulakan gas keluar desa Babalan , bahkan sampai keluar kabupaten yaitu di daerah Jepara. Sehingga para bakul setiap hari memburu BBG ini ke agen –agen di tetangga desa seperti Kedungmutih Demak hingga Pecangaan Jepara.
“ Habis gimana lagi di desa kami belum ada pangkalan khusus yang menjual gas , sehingga setiap hari kami harus kulakan keluar desa . Dengan sepeda motor ini saya memburu gas hingga ke daerah Jepara”, Ujar Zamroni (35) pengecer BBG asal desa Babalan pada Warta Demak Rabu (3/4).
Zamroni mengatakan dulu pasokan gas dari para agen sangat cukup ,sehingga ketika membutuhkan gas pasti ada dan bisa langsung dibawa pulang. Namun akhir-akhir ini gas sangat sulit dicari dua sampai tiga hari pesan lewat HP gas baru ada. Sehingga tabung-tabung gas banyak menumpuk dirumahnya, jika sudah ada bel dari agen barulah tabung-tabung itu diisi ulang.
“ Dulu setiap hari kita bisa tukar tabung gas dengan yang baru , saat ini harus membutuhkan waktu satu minggu untuk bisa diisikan ulang lagi. Hal inilah yang membuat kesulitan para ibu-ibu pelanggan kami . Mereka semuanya sudah beralih ke gas semua untuk memasak sehari-harinya”, tambah Zamroni.
Muhsirin (50) pengecer gas asal desa Babalan juga mengatakan hal yang sama, bahan bakar gas pasokan sangat kurang tidak seperti dulu . Sehingga kita harus antri beberapa hari agar mendapatkan bahan bakar gas dari para agen. Jika tidak harus memburu ke lain daerah agar mendapatkan gas yang diinginkan. Konsekwensinya harga eceran akan lebih mahal karena biaya transportasi yang bertambah.
“ Kalau pasokan normal dan tidak jauh kulakannya paling kita ambil keuntungan Rp 500,- – 1 Ribu setiap tabungnya. Kalau sulit kayak gini ya harga bisa lebih mahal karena kita ngambilnya sampai ke luar kabupaten ecerannya bisa Rp 16 ribu – 17 ribu setiap tabungnya “, ujar Muhsirin.
Zamroni maupun Muhsirin mengharapkan desanya Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak ada pangkalan khusus yang menjual bahan bakar gas ini. Selama ini para pengecer di desa Babalan kulakan gas ke berbagai toko atau agen di luar desa .Sehingga selain pasokan gas tidak menentu juga harganya lebih mahal karena ongkos yang banyak. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar