Selain menu andalan Sop udang warung ini juga menyediakan berbagai minuman dan juga makanan yang lazim dijual di warung-warung lainnya , ada gorengan komplit, jajan pasar seperti jagung rebus , ketimun, pisang, dan juga buah-buahan. Minumannya pun komplit , yang favorit biasanya kopi hangat , susu dan juga minuman ringan lainnya.
“ Saya buka warung dengan menu sop udang ini sudah lebih 30 tahun , dan sudah pindah tempat empat kali ini meskipun begitu para pelanggan tetap mencari dimana saya buka warung . Menurut mereka sop udang buatan saya rasanya ngangeni , meskipun saya buat warung di pinggir sawah mereka tetap setia datang ke warung ini “ , aku ibu Ziroh (58) sambil membuatkan sop udang pesanan saya.
Sop Udang hangat menyegarkan |
Selain para petani dan buruh yang menjadi pelanggan tetapnya , para pegawai utamanya perangkat desa yang setiap hari lewat menuju ke kantor kecamatan sering mampir ke warung untuk menikmati sop udang buatannya . Oleh karena itu ketika warungnya tutup beberapa hari karena ada sesuatu hal mereka banyak yang ke rumah untuk menanyakan kapan warung sop udang ini di buka kembali.
Para petani dan buruh pun begitu daripada mereka membawa bekal dari rumah mereka lebih senang makan di warungnya yang dekat sawah, selain dapat beristirahat di warung mereka dapat makan siang sambil ngobrol dengan teman-temannya. Oleh karena itu jika pas jam makan siang warung ini selalu ramai dengan kehadiran para petani ,buruh dan juga perangkat desa yang makan sambil ngobrol ngalor ngidul sehingga membuat ramai warungnya.
Haji Maedi (62) petani dari desa Tedunan yang menjadi pelanggan setia warung bu Ziroh mengatakan , selain harganya murah sop udang bikinan ibu Ziroh ini rasanya khas , apalagi jika perut lagi kosong dua piring sop udang bisa masuk sekaligus. Selain itu jajanan di warung ini juga beragam sehingga jika dia mengerjakan orang untuk menggarap sawah maka makan siangnya dapat dipastikan di warung ini , selain dekat dengan areal persawahan juga tidak merepotkan dirinya harus bawa bekal dari rumah.
Oleh karena itu jika jam makan siang tiba dia mengajak buruh yang menggarap sawahnya untuk makan siang di warung ini. Baginya warung bu Ziroh yang sederhana ini cukup membantu para petani dan buruh tani yang menggarap sawah di areal persawahan belakang desanya yag cukup jauh dari pemukiman.
H. Maedi di depan warung, pelanggan setia |
“ Saya setuju mas jika warung ini bisa dipublikasikan di internet , selain harganya murah juga rasanya tidak kalah dengan warung di kota . Sop udang bu Ziroh ini sudah puluhan tahun dinikmati pelanggannya termasuk saya ini jika satu minggu tidak merasakan rasanya kangen “, ujar H. Maedi di depan banner atau spanduk warung makan bu Ziroh.
Memang saya yang sudah merasakan kelezatan Sop udang bu Ziroh ini mengakui selain harganya yang ekonomis juga rasanya khas , udang goreng kecil-kecil yang dipadukan soun , kecambah, kol dan bumbu kuah membuat lidah bergoyang –goyang untuk menikmatinya .
Ditambah denga nasi yang hangat dan juga kecap manis dan sambal yang pedas membuat kita keringatan setelah menikmati hidangan sop udang ini. Apalagi di tambah dengan minuman yang menyegarkan seperti es teh dingin atau minuman yang menyegarkan lainnya makan siang kita bertambah nikmat.
Bu Ziroh lebih 30 tahun buka warung sop udang |
Lalu berapa harga seporsi sop udang buatan ibu Ziroh ini ? hanya Rp 3.500 ,- saja ditambah dengan Es teh atau kopi hangat kita hanya mengeluarkan uang Rp 5.000,- saja . Nah bagi siapa saja yang dekat dengan warung ini bisa mengunjungi warung makan ini , lebih asyiknya jangan sendirian ajak teman-teman atau anggota keluarga lainnya .
Selain melihat-lihat pemandangan persawahan yang menghijau kita juga dapat menikmati lezatnya sop udang ala pesisir Jepara ini , ditanggung puas dan tidak membuat kantong kita kering karena ekonomis harganya. (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar