Kamis, 13 Juni 2013

Munadirun Tukang Kayu Yang Kini Jadi Penjual Keliling

Siapa mau berusaha pasti ada jalan itulah kata-kata yang terngiang di telinga Ahmad Munadirun (35) warga Desa Karangrandu kidul kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Dikala pekerjaan sebagai tukang kayu sepi oderan , ia menemukan pekerjaan baru yang dapat menopang kehidupannya sehari-hari. 

Dengan modal sepeda motor iapun berwirausaha keliling dengan berjualan jajanan untuk anak-anak, seperti es kelapa muda, roti panggang,sate keong dan roti poles susu. Selama setahunan berwira usaha ia menemukan keasyikan tersendiri dibandingkan dengan pekerjaan lamanya sebagai tukang kayu.

“ Dulu sebagai tukang kayu saya sering bertengkar dengan istri , gara-gara penghasilan yang tidak menentu apalagi jika orderan dari bos sepi. Namun semenjak saya berwira usaha jualan jajanan untuk anak-anak ini masalah keuangan teratasi meski dikit setiap hari saya selalu pegang uang “ , aku Ahmad Munadirun yang ditemui ketika menjajakan dagangannya di sebuah sekolah

129663356444206136
     Dirun sedang menunggu pembeli (Foto: FM)

Dia bekerja sebagai tukang kayu sudah hampir lima belas tahun , namun makin lama pekerjaan ini tidak dapat digunakan sebagai tiang hidup sehari-hari , puncaknya ketika usaha bosnya gulung tikar sehingga otomatis dia kena PHK.

 Ditengah kegalauannya itulah saudara-saudara nya yang telah dahulu terjun berwirausaha jualan makanan keliling menyarankan untuk alih profesi seperti dirinya , karena modal motor untuk keliling ia telah ada. Dengan modal pinjaman dari saudaranya itu iapun membuat gerobag untuk berjualan makanan, peralatan masak , dan juga bahan baku untuk jajanan sedangkan kompor dan tabung gasnya ia dapatkan gratis dari pemerintah.

Dengan berbekal peralatan itulah ia mulai berkeliling kampung untuk menjajakan dagangannya, mulai dari sekolah Dasar , Madrasah sampai dengan tempat ramai yang banyak anak-anak. Jika waktu istirahat tiba iapun parkir didepan sekolahan untuk menunggu para pembeli yang rata-rata anak SD, dengan telaten ia mengumpulkan uang Rp 500 – Rp 1.000,- dari pembelian dagangannya .

 Jika sekolah masuk kembali iapun berkeliling kampung kembali menawarkan dagangannya tanpa rasa sungkan menunggu sekolah sore masuk. Setiap harinya ia berangkat dari rumah pukul 7 pagi dan pulangnya setelah shalat Ashar , meski jam kerjanya lebih panjang dari kerja tukang namun ia merasakan jualan keliling lebih bebas karena tidak ada yang membebani.

“ Ya meski kerja jualan keliling waktunya cukup panjang namun saya merasa senang bisa bebas ke sana kemari dan tidak ada yang membebani . hasilnyapunpun cukup lumayan setiap hari paling sedikit untungnya Rp 35.000,- .Bahkan jika kondisi sedang ramai dan dagangan semuanya habis ia bisa untung bersih Rp 75.000,- , kalau kerja tukang paling banter Rp 40.000,- dan dapatnya tidak setiap hari “ tambah Munadirun
yang mengaku telah berputra 3.

1296634049797453309
Pelanggannya anak sekolah 

Munadirun mengaku usaha jualan keliling ini modal yang terpenting adalah kemauan sedangkan modal uang adalah nomor dua , karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Uang Rp 100 ribu saja bisa digunakan untuk membuka usaha berjualan jajanan keliling, selain itu kita dapat membawa dahulu dagangan milik orang lain. Setelah kumpul uangnya pagi harinya kita setorkan pada pemilik dagangan dan ambil dagangan kembali untuk dikelilingkan begitu seterusnya . 

Melihat itulah maka dia mengajak kepada rekan-rekannya korban PHK ataupun yang saat ini belum mempunyai pekerjaan , untuk melirik usaha jajanan keliling ini . Sedangkan makanan yang dijual tergantung selera anak-anak dan dapat berubah menurut permintaan. Selain modalnya kecil juga hasilnyapun lumayan . (FM)

Fatkhul Muin
Pengelola Blog “ Pusat Informasi Masyarakat Pesisir"  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar