H. Abdullah Uzair beri penjelasan pada Jamaah |
Jepara – Bertempat
di lapangan desa Bandengan Ahad (16/6) KBIH “ Jabal Nur” menggelar acara
praktek lapangan ibadah haji untuk menutup kegiatan Manasik Haji tahun 2013.
Kegiatan ini bertujuan memberikan
pemahaman yang jelas pada calhaj tentang ibadah haji antara teori dan praktek.
H. Abdullah Uzair pimpinan
KBIH “ Jabal Nur” mengatakan, manasik yang dilaksanakan di awali pada bulan
Januari yang lalu. Selanjutnya setiap dua minggu sekali calhaj hadir untuk mendapatkan berbagai
pengetahuan tentang Ibadah haji dan umroh. Materi yang diajarkan telah
dibuatkan buku modul kecil yang memuat semua pengetahuan haji dan Umroh.
“ Nah agar teori itu bisa
jelas , maka hari ini kita gelar praktek lapangan agar calhaj bisa tahu kondisi
yang sebenarnya nantinya di Makkah itu seperti apa “, kata Abdullah Uzair.
Jamaah praktek di lapangan |
Menurut Abdullah Uzair
calhaj sebelum sampai di tanah suci , harus benar-benar mengerti dan tahu akan
praktek ibadah haji dan umroh ini. Dengan harapan sesampainya di sana mereka bisa
melaksanakan haji dengan lancar dan nyaman. Selain dibutuhkan tenaga yang
ekstra ibadah haji ini juga harus memenuhi syarat dan rukun sesuai dengan
tuntunan yang ada.
“ Oleh karena itu
dilapangan ini kita buatkan miniature
ka’bah dan perlengkapannya seperti tempat untuk thowaf , sa’I , wukuf
dan juga melontar jamarat “, tambah Ustadz yang telah memberangkatkan haji lebih
dari 10 kali.
Pada tahun ini KBIH “ Jabal
Nur “ memberangkatkan calon haji sekitar 90 orang yang rencananya akan dibagi 2
rombongan. Untuk ketua rombongan yang pertama akan ia pimpin sendiri .
Sedangkan untuk rombongan kedua akan di pimpin ustadz Syamsul Arief. Calon haji
sejumlah itu datang dari berbagai wilayah di kabupaten Jepara.
“ Dari catatan yang ada
calhaj yang kami bimbing ada yang data dari kecamatan Mayong , Nalum Sari,
Pecangaan, Kedung , Kota . Ka;au tidak salah hampir semua kecamatan ada “,
tukas Uzair.
Sementara itu H.Haryanto
pembimbing haji KBIH Jabal Nur perwakilan Nalumsari mengatakan, praktek
lapangan adalah sebagai wujud pemahaman langsung pada calon haji. Oleh karena
itu posisi tempat-tempat yang akan dijalani sebisanya harus disamakan dengan
kondisi yang sebenarnya di sana .
Tujuannya agar calon haji
sesampainya di tanah suci tidak akan kesulitan menjalankan semua rukun dan
wajib haji. Utamanya calon haji yang berusia lanjut sedapatnya di dampingi oleh
calon haji yang berusia muda agar bisa mengerjakan ibadah haji dengan lancar
dan nyaman.
“ Seperti contoh tempat
sa’I ini kita harus memberikan dimana letak lampu hijau ini berada agar calon
haji bisa menjalankan sa’I sesuai dengan tuntunan dengan lari-lari kecil “,
kata H. Haryanto . (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar