Bagi pemerintah Kerajaan Saudi Arabia jamaah haji merupakan tamu istimewa , karena mereka mengganggap tamu Allah SWT sehingga segala sesuatu yang berkenaan dengan ibadah haji telah dipersiapkan dengan matang. Begitu juga warganya juga sangat menghormati jamaah haji terlebih-lebih dari Indonesia. Sehingga apapun caranya dilakukan untuk menyambut kedatangan para tamu Allah itu.
Dengan dalil itulah kami satu kamar ( 6 orang ) yang bermaktab di Jumaizah kota Makkah bisa ditengok atau disambangi keluarga yang sedang bekerja menjadi Sopir dan Pramu Wisma . Meski mereka bekerja di kota Jeddah yang jaraknya lebih 100 Km dari Mekkah mereka diijinkan oleh majikannya untuk menengok kami di pemondokan. Selain diliburkan dari kerja mereka juga diijinkan untuk membawa mobil untuk menengok kami.
“ Kami disini seharian ndak apa-apa mas karena sudah di beri ijin oleh Majikan saya. Awalnya saya cerita kami punya saudara yang melaksanakan ibadah haji tahun ini. Seterusnya majikan saya malah menyuruh untuk menengok Mas disini “, aku Faizin (30) pria asal Lampung yang beristrikan wanita asal Demak yang sama-sama bekerja di Jeddah pada Warta Demak.
H. Faizin ditengah-tengah kami |
Faizin mengemukakan awalnya ia ingin menengok keluarganya sebelum hari Haji , namun karena pemeriksaan masuk kota Makkah yang cukup ketat maka niat itu diurungkan ditunda setelah hari Haji. Sebelum hari haji tiba tidak semua orang bisa memasuki kota Makkah hanya jamaah haji dari berbagai negara dan orang yang mempunyai ijin haji yang bisa memasuki kota Makkah. Namun setelah hari haji berakhir siapapun boleh memasuki kota Makkah untuk berumroh seperti dirinya.
Sementara itu Kiswati (25) istri Faizin yang asli Demak mengatakan, dia sudah di Saudi lebih 5 tahun dan tidak bisa pulang setiap tahunnya. Oleh karena itu ketika diberi tahu saudaranya ada yang naik haji hatinya gembira sekali dengan berbekal nomor telepon iapun mengontak keluarganya . Setelah kontak telepon nyambung iapun kemudian membuat janji untuk bertemu keluarganya itupun dengan ditunjukkan alamat yaitu pemondokan di Makkah. Setelah melakukan perjalanan lebih kurang 1,5 jam dari Jeddah ia akhirnya bisa bertemu dengan saudaranya satu desa.
Bagi pemerintah Kerajaan Saudi Arabia jamaah haji merupakan tamu istimewa , karena mereka mengganggap tamu Allah SWT sehingga segala sesuatu yang berkenaan dengan ibadah haji telah dipersiapkan dengan matang. Begitu juga warganya juga sangat menghormati jamaah haji terlebih-lebih dari Indonesia. Sehingga apapun caranya dilakukan untuk menyambut kedatangan para tamu Allah itu.
Makan bersama sebelum berpisah |
Dengan dalil itulah kami satu kamar ( 6 orang ) yang bermaktab di Jumaizah kota Makkah bisa ditengok atau disambangi keluarga yang sedang bekerja menjadi Sopir dan Pramu Wisma . Meski mereka bekerja di kota Jeddah yang jaraknya lebih 100 Km dari Mekkah mereka diijinkan oleh majikannya untuk menengok kami di pemondokan. Selain diliburkan dari kerja mereka juga diijinkan untuk membawa mobil untuk menengok kami.
“ Kami disini seharian ndak apa-apa mas karena sudah di beri ijin oleh Majikan saya. Awalnya saya cerita kami punya saudara yang melaksanakan ibadah haji tahun ini. Seterusnya majikan saya malah menyuruh untuk menengok Mas disini “, aku Faizin (30) pria asal Lampung yang beristrikan wanita asal Demak yang sama-sama bekerja di Jeddah pada Warta Demak.
Faizin mengemukakan awalnya ia ingin menengok keluarganya sebelum hari Haji , namun karena pemeriksaan masuk kota Makkah yang cukup ketat maka niat itu diurungkan ditunda setelah hari Haji. Sebelum hari haji tiba tidak semua orang bisa memasuki kota Makkah hanya jamaah haji dari berbagai negara dan orang yang mempunyai ijin haji yang bisa memasuki kota Makkah. Namun setelah hari haji berakhir siapapun boleh memasuki kota Makkah untuk berumroh seperti dirinya.
Sementara itu Kiswati (25) istri Faizin yang asli Demak mengatakan, dia sudah di Saudi lebih 5 tahun dan tidak bisa pulang setiap tahunnya. Oleh karena itu ketika diberi tahu saudaranya ada yang naik haji hatinya gembira sekali dengan berbekal nomor telepon iapun mengontak keluarganya . Setelah kontak telepon nyambung iapun kemudian membuat janji untuk bertemu keluarganya itupun dengan ditunjukkan alamat yaitu pemondokan di Makkah. Setelah melakukan perjalanan lebih kurang 1,5 jam dari Jeddah ia akhirnya bisa bertemu dengan saudaranya satu desa.(Muin-Red)
Haji Nyaman Bersama KBIH " Jabal Nur " Bandengan Jepara
Nama Kelompok : “ Jabal Nur “
Alamat : Ds. Bandengan Kec. Kota Jepara
Pengasuh : Ustad H. Abdullah Uzair
Telp : 081 393 577 202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar