Jepara-Untuk melestarikan eksistensirebana klasik, Jamiyyah Rebana Walisongo (Jawaso) Pecangaan Jepara menyelenggarakan Festival se-kabupaten Jepara, belum lama ini. Kegiatan yang dibarengkan dengan peluncuran album keempat Jawaso--Khazanah Qalbu mendapat antusias dari peserta. Setidaknya ada 22 grup rebana yang turut memeriahkan Harlah dan Haul Pendiri Yayasan Walisongo Pecangaan Jepara.
Selaku Pembina Jawaso, Abdullah Karim mengatakan kegiatan untuk menyemarakkan shalawat di kabupaten Jepara. Ia menilai festival yang harus membawakan lagu wajib anal faqir terbilang sukses sebab sejak sore hilang larut malam peserta maupun suporter masih semangat mengikuti hingga perlombaan usai.
“Harapan kami melalui festival ini kegiatan bershalawat dan rebana di Jepara tetap eksis,” harapnya.
Karim menambahkan pihaknya juga memohon doa restu kepada semua pihak agar grupnya yang akan melaju dalam perlombaan tingkat Provinsi Jawa Tengah di Solo mendapat hasil yang maksimal. “Kami mohon doa restunya kepada semua pihak semoga lomba yang akan kami ikuti tingkat Jateng memperoleh hasil memuaskan,” tambahnya.
Atas nama dewan juri yang diwakili oleh Sholeh mengungkapkan semua peserta sudah baik semua. Namun ada dua hal yang menurutnya menjadi catatan peserta agar pada kesempatan lain bisa lebih maksimal lagi. “Yakni banyaknya tempo yang lepas kendali juga masih kurangnya penguasaan materi (lagu, red) oleh vokalis grup,” lanjut penggiat Asshaut Kudus.
Usai penilaian yang dilakukan 4 dewan juri memutuskan grup Gandrung Rasul, Ngabul sebagai juara I dengan nilai 1043. Disusul Al-Muhibbin, Demaan dengan skor 1037 dan As-Salam, Bandungrejo dengan 1026.
Kategori juara yang lain vokal terbaik diraih grup Al-Fatimah, Karangrandu dengan poin 946, musik terbaik As-Shagir, Rengging dengan perolehan angka 993 disusul perform terbaik dari An-Nuha, Mayong dengan 985 dan MI Mathaliul Huda Troso 1 dengan skor 864 sebagai juara favorit. (Syaiful Mustaqim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar