Minggu, 09 Juni 2013

Bakso Bang Likhun Benar-Benar Enak


Bang Dodok bagian pemasaran Bakso Bang Likun


Demak -
Bagi Dodok (40 ) warga dukuh Menco desa Berahan Wetan kecamatan Wedung kabupaten Demak berwirausaha adalah sesuatu yang menyenangkan. Meski baru beberapa bulan menekuni usaha jualan bakso keliling , namun dia mengaku senang dengan usahanya yang baru itu. Dulu sebelum ider Bakso ia bekerja menjaga gudang di pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Namun karena dirasa berat dan juga banyak masalah pekerjaan itu ditinggalkannhya begitu saja dan beralih jualan keliling.
“ Awalnya ya rodho ewuh , namun setelah beberapa hari menjadi biasa saja . Apalagi jika pulang dagangan habis dan banyak uang rasa hati ini senang bukan main “, aku Dodok pada wartademak ketika mangkal di pasar baru desa Kedungmutih.
Dodok mengatakan , ketika masih kerja di Semarang ia diberitahu temannya bahwa di dukuh Ketapang ada pengusaha Bakso yang mencari tenaga pemasaran atau ider. Mendengar itu iapun pulang dan mencoba melamar pekerjaan itu . Dengan modal sepeda motor iapun akhirnya diterima menjadi tenaga pemasaran Bakso “ Bang Likhun” .
Sebelum keliling kamupung iapun diberi penjelasan oleh bos bagaimana cara menyajikan bakso, menjual sampai dengan menentukan harga. Dengan box yang ditaruh di belakang motor iapun menata dagangan baksonya, dari mie , soun, gelondong bakso, bumbu dan tidak lupa kompor dan dandang untuk merebus baksonya agar panas. Selain itu iapun membawa peralatan seperti mangkok, sendok dan juga plastic untuk menyajikan pada pembeli.
“ Semua sudah disediakan oleh bos , kita tinggal ambil pada pagi harinya dan setor uang pada sore harinya. Keuntungan adalah selisih dari wajib setor dan uang yang diperolehnya. Ya sehari cukup lumayan jika dibandingkan dengan kerja di Pelabuhan mendingan ini “, aku Dodok.
Menurut Dodok jika dagangannya semua bisa habis uang yang diperolehnya berkisar Rp 950 ribu – 1 juta . Dari penjualan itu ia bisa mendapat keuntungan Rp 175 ribu – Rp 200 ribu dan dari bos masih mendapatkan bonus Rp 25 ribu. Selama hampir 4 bulan ider bakso bisa dipastikannya dagangannya habis , karena jika ada penurunan omzet hari lainnya ia mengurangi. Namun sebaliknya jika kondisi ramai maka iapun meminta tambahan pasokan dagangan pada bos.

Semangkuk bakso bang Likun

“ Selama ini kami banyak ider di daerah Wedung utara , jika sekolahan ramai kamipun  mangkal di sekolahan-sekolahan . Jika sekolah sepi kamipun berkeliling kampung atau mangkal ditempat-tempat ramai seperti pasar dan tempat yang banyak orang “, papar Dodok sambil meracik bakso.
Adapun “Bakso Bang Likhun” Ketapang menurut Dodok kini cukup digemari oleh pembeli disaantero Wedung. Jumlah armada sepeda motor yang memasarkan saat ini mencapai 24 unit , belum lagi yang stan by di warung-warung. Daerah pemasarannya selain Wedung sendiri kini merambah ke daerah Jepara seperti Kedung , Pecangaan dan Welahan. Itu semua karena kecepatan serta kemudahan transportasi karena menggunakan sepeda motor.
“ Yang memasarkan bakso bang Likhun ini selain warga Wedung sendiri , banyak juga perantauan dari Semarang, Demak Selatan dan juga Purwodadi. Bagi siapa saja yang ingin bekerjasama ingin memasarkan bakso bang Likhun bisa datang ke home basenya dukuh Ketapang “, tambah bang Dodok.(Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar