Demak - Desa Kedungmutih kecamatan
Wedung kabupaten Demak tahun 2013 ini mendapatkan bantuan dari Kementrian
Kelautan berupa Terminal Garam. Tujuan dari dibangunnya terminal garam tersebut
adalah untuk kelancaran distribusi garam dari lahan menuju ke pangkalan.
“ Manfaat lain dari terminal
garam ini juga sebagai tempat penyimpanan garam jika musim garam telah usai “,
ujar Hamdan Ketua KUB “ Lancar Sejahtera” penerima bantuan tersebut.
Hamdan mengatakan , keinginan
untuk membanguna terminal garam itu sudah ada sejak pabrik garam dibangun.
Namun karena ketiadatersediaan dana maka harapannya pupus.
Dana yang ada habis digunakan
untuk membangun prasarana pabrik juga operasional. Oleh karena itu ia berupaya
menghubungi dinas instansi terkait agar harapannya terpenuhi. Lewat Dinas
Kelautan dan Perikanan Demak akhirnya proposal permintaan bantuan dibuat.
“ Alhamdulillah dari proposal
yang kami buat lewat dinas perikanan dan kelautan Demak . Tahun ini kelompok
kami mendapatkan bantuan dari Jakarta berupa Terminal pendaratan Garam “, kata
Hamdan.
Hamdan mengatakan , Desa
Kedungmutih merupakan desa penghasil garam terbesar di kabupaten Demak. Selain
menggarap lahan garam di desa Kedungmutih sendiri , juga merambah ke desa
lainnya. Setiap tahun dihasilkan garam puluhan ribu ton.
“ Dengan dibangunnya terminal
garam ini harapan kami distribusi garam yang akan dikirim ke tempat lain akan
lancar. Kapasitas terminal atau gudang ini sekitar 300 ton “, tambah Hamdan.
Dengan dibangunnya terminal
garam tersebut diharapkan supply garam krosok dari lahan petani bertambah
lancar. Sebelum dibangunnya terminal garam tersebut biasanya garam hanya
ditempatkan di tanah biasa tanpa atap. Jika musim hujan tiba fihak pabrik
kesulitan untuk menempatkan garam .
Setelah terminal garam jadi
maka seluruh garam yang akan diproses atau dijual kembali dapat disimpan di
dalam gudang ini. Dengan kapasitas yang lumayan besar ini juga bisa digunakan
untuk menyimpan garam ketika harga jatuh.
Kebiasaan yang terjadi jika
panen raya maka harga garam selalu anjlok . Oleh karena itu setelah adanya
terminal garam ini petani bisa menitipkan garamnya di gudang ini . Diharapkan
jika harga garam mulai naik maka garam tersebut bisa dijual sehingga keuntungan
petani lebih besar.
“ Mudah-mudahan program resi gudang pada produck garam ini
bisa diterapkan disini. Sehingga garam di terminal ini bisa diuangkan lewat BRI
“, harap Hamdan. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar