Selasa, 24 September 2013

Mbah Sutar Jualan Bakso – Mie Ayam Sudah Puluhan Tahun

Warung Bakso Mbah Sutar Tedunan Jepara

Jepara - Saat ini makanan yang cukup populer dan dimana-mana ada adalah Bakso dan Mie Ayam , sehingga dimanapun kita berada kita pasti menjumpai dua jenis makanan ini , baik kelilingan, kakilima menetap, kios sederhana pinggir jalan sampai dengan warung makan atau restoran.

Selain banyak penggemarnya makanan ini juga universal setiap orang manapun pasti pernah merasakan dua makanan yang katanya dulu berasal  dari negeri china . Pangsa pasar yang semakin banyak inilah yang menjadikan usaha penjualan Bakso dan Mie ayam ini terus berkembang disegenap penjuru.

Bagi pengusaha lama yang bermain dalam usaha ini  tidak takut tersaingi , karena masing-masing telah mempunyai pasar dan pelanggan yang berbeda-beda. Pengusaha barupun bermunculan optimis usaha mereka nantinya akan maju dan berkembang seperti ysng lainnya.

Seperti halnya Sutarno pria yang asli Solo yang kini bertempat tinggal di desa Tedunan kecamatan Kedung kabupaten Jepara mengaku telah tiga  puluh tahun lebih menekuni usaha penjualan Bakso dan Mie Ayam .
Sebelum buka warung di desa Istrinya itu ,dia mengaku berjualan Bakso semenjak lulus SMP dan ikut iparnya di Jakarta tahun 1980an  . Awalnya dia hanya bertugas mendorong gerobag menemani iparnya berkeliling di seputaran Cikini Jakarta  .

Beberapa bulan kemudian barulah ia diberitahu caranya membuat glondongan bakso, bumbu-bumbu nya, serta kuah yang membuat lezat bakso sehingga mampu mengikat  para pelanggan.

 Setelah mahir membuat racikan bumbu barulah dia keliling sendiri dengan menggunakan angkringan yang dipikul , karena untuk membeli gerobag belum ada modal.

“ Setelah beberapa tahun berkeliling menggunakan angkring dan sudah mempunyai cukup pelanggan dan sedikit tabungan  , maka saya membeli gerobag bekas milik teman yang pulang kampung, dengan menggunakan gerobag sendiri ini usaha kami semakin maju dan sudah mandiri lepas dari kakak ipar saya”, aku Sutar mengenang.

Menurut Sutar Bakso dan Mie Ayam populernya lebih duluan bakso , karena makanan bakso ini sudah ada semenjak bangsa china berimigrasi ke Indonesia sehingga ketika dia masih kecil usaha penjualan bakso sudah ada di mana-mana .

Namum makanan Mie Ayam ini  populer di Indonesia baru 15 tahunan dengan boomingnya makanan itu dimana-mana akhirnya tumbuh usaha yang berbahan baku tepung terigu dan daging ayam ini .


Sehingga usahanya pun berkembang lagi dengan penjualan Mie Ayam , sempat usaha penjualan baksonya kalah populer dengan Mie Ayam , namun saat ini kedua makanan jualannya itu hampir sama penjualannya karena masing-masing telah mempunyai pelanggan sendiri.



Untuk yang ingin kenyang dan takut kolesterol maka pilihannya jatuh pada Mie ayam  selain lebih ringan terasanya karena berbahan baku daging ayam juga cepat membuat perut kenyang. Namun jika ingin yang berat dan berlemak banyak pilihannya jatuh pada Bakso karena selain kuahnya cukup berat juga bahan bakunya daging sapi.

“ Dulu memang Mie Ayam lebih populer karena semua orang ingin mencicipi rasa Mie Ayam , namun sekarang penjualan kami kelihatannya berimbang , bahkan satu dua orang pelanggan ada yang memadukan Mie Ayam ini dengan bakso sehingga tercipta Mie Ayam pakai glondong bakso yang juga banyak penggemarnya “, ujar Sutar menambahkan.

Ketika ditanya hitung-hitungannya berjualan Bakso dan Mie Ayam ini, Sutar yang mengaku pernah juga berjualan bakso sampai di Cianjur Jawa Barat  mengatakan , cukup jika untuk menghidupi anak dan istri.

Seperti dirinya dia mengaku usahanya biasa-biasa saja , namun dari keuntungannya berjualan bakso dan Mie ayam ini sudah membuahkan banyak hasil , selain rumah yang sederhana , sepeda motor , dan juga dapat menyekolahkan ketiga anak-anaknya seperti anak yang lainnya.

Padahal dia hanya membuka 1 warung  yang buka jam2 siang sampai jam 9 malam . Ia membuka warung dekat dengan rumahnya. Di desa saja usaha penjulan bakso dan Mie ayam ini cukup lumayan hasilnya , apalagi jika mau membuka ditempat strategis atau ramai hasilnya jauh lebih banyak.

Mengenai modal yang dikeluarkan untuk membuka usaha penjualan bakso dan mie ayam bagi pemula bang Sutarno memaparkan , modal pertama adalah gerobag baik keliling atau menetap harus ada gerobag sebagai tempat menaruh dagangan, kompor untuk memasak dan juga dandang untuk merebus.

Biaya yang dikeluarkan saat ini sekitar satu juta rupiah . Untuk pembelian bahan-bahan pembuat bakso, Mie, daging ayam dan juga bumbu-bumbunya sekitar Rp 400.000,- . Kompor gas , dandang , mangkok ,gelas dan kebutuhan pecah belah lainnya kurang lebih 600.000,-. 

sehingga mempunyai uang Rp 2.000.000,- sudah bisa jualan bakso dan Mie ayam keliling kampung, jika ingin menetap harus menyewa atau kontrak tempat yang harganya tergantung dari kondisi tempat jualannya.

Namun untuk pemain pemula disarankan untuk keliling kampung menggunakan gerobag dorong , selain dapat bertemu orang banyak juga sebagai ajang promosi .

Jika pelanggan kelilingan sudah banyak selanjutnya bisa jualan menetap dengan cara menyewa atau mengontrak tempat yang strategis, sehingga pelanggan yang mendatangi si penjual.

“ Untuk menjadi pengusaha yang berhasil resepnya harus tekun dan selalu belajar dengan orang lain , selain itu pula harus banyak teman atau relasi. Silakan jika ada orang yang ingin belajar membuka usaha penjualan bakso atau Mie ayam pada kami karena dulu sayapun belajar dengan orang lain.

Namun demikian saya berpesan untuk menjadi usaha yang besar butuh waktu yang panjang , tidak sebentar saja terus jadi besar atau banyak pelanggannya “ , ujar Sutar yang mengaku hidupnya penuh liku-liku .(Muin)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar