Senin, 16 September 2013

Pantai Tanggul Tlare Bisa Diselamatkan Dengan Metodhe Laki Bini


Pantai desa Tanggul Tlare rusak karena Abrasi
Keberhasilan dr. Suryadi dalam mereklamasi pantai desa Semat patut diacungi jempol. Meski belum banyak publikasi dan dijalankan seorang diri namun hal itu bukan jadi halangan yang berarti. Oleh karena itu setiap waktu ia akan terus membenahi pantai yang rawan abrasi itu. Tidak itu saja iapun berani membeli lahan rawan abrasi disepanjang pantai desa Semat demi untuk menyelamatkan pantai.
Lalu dari mana dana sebanyak itu ? karena tidak hanya lahan yang ia beli , namun iapun membangun pagar pantai dengan sistem laki bini agar tahan terhadap gempuran ombak. Disebut laki bini karena dua konstruksi itu saling terkait. Untuk lakinya adalah pagar pantai yang terbuat dari pasangan batu belah , sedangkan bininya adalah bis-bis beton yang dipasang dibawah pagar .Sehingga jika ada gempuran ombak dari laut tertahan olah pagar dan selajutnya diredam oleh bis-bis beton.
“ Ini bisa dilakukan untuk mengatasi abrasi di pantai Tanggul Tlare sebelah sana, kalau hanya batu dan bambu tidak ada kekuatan apa-apa sekali gempuran saja akan kocar-kacir. Memang untuk membuat pagar beton ini perlu biaya banyak , selain itu bis-bis beton juga perlu biaya lagi”, kata dr. Suryadi pada kabarseputarmuria,
Dikatakan , untuk mengirit pengeluaran pembuatan pagar pantai ini pasir bisa diambilkan pasir putih yang sudah ada . Selanjutnya untuk air harus tawar betul agar adukannnya bisa kuat , sedangkan batu belah dan semen memang harus dibeli. Meski membutuhkan biaya banyak namun namun kekuatannya bisa dijamin , lain dengan hanya bamboo dan batu saja awalnya baik tetapi kena gempuran ombak satu kali saja sudah roboh.
“ Nah untuk membenahi pantai Tanggul Tlare itu saya siap urun pikiran dan siap membagikan pengalaman dalam menangani pembenahan pantai itu. Sebenarnya jika benar-benar dikerjakan biaya bisa dihemat semaksimal mungkin. “, kata dr. Suryadi.
pak dr. Suryadi di pinggir pantai Semat yang telah ia benahi

Ketika ditanya biaya yang dikeluarkan untuk membenahi dan membangun infrastruktur di kawasan pantai desa Semat itu. Dokter bedah yang sudah purna tugas dari RSU Kartini itu mengatakan tidak menghitung secara detail , karena pengeluarannya secara bertahap . Namun untuk ukuran pribadi jumlah tersebut tergolong besar , apalagi tidak ada unsure bisnis di dalamnya .
“ Ya itu semua kami lakukan murni hoby dan juga ingin menyelamatkan lingkungan pantai . Selain itu kami juga ingin berbaur dengan masyarakat pantai . Untuk itu saya buatkan bangunan khusus untuk pertemuan nelayan di desa Semat ini letaknyapun dipinggir pantai “, tambahnya.
Pak dr. Suryadi yakin jika mau menanganinya dengan sungguh-sungguh pantai yang hilang karena abrasi lama-kelamaan akan kembali lagi . Karena ombak dari laut itu membawa material pasir , oleh karena itu jika kita bisa menahan material pasir itu tidak kembali ke laut m aka akan terbentuk lahan pantai kembali .(Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar