Rabu, 04 September 2013

Bambu Masih Tetap Di Cari dan Menguntungkan


Demak - Meskipun saat ini sudah jaman modern dan serba plastic ,namun bamboo masih di cari orang. Selain untuk kerajinan orang butuh bamboo sebagai bahan penunjang pembangunan. Seperti halnya petani garam butuh bamboo untuk membuat gudang. Nelayan butuh bamboo untuk membuat bagan apung maupun tancap.

“ Saya kemarin dapat pesanan bamboo hingga 300 batang untuk bagan apung . Harga berkisar Rp 40 ribu – 50 ribu kalau yang kecil seperti ini ya Rp 20 ribu setiap batangnya”, ujar Zaedun penjual bamboo di pasar lama desa Kedungmutih.

Zaedun mengatakan usaha penjualan bamboo ini milik ibunya. Jika dihitung sudah ada lima tahunan. Bambu-bambu dengan berbagai ukuran ini diambil dari daerah Jepara, Kudus , Pati dan Grobogan. Sekali ambil biasanya satu truk besar sehingga perlu modal yang cukup banyak.

Bambu- bamboo itu dipilah-pilah menurut ukuran dan kebutuhan. Yang paling besar biasanya untuk bagan apung maupun tancap. Selain itu juga untuk tiang gudang garam maupun rumah panggung. Sedangkankan yang berukuran kecil untuk tiang bendera, peralatan membuat garam seperti slender dan garuk dan juga untuk pagar rumah.



Penjualan bamboo naik tajam ketika petani garam membuat gudang-gudang untuk penyimpanan garam. Sekali beli satu orang bisa 15 – 20 batang . Selain itu juga ketika nelayan ramai-ramai membuat bagan tancap untuk menangkap ikan. Satu bagan tancap membutuhkan bamboo hingga 100 batang.

“ Ya Alhamdulillah meski untung sedikit karena yang beli banyak lumayan juga. Bisa untuk menambah belanja sehari-hari”, aku Zaedun.

Selain bamboo lapak milik ibu Mainah ini juga menyediakan keperluan untuk membuat gudang. Untuk atapnya biasa menggunakan rumbia (welit) sedangkan dindingnya menggunakan gedheg . Bagi yang butuh pagar juga disediakan pagar bamboo jadi tinggal pasang . Biasanya pembelian permeter lari.

Pelanggannya selain warga desa Kedungmutih juga tetangga desa seperti desa Kedungkarang, Babalan, dan Kedungmalang. Jika musim membuat bagan apung kadang kala pelanggannya dari Bonang dan Tambak Lorok Semarang juga datang memesan. (Muin)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar