Demak - Musim kemarau bagi sebagian warga
pesisir Wedung merupakan musim sulit air bersih karena tandon air bersih yang dikumpulkan
ketika musim penghujan tiba sudah habis. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih
setiap hari mereka membeli air bersih
dari penjaja air yang kulakan air bersih
dari daerah Jepara.
Desa yang setiap musim kemarau warganya
membeli air diantaranya desa Kedungmutih, Kedungkarang, dan Babalan karena ketiga desa tersebut belum tersambung
oleh pipa PDAM kabupaten Demak. Sehingga kebutuhan air bersih mereka jika musim
kemarau tiba dipasok oleh penjaja air yang setiap hari berkeliling. Dengan
membawa tempat air berupa jrigen mereka berkeliling kampung dengan sepeda atau
sepeda motor.
“ Setiap dua hari sekali saya membeli
air bersih dari penjaja air , satu sepeda berisi 5 jrigen kami harus
mengeluarkan uang Rp 5 ribu . Sedangkan jika berisi 7 jrigen kami harus
membayar Rp 6 ribu – Rp 7 ribu . Hitung
saja berapa pengeluaran saya untuk membeli air setiap bulannya “, ujar Ibu Ilya
(38) warga desa Kedungmutih
Jika musim kemarau tradisi membeli air
bersih terus lestari karena sumur, kolam atau sungai airnya sudah berasa asin.
Sebelum musim kemarau tiba sumur yang dimiliki warga masih bisa untuk mandi dan
mencuci karena airnya tidak telalu asin.
Namun seiring semakin lamanya musim
kemarau sumur-sumur mulai kering dan mengeluarkan sumber air yang berasa asin.
Sehingga untuk keperluan mandi saja harus membilas dengan air tawar . Apalagi
untuk mencuci atau memasak air harus membeli.
“ Entah kapan derita ini berakhir ,
bagi keluarga yang mempunyai penghasilan lebih sih tidak menjadi halangan harus
membeli air karena ada uang. Tetapi bagi warga yang kurang mampu hal ini
membuat masalah tersendiri “, tambah Ilya.
Sementara itu Fatkhan, SH anggota DPRD
kabupaten Demak fraksi Demokrat pada Warta Demak mengatakan, fihaknya secara
resmi belum pernah menerima keluhan warga atau pemerintahan desa yang
kekurangan air jika musim kemarau tiba.
Oleh karena itu dia mengharapkan adanya
aksi secara riil misalnya dengan mengajukan permohonan sambungan air bersih
pada PDAM Demak . Dia sebagai anggota DPRD yang kebetulan konstituennya ada di
kecamatan Wedung akan sekuat tenaga membantu terealisasinya sambungan air
bersih dari PDAM Demak.
“ Jika para Kepala desa mau secara
bersama-sama mengajukan permohonan ke PDAM Demak maka kamipun akan mengawalnya
secara serius. Namun sampai sekarang belum ada selembar suratpun yang berisi
permohonan sambungan air bersih pada PDAM Demak “ kata Fatkhan.
Ditanya menyambung ke Jepara , dia
mengatakan terlalu sulit pengurusannya karena PDAM Demak sendiri kelihatannya
berupaya untuk mengalirkan air bersih menuju desa-desa di kecamatan Wedung
Utara. Oleh karena itu jalan satu-satunya ada memantapkan pengajuan oleh
pemerintah desa yang kekurangan air bersih kepada PDAM Demak. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar