Minggu, 15 September 2013

Jembatan Bendung “Bung-Pis” Gerdu Jepara Belum Diperbaiki


Jembatan desa Gerdu yang rusak

Jepara - Mengkhawatirkan itulah kata pertama yang diucapkan ketika kita melintasi jembatan desa Gerdu kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara tepatnya di depan bendung karet Welahan Bum. Sudah beberapa tahun ini jembatan yang setiap harinya ramai dilewati pengendara kondisinya rusak berat.
 Selain besi-besi penyangga banyak yang keropos , pijakan kayu banyak yang patah dan copot. Akibatnya para pengendara yang melewati jembatan ini harus berhati-hati. Jika tidak maut akan mengancam mereka karena dibawahnya merupakan sungai yang cukup dalam. Meski rusak berat karena jembatan ini merupakan satu-satunya jalan alternative maka dalam kesehariannya jembatan ini tiada sepi dari para pengendara.

“ Dulu sebelum jembatan ini rusak mobil-mobil kecil bisa lewat , namun semenjak rusak parah tidak ada mobil yang berani lewat jembatan ini “, papar ibu Masamah (55) warga desa Gerdu pada Warta Demak.
Ibu Masamah mengatakan, jembatan bungpis ini bagi warga desa Gerdu dan sekitarnya cukup vital . Selain sebagai sarana tranportasi harian untuk menuju ke kota Jepara dan Pecangaan ,juga sebagai sarana untuk mengangkut hasil pertanian. Jika jembatan itu ambruk warga harus memutar jalan kurang lebih 5 – 8 Km dengan kondisi jalannya rusak.
Oleh karena itu warga mengharapkan agar jembatan itu segera dibenahi secara total. Beberapa waktu memang sudah ada perbaikan , namun hanya beberapa bagian saja . Sehingga setelah dilewati bebera waktu jembatan itu rusak kembali. Bahkan dalam musim penghujan ini kondisinya lebih menghawatirkan lagi
pijakan jembatan banyak yang copot

“ Ketika jaman Bupati Hendro Martojo dulu pernah ada kabar akan diperbaiki secara total ,namun sampai sekarang belum ada realisasinya. “, kata H. Mashari warga desa Gerdu.
Dikatakan , warga desa Gerdu dan sekitarnya sudah lama menunggu perbaikan jembatan yang umurnya sudah puluhan tahun itu. Setiap hari yang melewati jembatan itu tidak hanya warga Jepara saja , namun warga dari kabupaten Demak yang melewati mencapai ribuan orang setiap harinya. (Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar