Senin, 09 September 2013

Ilyas : Honor Mengajar untuk Bayar Kuliah


Demak - Bagi Ilyas guru honorer SD Kedungmutih kecamatan Wedung kuliah adalah nomor satu. Oleh karena itu meski honor mengajarnya habis untuk bayar kuliah tidak menjadi masalah. Yang penting kuliahnya S1 PGSD lancar sehingga kelak mendapatkan Ijasah sebagai bekal untuk mengajar. Siapa tahu keberuntungan ditangan dan bisa jadi Guru PNS.

“ Dulu saya awal mengabdi tidak berstatus mengajar. Namun atas saran Pak Rusyadi akhirnya saya kuliah PGSD di Demak. Setelah itu saya di beri jam mengajar sampai sekarang “, ujar Ilyas mengenang.

Awal mengabdi di SD Kedungmutih karena  ada kekosongan tenaga Penjaga SD karena pension.   Awal-awal mengabdi semua pekerjaan penjaga ia dijalani. Selain bersih-bersih lingkungan sekolah , membuka dan menutup pintu juga berperan seperti Office boy kesana kemari.

Ilyas mengatakan honor yang ia terima setiap bulannya tidak ia pernah ambil namun dipotong langsung untuk membayar angsuran Koperasi. Berkat kebaikan salah satu ibu guru untuk membayar biaya kuliah ia diambilkan pinjaman ke koperasi. Honor yang ia terima setiap bulan itulah yang digunakan untuk membayar angsuran.

“ Jika mengandalkan honor jelaas tidak mungkin . Dulu awal registrasi satu semester sekitar 1, 2 juta rupiah . Namun menginjak semester 6 ini terus naik sehingga persemester jadi 1,75 juta rupiah “, kata Ilyas

Meskipun setiap bulan ia tidak terima sepeserpun honor dari mengajar untuk bayar kuliah. Namun di hatinya ia cukup bersyukur jika dulu tidak diarahkan oleh pak Kepala Sekolah kuliah . Maka saat ini dia masih saja sebagai office boy atau pesuruh.

Namun dengan kuliah di S1 PGSD itu harapannya untuk menjadi guru kian dekat. Meski saat ini dia masih berstatus guru GTT , tetapi harapannya kelak akan jadi guru PNS. Apalagi saat ini masih banyak lowongan guru SD . Selain itu tiap waktu pasti ada guru SD yang pensiun.

Saat ini di sekolahnya tempat mengajar SD Kedungmutih ia diberi tugas untuk mengajar Bahasa Jawa. Salah satu mata kuliah yang dipelajarinya di S1 PGSD. Dengan mengajar itu iapun ditantang untuk mempraktekkan apa yang didapatkan di bangku kuliah. Jika kelak ia jadi guru PNS ia tidak canggung lagi berhadapan dengan siswa di depan kelas.


“  Untuk kebutuhan sehari-hari ya terpaksa minta pada saudara . Malu malu dikit tapi tak mengapa mereka sudah ngerti jika honor saya semua habis untuk bayar kuliah “, kata Ilyas yang mengaku terima honor di bawah limaratus ribu rupiah . (Muin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar