Minggu, 15 September 2013

Watak Dan Keberuntungan Manusia Berdasarkan Weton Menurut Primbon Betal Jemur Adammakna


Manusia dilahirkan di dunia ini mempunyai watak dan keberuntungan tersendiri , manusia satu dan yang lainnya pasti berbeda. Itu semua sesuai dengan unen-unen atau slogan yang dari dulu sampai sekarang masih dipercayai orang yaitu Jodoh, Rejeki dan Kematian itu hanya Tuhan yang tahu. Namun demikian para pujangga jaman dahulu membaca situasi yang demikian itu dengan menerapkan ilmu titen atau kalau sekarang mungkin disebut logika .

 Dengan ilmu titennya itu mereka dapat menuliskan hal-hal yang berkenaan dengan watak dan keberuntungan itu dalam sebuah buku yang saat ini orang menyebutnya dengan primbon.

Dalam buku primbon ini tertulis berbagai macam informasi yang berkenaan dengan tata kehidupan manusia hidup didunia ini mulai lahir sampai dengan mati. Sebagai contoh untuk menggambarkan keberuntungan bayi menurut weton ( Neptu hari dan Pasaran) di bagi 7 , keberuntungan manusia dibagi 7. 1 Segara Wasesa yang berarti semua pekerjaannya baik dan banyak rijekinya, 2 Tunggak Semi , rijekinya terus mengalir ,3 Satriya Wibawa, dimanapun berada akan menui keberuntungan,4 sumur sinaba, bisa dujadikan tempat meminta pertolongan,5. Bumi Kapethak keberuntungannya dalam bidang pertanian.6. Satriya wirang , akan menemukan keruwetan 7. 

Lebu katiup angin, sering pindah tempat dan terus kekuranga. Dalam hitungan ini neptu hari Jum’at 1, Sabtu 2, Ahad 3, Senin 4, Selasa 5, Rabo 6, Kamis 7. Begitu pula neptu pasaran Kliwon 1 , Legi 2, Paing 3, Pon4 dan Wage 5. Adapun cara menghitungnya begini anda misalnya lahir pada Rabu Wage Rabu 6 dan Wage 5 jumlah 11 kemudian dibagi 7 sisa 4 jatuh pada hitungan sumur sinaba. Misal lagi anda lahir hari ahad wage neptu ahad 3 dan wage = 5 jadi 8 dibagi 7 sisa 1 jatuh pada segara wasesa begitu selanjutnya ( Dapat di baca di hal 67 bab wataking bayi menurut neptu dan pasaran ketika lahir)

Sedangkan untuk watak manusia menurut weton ( neptu hari dan pasaran ketika lahir ) dibedakan menjadi , 7. Sifatnya sabar , rendah hati, bicaranya banyak tidak mau dikalahkan dan hoby bepergian jauh, 8. Brangasan, keras hati ,suka berdebat, suka berkelahi,pemberani,9. Beranjalan, sering pindah rumah,perantauan, 10. Anteng Sembada.Cerdas pikirannya, bisa jadi guru, cinta kepada keluarga, rajin,11. Mapan Bares Tur Pralayan, senang tirakat, berani mati,senang memberi pada sesame tapi sifat jeleknya jika kesulitan tidak takut untuk mencuri milik orang lain,12. Kurang Panarima ing Titah, banyak cita-citanya, senang di hormati, mudah mencari rijeki namun sering kehilangan ,13. 
Bicaranya lancar, hatinya baik, rukun dengan saudara, senang begadang tanpa guna, kalau berusaha cocoknya berdagang,14. Semua pekerjaan bisa dilakukan, sebentar bisa mengerjakan , rajin belajarnya, namun agak malas dan tidak dapat kaya.,15. Mudah memerintah pada orang lain,keras sifatnya, tidak kekurangan sandang pangan , banyak temannya yang menyenanginya tetapi sering bertengkar dengan orang dan keluarganya.16. Mudah bergaul , kaya, banyak bicaranya , semua keinginannya mudah terjadi , kalau punya kehendak sulit di halangi. 17. 

Diam namun pemarah, kalau bekerja terlalu berani,sering ditipu orang, tidak mau di kalahkan orang lain, 18. Berani tanpa perhitungan, senang main-main, tetapi jika dilawan akan mengalah. Cara mengetahuinya sama dengan yang diatas menggunakan weton aslinya yaitu ( Minggu 5, Senin 4,Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jum’at 6, Sabtu 9 dan Kliwon 8, Legi 5,Pahing 9, Pon 7, dan Wage 4 ). Misal calon menantu anda wetonnya Kamis Kliwon , Kamis=8 dan Kliwon=8 jumlah 16 dia jatuh pada 16 yaitu mudah bergaul , kaya, banyak bicaranya , semua keinginannya bisa terpenuhi begitu selanjutnya. ( baca Betal Jemur hal 67-68 sub wataking bayi )

Bagi orang Jawa yang masih menerapkan etung-etungan dalam menjodohkan putra-putrinya, maka sebelum menuju ke menanyakan ( nakoake ), pengikatan ( naleni), lamaran sampai dengan pelaksanaan pernikahan. Hitungan weton ini sangat penting oleh karenanya yang pertama ditanyakan pasti wetonnya apa , sehingga banyak calon pengantin yang gelagapan karena tidak tahu atau lupa akan wetonnya itu.

 Padahal dalam perjodohan Jawa weton sangat berpengaruh pada kelangsungan perjodohan tersebut agar terus runtut sampai dengan kakek-kakek dan nenek-nenek istilah orang Jawa mengatakan. Selain itu pula jika telah diketahui watak dan nasib seseorang baik atau kurang baik maka setidaknya kita dapat mengantisipasinya dengan cara-cara yang lainnya sehingga tidak akan terjadi suatu perceraian dalam perkawinan itu kelak. Saya melihat saat ini banyak perjodohan yang dilakukan karena dasar nafsu dan keinginan saja tanpa perhitungan yang matang yang akhirnya perjodohan itu kandas ditengah jalan.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut diatas ada cara yang merupakan tinggalan pujangga dahulu yang ditulis agar ditiru dan dilanjutkan demi kelancaran kehidupan kita. Namun demikian banyak orang yang mengatakan hal tersebut sudah tidak jamannya lagi , itu semua terserah pembaca untuk menaggapi tulisan saya ini. Ini semua saya lakukan agar pengalaman ini dapat diketahui orang banyak percaya monggo dan bila tidak ya terserah anda. (FM)

Fatkhul Muin 
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com )

Bila ingin serius mempelajarinya baca DI SINI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar