Senin, 16 September 2013

Tukang Ojek Bunderan Pecangaan , Ada Siang dan Malam

 
Mashudi siap mengantar penumpang 
Tukang ojek saat ini menjadi salah satu pekerjaan yang  bisa menghidupi keluarga. Oleh karena itu ditempat-tempat strategis mangkal puluhan sepeda motor yang menunggu penumpang. 

Seperti halnya di seputaran Bunderan (pertigaan) Pecangaan kita dapat menjumpai puluhan motor dengan tukang ojeknya menanti penumpang untuk diantar ketempat yang dinginkan . Saking banyaknya tukang ojek maka jadwal mangkal mereka di atur siang dan malam.

“ Kebetulan saya hari ini dapat jatah siang , sekitar jam 7 pagi saya keluar dari rumah dan pulangnya nanti siang ,atau kalau udah dapat penghasilan yang cukup untuk belanja orang yang dirumah “, ujar Mashudi (43) tukang ojek warga desa Karangrandu pada kabarseputarmuria.


Legiman dan Mashudi tunggu penumpang

Mashudi mengatakan , bekerja sebagai tukang ojek sudah dilakoninya sejak belum berumah tangga . Awalnya hanya mengantar tetangga yang belanja ke pasar , lama kelamaan dapat langganan sehingga profesi ini ia jalani sampai sekarang. Dengan modal motor iapun setiap hari mencari rupiah diseputaran Bunderan Pecangaan setiap harinya.

Jika kondisi sedang ramai sehari ia bisa membawa pulang Rp 75 ribu – Rp 100 ribu , namun jika kondisi sedang sepi Rp 50 ribu pun dengan mudah didapatnya. Apalagi jika kondisi musim puasa menjelang lebaran perolehan tukang ojek jadi berlipat karena ramainya orang yang pergi ke kota untuk belanja . Biasanya jika ingin cepat sampai dirumah mereka naik ojek sepeda motor dan inilah yang menjadi rejeki tersendiri bagi tukang ojek.
                                                                       
“ Biasanya sih kalau puasa seperti ini penumpang ojek agak ramai , karena mereka ingin sampai dirumah dengan cepat . Jika naik angkot harus antri berlama-lama “, kata Mashudi .

Legiman (43) teman Mashudi yang juga tukang ojek mengatakan , profesi ojek baginya sudah tidak bisa ditinggalkan begitu saja . Selain hasilnya sudah dirasakan juga pelanggan .

Sudah banyak sehingga jika sehari tidak mangkal maka dia dicari oleh para pelanggannya.Dari bekerja sebagai tukang ojek ini ia bisa menyekolahkan anak dan juga mencukupi kebutuhan keluarga.

“ Ya karena udah merasakan nikmatnya tukang ojek , maka profesi ini terus saya jalankan sampai sekarang “, aku Legiman .

Bagi Mashudi , Legiman dan puluhan anggota Paguyuban Ojek Pecangaan (POP) kawasan seputaran Bunderan, Pasar dan terminal pecangaan adalah lahan sehari-hari untuk meraup nafkah.

 Mereka telah tergabung dalam paguyuban yang senantiasa mengharapkan pembinaan dari pemerintah. Selain kerja yang tenang mereka mempunyai harapan untuk bergabung dalam sebuah koperasi agar taraf kesejahteraan meningkat.

“Inginnya sih ada semacam koperasi untuk tukang ojek , sehingga kegiatan ekonomi bisa berjalan lancar misalnya membuat toko onderdil atau kegiatan simpan pinjam”, harap Mashudi , Legiman dan yang lainnya. (Muin)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar