Senin, 16 September 2013

Kisah Mengharukan, Nenek Naik Haji Setelah 20 Tahun Menabung Dari Mengais Sampah



Dengan niat teguh dan ketaqwaan, tak ada kata keterbatasan untuk dapat menunaikan ibadah haji. Di Probolinggo, Jawa Timur, seorang nenek 69 tahun mampu berangkat ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan rukun Islam ke lima, dengan jerih payah menabung selama 20 tahun dari penghasilan mengais sampah setiap hari.

Karyati, nenek berusia 69 tahun ini dapat tersenyum lega setelah keinginannya menunaikan ibadah haji ke tanah suci sejak 20 tahun silam akhirnya bisa terlaksana.

Dengan segala keterbatasan dirinya, yang berusia renta hampir berkepala tujuh itu, Karyati terus tekun melakoni pekerjaannya sebagai pemulung sampah di sekitar rumahnya di desa Leces kecamatan Leces kabupaten Probolinggo.

Selama 20 tahun lamanya, nenek empat orang anak dengan 12 cucu ini selalu menyisihkan uang dari hasil penjualan sampah yang ia kumpulkan untuk biaya kursi dan pemberangkatan ibadah haji.

Tak ada persiapan khusus yang dilakukan Karyati untuk pemberkatan dirinya ke tanah suci. Dalam koper miliknya, hanya berisi beberapa potong baju ganti dan beras untuk keperluan ibadah di Mekkah.

Sejak 2008 lalu, Karyati telah mendaftar haji ke kantor Kementerian Agama kabupaten Probolinggo, dengan biaya pendaftaran sebesar 20 juta rupiah. Niat Karyati menunaikan ibadah haji rupanya tak berjalan mulus, pasalnya, dua kali dirinya tertipu oleh seseorang yang menjanjikan Karyati berangkat haji lebih awal dan ajakan untuk bergabung dengan bisnis multi level marketing.

Dengan cobaan yang cukup berat bagi kondisinya yang hanya pengais sampah, tak membuat Karyati patah semangat menunaikan ibadah haji, hingga akhirnya di tahun 2013 ini ia dapat berangkat ke tanah suci pada gelombang ke-2 kloter 33 kabupaten Probolinggo.

Pendapatannya yang minim, hanya berkisar antara 5 ribu hingga 10 ribu rupiah dari penjualan sekantong plastik besar sampah, ia kumpulkan untuk niat suci menunaikan ibadah suci yang membutuhkan biaya besar dan kekuatan fisik yang mumpuni.

Selain dari hasil memungut sampah, Karyati mengaku sering kali disantuni sejumlah orang dari kebiasaannya merawat, menyapu dan membersihkan masjid. Nenek renta tersebut berharap, dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan sehat, hingga kembali ke tanah air.

Lutfi Hidayat






Tidak ada komentar:

Posting Komentar