Namanya mulai dikenal pada awal
reformasi bergulir. Ketika itu, Pak Wahid memimpin demontrasi besar-besaran
menggugat kebijakan Pemerintah terkait nasib petani tebu dan impor gula. Ribuan
rakyat yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI)
memblokade jalanan sekitar Istana Presiden dengan hamburan gula sebagai symbol
protes. Dalam beberapa waktu ketika itu,
Pak Wahid dan APTRI menggugah
kesadaran public atas kesewenang wenangan Pemerintah dalam kebijakan perkebunan
tebu dan gula. Bersama ilmuwan politik DR. Hermawan Sulistiyo, Pak Wahid terus
menggulirkan tema-tema keberpihakan pada petani tebu dan pertanian pada
umumnya.
Tahun 2009 bersama Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto, Pak Wahid menggebrak Jepara dengan mengambil alih perolehan suara beberapa partai politik dengan menyodok 4 besar perolehan suara kursi legislative.
Tahun 2009 bersama Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto, Pak Wahid menggebrak Jepara dengan mengambil alih perolehan suara beberapa partai politik dengan menyodok 4 besar perolehan suara kursi legislative.
Gebrakan ini mulai tampak ketika
beliau bersama HKTI menggelar rapat akbar dihadiri ribuan orang di lapangan
Tahunan. Ketika itu rawuh memberikan wejangan Presiden RI ke 4 KH. Abdurrahman
Wahid bersama putrinya Yenny Wahid.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) ini termasuk getol menyuarakan kepentingan petani. Sebagaimana diketahui, kebijakan impor sangat meresahkan petani. Misalnya, harga panenan bawang merah petani lokal bisa turun seiring dengan masuknya barang impor.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) ini termasuk getol menyuarakan kepentingan petani. Sebagaimana diketahui, kebijakan impor sangat meresahkan petani. Misalnya, harga panenan bawang merah petani lokal bisa turun seiring dengan masuknya barang impor.
Selain itu beliau juga
mengungkapkan kekhawatirannya terhadap makin maraknya keberadaan minimarket di
masyarakat, yang adalah suatu bukti bahwa pemerintah kurang mendukung usaha
kecil yang dikelola masyarakat.
Sembari aktif di Senayan, Pak Wahid juga salah satu pimpinan di Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPNU) PBNU. Beliau juga Ketua BPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Kepedulian Pak Wahid pada problem pertanian terus dikampanyekan dipelbagai kesempatan, menjadi platform politik Gerindra pada Pileg 2014. Kini membicarakan isu-isu pertanian identik dengan Partai Gerindra. Semoga kembali menang Pak Wahid !
Sembari aktif di Senayan, Pak Wahid juga salah satu pimpinan di Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPNU) PBNU. Beliau juga Ketua BPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Kepedulian Pak Wahid pada problem pertanian terus dikampanyekan dipelbagai kesempatan, menjadi platform politik Gerindra pada Pileg 2014. Kini membicarakan isu-isu pertanian identik dengan Partai Gerindra. Semoga kembali menang Pak Wahid !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar