Tradisi memotong rambut bayi oleh jamaah maulid pada saat asroqolan (berdiri sambil membaca salawat nabi asroqol) ini adalah acara walimatut tasmiyah (pemberian nama terhadap bayi) yang biasa dilakukan oleh masyarakat muslim. Tradisi ini dikaitkan dengan upacara aqiqoh, yang biasa dilakukan pada seputar hari ketujuh dari hari kelahiran bayi bersangkutan.
Aqiqoh adalah upacara keagamaan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw kepada umatnya. Pada upacara pemberian nama tersebut disunatkan menyembelih dua ekor kambing/domba untuk bayi laki-laki dan satu ekor untuk bayi perempuan. Pada saat itu pula diumumkan nama sang bayi dengan ditandai pemotongan rambut dan didoakan bersama-sama agar menjadi anak salih/salihah.
Upacara aqiqoh sering dilakukan secara khusus dengan mengundang tetangga kanan kiri dan handai tolan. Tetapi tidak jarang pula masyarakat (para orang tua) yang nebeng (ikut numpang) pada suatu acara mauludan di kampung, musolla dan masjid, sebagaimana dilakukan salah seorang jemaah majelis zikir di Masjid Agung Demak, Sabtu (29/3) malam
Selain memotong satu-dua helai rambut bayi secara bergantian jemaah yang hadir, disediakan pula di sisi bayi yang digendong ayahnya berkeliling jemaah maulid sebuah kotak/kardus berisi bedak bayi. Jemaah pun dengan suka rela memoleskan bubuk bedak tersebut ke wajah, pipi atau jidat/batuk bayi sehingga muka bayi mirip badut lucu.
Ada beberapa makna filosofi dan manfaat yang terkandung dalam acara tersebut. Antara lain; bayi mulai dikenalkan dengan tetangga dan gandai tolan, dikenalkan dan dibiasakan silaturahmi dengan tetangga, diperdengarkan dan dibiasakan mengucap/bertutur dengan kalimah toyyibah berupa bacaan salawat, didoakan kebaikan masa depannya, dan sekaligus dilatih dan dibiasakan mencintai nabinya Muhammad Rasulullah serta pengamalan ajaran agamamya. (mac)
Sumber : www.demakpos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar