Rabu, 19 Maret 2014

Kendi Pancasila Diarak Dari Plajan Jepara Menuju Gedung MPR/DPR RI .


Jepara - Kendi Pancasila, Rabu (19/3) siang diarak dari kawasan Gong Perdamaian Nusantara (GPN) yang ada di Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menuju Gedung MPR/DPR di Jakarta. Lewat langkah ini diharapkan nilai-nilai Pancasila yang saat ini sudah mulai luntur bisa kembali menguat dan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hadir dalam kegiatan ini, Presiden Komite Perdamaian Dunia Djuyoto Suntani, Sekjend MPR RI Eddy Siregar,, pejabat Pemprov Jateng, Pemkab Jepara, perwakilan Polda Jateng, Kodim 0719 Jepara, kalangan akademisi, ormas dan lain sebagainya. Turut hadir juga Mustafa Daod, anggota The World Peace Commite Asal Amerika Serikat. Mustafa yang juga vokalis grup "Debu" ini sekarang menetap dan sekaligus menjadi WNI.
"Kendi Pancasila ini adalah simbol nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan dan lain sebagainya. Nilai Pancasila yang disepakati para pendiri bangsa masih relevan hingga kini jadi kita gelar kegiatan ini. Semoga itu bisa menjadi sarana pengingat terhadap cita-cita luhur pendiri bangsa ini," kata Djuyoto Suntani, Rabu (19/3/2014).
Menurut Djuyoto, selain di Gedung MPR/DPR RI, Kendi Pancasila juga akan ditempatkan di Istana Negara, Mabes Polri, Gedung Mahkamah Agung (MA) dan kawasan Gong Perdamaian Dunia yang ada di Desa Plajan, Jepara. Pemilihan lima lokasi ini mempunyai makna tertentu. Di Gedung MA misalnya, agar Kendi Pancasila tersebut bisa menjadi pendorong agar tercipta keadilan baik dalam kaca mata hukum maupun sosial bagi seluruh rakyat Indonesia seperti amanat sila kelima Pancasila.
Dilihat dari segi fisiknya, wujud Kendi Pancasila seperti kendi pada umumnya. Hanya saja dari sisi ukuran sekitar 3 kali lebih besar dari kendi air minum. Bedanya lagi, jika kendi biasa hanya memiliki satu cucuk (lubang untuk keluarnya air), maka Kendi Pancasila memiliki lima cucuk. "Masing-masing cucuk mewakili sila dari Pancasila," jelasnya.
Disinggung kenapa yang dipilih adalah kendi, menurut Djuyoto karena benda tersebut memiliki nilai filosofis. Sebab kendi terbuat dari tanah dan air, atau jika digabungkan adalah tanah air. Selain itu, isi kendi adalah air. Dalam bahasa filosofis, air adalah sarana penting agar kehidupan bisa terus berjalan. "Jadi pemilihan kendi itu tidak asal-asalan," sebut Djuyoto.
Sementara itu, Sekjend MPR RI Eddy Siregar mengatakan pihaknya mengapresiasi upaya penempatan Kendi Pancasila di gedung parlemen Indonesia. Rencananya, lokasi Kendi Pancasila ini akan digunakan tempat pengucapan ikrar janji anggota DPR RI periode 2014 - 2019 yang terpilih dalam gawe Pileg yang digelar 9 April mendatang. Diharapkan dengan langkah tersebut para wakil rakyat mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi serta mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai lini kehidupan. "Semoga nanti pemimpin-pemimpin bangsa ini bisa menjadi sosok negarawan yang membawa kemajuan Indonesia," tuturnya.
Eddy mengakui jika saat ini Pancasila sudah mulai ditinggalkan pemimpin dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya pun menggelar berbagai langkah mulai dari diskusi kebangsaan dengan materi empat pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) hingga memasukkan lagi mata pelajaran Pendidikan Pancasila di lembaga pendidikan.
"Kita kerjasama dengan Kemendiknas. Materi tentang Pancasila ada lagi mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi," tandasnya.
Sumber : Facebook Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar