Senin, 26 Agustus 2013

Garam Hasil Panen , Banyak Yang Disimpan

Lahan garam panen

Meskipun petani garam di kabupaten Demak mulai panen namun beberapa petani garam tidak lengsung menjual hasil ke pengepul. Selain harga yang cenderung turun juga persediaan garam di gudang petani kebanyakan sudah terjual. Agar harga garam tidak terjun bebas perlu teknik untuk mengendalikannya.

“ Stok garam di tingkat petani di desa Kendalasem mungkin hanya 2 persen saja yang masih ada. Semua gudang sudah kosong setelah tersapu banjir bandang yang lalu . Oleh karena itu jika petani panen kebanyakan mereka menahan garamnya “, ujar  Sukahar petani garam asal desa Kendalasem.

Sukahar sendiri mengaku garamnya tahun lalu di gudang masih utuh. Oleh karena itu jika nanti lahannya panen garam iapun tidak akan menjual garamnya lagi. Namun ia masukkan kembali ke dalam gudangnya jika harga tinggi akan ia jual.

Tahun lalu harga garam di lahan berkisar Rp 30 – 40 ribu setiap kwintalnya tergantung kwalitas. Untuk tahun ini menurutnya harga garam meski panen raya tidak akan turun tajam dan masih dalam kisaran Rp 30 ribu setiap kwintalnya. Harga itu justru akan terus naik jika musim kemarau kali ini berakhir di bulan Oktober.

“ Naik turunnya harga garam tergantung dari kondisi cuaca , semakin panas tidak ada hujan harga pasti beranjak turun. Namun jika cuaca hujan harga akan naik kembali “ tambah  Sukahar

Sukahar yang telah puluhan tahun menjadi petani garam mengungkapkan garam merupakan komoditas yang istimewa. Jika panen raya harga ambruk dengan cepat sampai di level paling bawah. Namun jika kondisi musim hujan dan stok garam dalam gudang kosong harga bisa langsung membumbung tinggi tanpa terkendali.

“ Coba bayangkan ketika harga paling rendah hanya Rp 15 ribu setiap kwintalnya . Namun ketika tidak ada musim kemarau harga garam bisa mencapat Rp 100 ribu setiap kwintalnya “, paparnya.

Oleh karena itu meski saat ini gudangnya sudah penuh dengan garam hasil panen tahun yang lalu. Namun panen kali ini garamnya langsung dimasukkan dalam gudang. Melihat musim kemarau yang mundur ini dia memprediksikan musim garam hanya sebentar saja. (Muin)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar