Minggu, 18 Agustus 2013

GEDUNG SD MIJEN TERBAKAR -Kerugian Rp 300 juta

Guru Kelas 4 SD Mijen 01, Moch Nazir menunjukan sejumlah rapot siswa yang ludes ikut terbakar, Sabtu (17/8).

DEMAK- Gedung SD Mijen 01 yang terletak di Desa/Kecamatan Mijen, terbakar, Sabtu (17/8) kemarin. Dugaan sementara terbakar akibat hubungan arus pendek.

Sekitar pukul 18.15 WIB, gedung SD Mijen 01 yang berada di jalan raya Mijen-Welahan ini, terbakar. Saksi mata mendapati api sudah membumbung di atap kedua kelas. “Kami mengetahui gedung SD telah terbakar, kondisi api sudah berkobar di atap kelas itu,” ungkap saksi mata, Sugondo (45) warga RT 02 RW 06 Desa/Kecamatan Mijen.

Kondisi cuaca panas semakin mendorong api bertambah besar. Tidak lama Yanu Isnanto (45) warga Desa Mijen bersama warga lain berdatangan. Mereka sempat kebingungan untuk memadamkan api, karena tak ada air disekitar sekolah.

Dengan alat pemukul seadanya, warga berusaha memadamkan api, sebagian memanjat atap melalui ruang Kelas I agar bisa mendekati titik api. Beruntung 3 unit mobil pemadam kebakaran dari Demak datang, dibantu Damkar dari Kabupaten Jepara dan milik PT Djarum, sekitar pukul 20.00 WIB api bisa dipadamkan. .

Kapolres Demak AKBP R Setijo Nugroho Hasto Putro melalui kasubag Humas AKP Sutomo mengatakan, dugaan sementara kebakaran akibat arus pendek. Kondisi kemarau memicu api semakin membesar, sehingga membakar dua ruangan, yaitu kelas III dan kelas II.

“Dalam kejadian tidak ada korban jiwa, namun sejumlah bangku-kursi, peralatan olah raga, alat peraga dan alat tulis, hangus terbakar. Hingga ditaksir mengakibatkan kerugian sampai Rp 300 Juta,” katanya, kemarin.

Menurut Kepala SD Mijen 01, Hartono, seluruh ruang kelas III dan kelas II terbakar, api memusnahkan raport milik siswa, bahkan papan tulis dari bahan fiber bantuan Pemkab Demak ikut menjadi abu. Dari hasil pengecekan, api juga membakar sebagian plafon kelas I.

Kendati kelas dalam kondisi rusak, mulai Senin (19/8) para siswa tetap masuk. “Rencananya mereka akan bergantian menggunakan kelas lain,” jelasnya didampingi guru Kelas IV, Moch Nazir. Sembari menunggu perbaikan ruang kelas yang rusak, pihak sekolah akan memberlakukan penggunaan kelas secara bergantian. (harsem/swi/hst)
___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar