Penyebab tenggelamnya
perahu nelayan di Pulau Panjang, Laut Jepara, Jawa Tengah Kamis (15/8) siang
masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan sementara tenggelamnya perahu karena
kelebihan muatan dan diterjang gelombang besar.
"Kondisi laut perairan Pulau Panjang belakangan ini memang tak menentu. Ketinggian gelombang kerap meninggi meski cuaca cerah. Saat perahu terbalik, dari pantauan tim kita, ketinggian gelombang di sekitar perairan Pulau Panjang mencapai dua meter," kata Komandan SAR Kabupaten Jepara, Agung Hari Prabowo kepada merdeka.com, Kamis (15/8).
Akibat tenggelamnya perahu nelayan tersebut, sembilan orang tewas dan puluhan orang dilarikan ke RSUD RA Kartini untuk menjalani perawatan. Perkiraan sementara, jumlah penumpang perahu itu 40 orang. Padahal, kapasitas perahu itu hanya untuk 20 orang.
Agung menjelaskan, saat berlayar di kawasan perairan Pulau Panjang, perahu yang dinakhodai oleh Bakri warga Desa Jobokuto RT.10/RW III, Jepara itu mengangkut sekitar 40 lebih penumpang. Jumlah itu tentu saja melebihi daya angkut perahu yang semestinya.
"Kami belum tahu pasti jumlah penumpangnya, tapi korban luka saja mencapai 34 orang ditambah korban meninggal 9 orang. Apalagi motivasi pemilik perahu menaikkan penumpang membayar lima ribu rupiah per kepala," jelasnya.
Sebelumnya, perahu wisata terbalik saat melakukan perjalanan wisata laut untuk lomba kupatan atau tradisi tahunan sedekah laut dari Pantai Kartini Jepara menuju ke perairan Pulau Panjang Jepara.
"Kondisi laut perairan Pulau Panjang belakangan ini memang tak menentu. Ketinggian gelombang kerap meninggi meski cuaca cerah. Saat perahu terbalik, dari pantauan tim kita, ketinggian gelombang di sekitar perairan Pulau Panjang mencapai dua meter," kata Komandan SAR Kabupaten Jepara, Agung Hari Prabowo kepada merdeka.com, Kamis (15/8).
Akibat tenggelamnya perahu nelayan tersebut, sembilan orang tewas dan puluhan orang dilarikan ke RSUD RA Kartini untuk menjalani perawatan. Perkiraan sementara, jumlah penumpang perahu itu 40 orang. Padahal, kapasitas perahu itu hanya untuk 20 orang.
Agung menjelaskan, saat berlayar di kawasan perairan Pulau Panjang, perahu yang dinakhodai oleh Bakri warga Desa Jobokuto RT.10/RW III, Jepara itu mengangkut sekitar 40 lebih penumpang. Jumlah itu tentu saja melebihi daya angkut perahu yang semestinya.
"Kami belum tahu pasti jumlah penumpangnya, tapi korban luka saja mencapai 34 orang ditambah korban meninggal 9 orang. Apalagi motivasi pemilik perahu menaikkan penumpang membayar lima ribu rupiah per kepala," jelasnya.
Sebelumnya, perahu wisata terbalik saat melakukan perjalanan wisata laut untuk lomba kupatan atau tradisi tahunan sedekah laut dari Pantai Kartini Jepara menuju ke perairan Pulau Panjang Jepara.
[has]
Sumber : Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar