Rabu, 11 Desember 2013

Meski Ada Gas Jualan Kayu Bakar Masih Laris

Ali Ridho
Demak- Meski sudah ada gas untuk keperluan memasak tetai  kayu bakar saat ini masih diminati. Selain diyakini lebih aman juga biayanya lebih ekonomis. Oleh karena itu usaha jual beli kayu bakar ini masih menjanjikan dan menguntungkan.
Seperti halnya Ali Ridho (53) warga desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak ini. Setiap dua hari sekali ia kulakan kayu bakar di pasar desa Kedungmutih . Dengan sepeda motornya iapun mengangkut kayu 50 – 75 ikat kayu bakar.
“ Ini kami sediakan bagi ibu rumah tangga yang takut akan kompor gas , selain itu ada yang bilang lebih murah menggunakan kayu “, aku Ali Ridho pada FORMASS Kamis (12/12).
Ali Ridho mengatakan ia berjualan kayu bakar sudah lama. Sebelum ada gas ia jualan kayu bakar setiap hari kayu bakar yang ia jual laku keras. Namun  setelah datangnya kompor gas omzet penjualannya menurun drastic. Dulu setiap hari ia bisa menjual hingga ratusan ikat, tetap sekarang paling 50 ikat perharinya.
“ Ya lumayanlah bisa untuk menambah pemasukan keluarga. Dari sini saya ambil Rp 1.500 setiap ikatnya dan di tempat kami saya jual Rp 2.000. Jadi setiap ikat saya dapat untung Rp 500 “, papar Ali Ridho yang sehari-harinya sebagai tukang ojek.
Pembeli kayu bakar langganannya biasanya para ibu-ibu yang takut akan kompor gas. Mereka takut jika kompor gas itu meledak atau terbakar. Oleh karena itu ketika mendapatkan jatah kompor gas dan tabung mereka tidak memakainya tetapi dijual.
Untuk pekerjaan sebagai tukang ojek Ali Ridho mengaku juga sudah puluhan tahun. Semenjak bujangan ia sudah menarik penumpang dengan sepeda motor. Awalnya hanya coba-coba saja mengantar keluarga , namun setelah mendapatkan hasil jadi keterusan sampai sekarang.
“ Ya Alhamdulillah dari berjualan kayu bakar dan juga hasil ngojek cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari. Jika kurang ya kerja serabutan yang lain agar dapat tambahan penghasilan “, kata Ali Ridho menutup sua. (Muin) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar