Ali Ridho |
Demak- Meski sudah ada gas untuk keperluan memasak tetai kayu bakar saat ini masih diminati. Selain
diyakini lebih aman juga biayanya lebih ekonomis. Oleh karena itu usaha jual
beli kayu bakar ini masih menjanjikan dan menguntungkan.
Seperti halnya Ali Ridho (53) warga desa Babalan
kecamatan Wedung kabupaten Demak ini. Setiap dua hari sekali ia kulakan kayu
bakar di pasar desa Kedungmutih . Dengan sepeda motornya iapun mengangkut kayu
50 – 75 ikat kayu bakar.
“ Ini kami sediakan bagi ibu rumah tangga yang takut
akan kompor gas , selain itu ada yang bilang lebih murah menggunakan kayu “,
aku Ali Ridho pada FORMASS Kamis (12/12).
Ali Ridho mengatakan ia berjualan kayu bakar sudah
lama. Sebelum ada gas ia jualan kayu bakar setiap hari kayu bakar yang ia jual
laku keras. Namun setelah datangnya
kompor gas omzet penjualannya menurun drastic. Dulu setiap hari ia bisa menjual
hingga ratusan ikat, tetap sekarang paling 50 ikat perharinya.
“ Ya lumayanlah bisa untuk menambah pemasukan
keluarga. Dari sini saya ambil Rp 1.500 setiap ikatnya dan di tempat kami saya
jual Rp 2.000. Jadi setiap ikat saya dapat untung Rp 500 “, papar Ali Ridho
yang sehari-harinya sebagai tukang ojek.
Pembeli kayu bakar langganannya biasanya para
ibu-ibu yang takut akan kompor gas. Mereka takut jika kompor gas itu meledak
atau terbakar. Oleh karena itu ketika mendapatkan jatah kompor gas dan tabung
mereka tidak memakainya tetapi dijual.
Untuk pekerjaan sebagai tukang ojek Ali Ridho
mengaku juga sudah puluhan tahun. Semenjak bujangan ia sudah menarik penumpang
dengan sepeda motor. Awalnya hanya coba-coba saja mengantar keluarga , namun
setelah mendapatkan hasil jadi keterusan sampai sekarang.
“ Ya Alhamdulillah dari berjualan kayu bakar dan
juga hasil ngojek cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari. Jika kurang ya kerja
serabutan yang lain agar dapat tambahan penghasilan “, kata Ali Ridho menutup
sua. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar