Demak – Bagi warga desa Kedungkarang kecamatan Wedung
kabupaten Demak nama Moyo tak asing lagi. Setiap hari lelaki paruh
baya ini keliling berjualan bakso dengan sepeda motor. Profesi sebagai tukang
bakso ini sudah dijalani lebih dua puluh tahun.
Selain dirinya istrinya di rumah juga mempunyai
profesi yang sama. Namun setiap hari hanya berkeliling di kampungnya saja dengan
kereta dorong. Lain dengan dirinya ia mobiling dari desa satu ke desa lainnya.
Setiap hari 2 -3 desa ia sambangi.
“ Ya namanya jualan keliling ya muter-muter mas. Kalau
desa ini sepi ya pindah desa yang lain. Kalau istri saya di rumah ya hanya satu
kampung saja pakai gerobag “, kata Moyo pada FORMASS, Selasa (31/12)
Dulu sebelum ider pakai sepeda motor iapun keliling
dengan gerobag dorong. Namun karena menggunakan sepeda motor lebih efektif
iapun beralih naik sepeda motor. Dengan mengeluarkan biaya yang lumayan iapun
membuat lemari dan tempat kompor untuk memanaskan kuah bakso.
Awal-awal ider memakai sepeda motor kompor yang ia
gunakan masih menggunakan minyak tanah. Sehingga perlu kehati-hatian dalam
menjalankan sepeda motor. Jika jalanan berlubang-lubang ia harus jalan pelan
agar minyak tidak tumpah.
Namun setelah adanya penggantian minyak tanah
menjadi gas. Ider Bakso dengan sepeda motor lebih praktis. Kompor diletakkan di
sisi kanan sedangkan tabung gas diletakkan disebelah kiri. Selang gas dibuatkan
lubang khusus yang menuju ke kompor.
“ Ya lebih praktis pakai gas Mas kini ider lebih
aman dan nyaman. Untuk gas ini setiap dua hari sekali ganti karena kompor
setiap waktu hidup terus agar kuah bakso selalu panas “, aku Moyo.
Menurut Moyo berjualan bakso di desa harus
mempunyai jurus-jurus tertentu agar disenangi pelanggan. Untuk harganya ia
tidak mematok harga khusus tergantung kemampuan si pembeli. Satu mangkok bakso
dijual mulai Rp 1.500 – Rp 5.000,- . Namun untuk kelas desa rata-rata pembeli
mengeluarkan uang Rp 2.000,- Rp 3.000,.
Meskipun demikian jika habis dagangannya iapun
memperoleh pendapatan yang lumayan dari penjualan baksonya. Dari usaha jualan
bakso ini iapun bisa mencukupi segala kebutuhan hidupnya . Dari belanja
sehari-hari ,biaya sekolah sampai membeli perabotan rumah.
Oleh karena itu bagi yang belum mempunyai pekerjaan
jualan bakso ini bisa sebagai alternative pekerjaan. Sebelum terjun ke dunia
perbaksoan ini harus latihan dulu . Bagaimana cara membuat gelondongan ,
membuat kuahnya dan juga menyajikannya.
“ Memang sebelum terjun ada rasa malu , namun
setelah beberapa hari rasa malu akan hilang apalagi jika sudah tahu hasilnya
berjualan bakso ini “, kata Djamino. (Muin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar