Bahasa Jawa saat ini menjadi salah satu bahasa
daerah yang mendominasi di wilayah Indonesia bahkan juga di luar Negeri. Hal
itu tidak mengherankan karena suku Jawa telah bermigrasi ke berbagai daerah
bahkan juga ke luar negeri.
Migrasi orang jawa keluar yang terbesar sepanjang
sejarah adalah ketika ribuan orang Jawa dibawa ke negeri Suriname. Suriname
pada waktu itu adalah jajahan negara Belanda. Kini suku Jawa itu telah beranak
pinak hingga kini . Bahkan beberapa orang telah menduduki jabatan penting
disana.
Bahkan yang membanggakan bahasa Jawa di sana juga
menjadi salah satu bahasa pergaulan sehari-hari . Selain itu logat bahasa Jawa
disana katanya masih asli seperti kata-kata bahasa jaman dahulu dari daerah
mana mereka diambil.
Salah satu cara kita melestarikan bahasa jawa agar
tidak punah adalah mempelajarinya lewat kamus. Ada bermacam Kamus bahasa jawa
yang telah beredar. Salah satunya adalah KAMUS BAHASA JAWA ( jawa –
Indonesia – Inggris) karya Suhardiman Suryo Hadi.
Kamus setebal 400 halaman ini selain berisikan
kata-kata jawa yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Juga
berisikan berbagai macam pengetahuan (Kawruh) tentang Kejawaan. Misalnya ada
pengetahuan tentang perangane awak . Disajikan dalam tiga tembung ngoko,kromo
madya dan kromo inggil (Hal 7).
Dihalaman lain juga disajikan berbagai macam
tembung. Ada tembung kosok balen seperti edhum x panas, Lanang x wadon ,
dhoyong x jejeg. Tembung saroja seperti Abang Mbranang,Campur bawur ,dhawuh
timbalan dan lain sebagainya. (hal 27)
Dalam kamus bahasa jawa ini juga menyajikan berbagai macam pengetahuan bahasa
jawa. Dari berbagai nama atau jeneng dari jenenge anak kewan( binatang ),jenenge
wit ( pohon) , jenenge godhong (daun). Jenenge kembang (bunga), Jenenge wektu
(mangsa) sampai dengan jenenge tali ( berbagai macam tali ).
Pengetahuan tentang dunia pewayangan dan gamelan juga ada dalam KAMUS BAHASA JAWA ini.
Diantaranya nama kesatria dan tempat nya
misalnya Raden Abimanyu satriya ing plangkawati ( hal 127 ) . Ada pula nama
raja dan kerajaannya seperti Prabu Arjuna Sasrabahu ing Maespati (hal 128). Pada
halaman 129 ada pengetahuan tentang pusaka,gegaman lan aji-aji . Contohnya Aji
Pancasona milik prabu danaraja.
Tembang atau nyanyian jawa juga dikupas dalam kamus
ini. Tembang dibagi tiga ada tembang mocopat ,tengahan dan tembang gedhe. Untuk
tembang mocopat terbagi menjadi 11 tembang. Sedangkan tembang tengahan terbagi
4 dan tembang gedhe juga terbagi 4. (Hal 120)
Buku ini terbagi dua segmen masing masing segmen
pertama dari halaman 1 sampai 149 berisikan berbagai pengetahuan atau kawruh
tentang bahasa, budaya dan juga kebiasaan orang jawa. Sedangkan untuk kamusnya
mulai halaman 150 – 400 berisikan kata-kata jawa yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia dan Inggris.
Contoh beberapa kata yang tertulis dalam kamus ini
adalah, andha = tangga = stairs. Ndableg = Nakal = naughty. Jaba = Luar =
outside. Driji = jari = finger. Kados = seperti = like. Kiyat = kuat =strong. Rabuk
= pupuk = manure. Yekti = Nyata = obvious dan masih banyak lagi yang lainnya.
Membaca buku kamus Jawa ini bisa menjadikan
keasyikan tersendiri terutama bagi pecinta bahasa atau budaya Jawa. Buku ini
juga penting di baca oleh berbagai kalangan baik pelajar , Mahasiswa , guru dan
siapa saja yang peduli akan kelestariyan bahasa Jawa. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar