Senin, 10 Februari 2014

Banjir Kedungmutih , Lagi, 7 Warga Demak Positif Demam Berdarah

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK- Kemarin tercatat sudah 28 warga terjangkit demam berdarah dan 3 diantaranya meninggal dunia. Kini, ada lagi tambah 7 warga Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Demak positif demam berdarah.
Kepala Desa Kedungmutih, Hamdan mengatakan,  warga yang dirawat di RS bertambah 7 orang. Saat ini masih banyak warga yang rawat jalan di klinik dokter maupun di Puskesmas.
Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung yang terletak di tepi pantai dan berbatasan dengan Kabupaten Jepara tersebut dilanda banjir selama dua minggu lebih. Hamdan mengatakan lebih lanjut, saat ini warga yang sakit sedang dalam penanganan dan pantauan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Demak dan Puskesmas Wedung II.
"Sudah sejak Sabtu (8/2/2014) ada bantuan fogging di rumah warga oleh Dinas Kesehatan untuk mengurangi berkembang biak nyamuk," terang Hamdan, Minggu (9/2/2014) siang.  (*)
Laporan  Tribun Jateng, Alfi M Muhamad
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK-  Sebanyak 28 warga Desa Kedung Putih, Wedung menderita demam berdarah disinyalir karena dampak banjir yang melanda daerah di Demak tersebut.
Kepala Desa Kedungmutih, Hamdan, mencatat sebanyak 28 warganya menderita demam berdarah dan sebagian besar sudah dirawat di RS wilayah Kudus dan Jepara. Tiga diantarannya sudah dinyatakan meninggal. Satu orang meninggal saat dirawat di RSUD Kartini Jepara dan dua lainnya meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit
"Ada 28 warga yang sakit demam berdarah. Ada 3 warga yang sudah meninggal akibat penyakit tersebut yaitu warga Rt 02 RW 02, Ibu Salami (50) meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Kartini. Sedangkan dua warga lainnya meninggal sebelum dibawa ke RS yaitu warga RT 08 Rw 01 Bapak Kundori (78) dan Bapak Matori (84) keduanya warga RT 8 RW 1," ujar Hamdan saat dihubungi Tribun Jateng, Jumat (7/2/2014) siang.
Selain warga yang dirawat di RS Hamdan mengatakan ada ratusan warga yang sakit tapi dilakukan rawat jalan di klinik dokter setempat dan Puskesmas Wedung yang ada di Desa Mutihkulon.
"Ini kali pertama kejadian wabah demam berdarah menimpa warga kami. Dari hasil pemeriksaan puskesmas total 77 persen dari 44 KK terjangkit demam berdarah kami menggratiskan pengobatan untuk penanganan darurat," lanjutnya.
Desa Kedungmutih terkena dampak luapan Sungai Serang selama  hampir dua minggu. Para warga tidak bisa beraktifitas hanya tinggal di pengungsian dan ada yang memilih bertahan.
"Kami ingin dari Pemerintah daerah memberikan bantuan fogging dan memberi obat kaporit untuk sumur warga agar nyamuk tidak berkembangbiak di genangan-genangan air. Penyakit tak hanya demam berdarah, warga juga ada yang menderita diare dan kencing tikus," tandas Hamdan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar