Kamis, 20 Februari 2014

Tanggul Karangrandu Perlu Diperkuat Agar Tidak Jebol Lagi

Tanggul yang jebol diperbaiki seadanya

Jepara – Desa Karangrandu kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada banjir pantura kemarin merupakan salah satu desa yang cukup parah kondisinya. Selain merendam ratusan rumah banjir juga menjebol tanggul di tiga titik dan mengakibatkan beberapa rumah roboh hingga rata dengan tanah.

Sampai saat ini bekas jebolnya tanggul masih terlihat jelas karena hanya diurug tanah biasa. Jalan raya dibawah tanggul juga belum ada perbaikan  sehingga pengguna jalan harus hati-hati melewati jalan ini. Sedangkan rumah-rumah yang rusak karena limpasan air banjir juga masih kelihatan berantakan.

“ Toko Matreal yang rusak itu milik pak H. Zaenal Abidin masih dibiarkan berserakan . Kini pemiliknya tinggal di rumah mertua di desa Krasak setelah di rawat di rumah sakit “, ujar Masluri, Spd tokoh masyarakat desa Karangrandu pada FORMASS, Kamis (20/2).

Masluri mengatakan, banjir yang terjadi bulan Januari kemarin merupakan banjir yang terbesar sepanjang dia bertempat tinggal di desa Karangrandu. Selain merendam rumah di sisi Barat dan Timur sungai , juga menjebol tanggul di 3 titik. Selain itu juga merendan ratusan hektar sawah yang baru di tanami.

“ Rumah saya di sisi Timur sungai juga terendam air meskipun tanggul tidak ada yang jebol. Air datang dari arah Timur dan Selatan desa karena berbatasan dengan desa Batu Kali “, kenang Masluri.

Rumah  H. Zaenal Abidin yang terlimpas air akibat jebolnya tanggul


Melihat kondisi tanggul yang masih rawan jebol itu dia mengharapkan secepatnya pemerintah memperbaiki tanggul tersebut agar lebih kuat. Selain mengadakan pendalaman sungai , juga yang terpenting adalah penguatan tanggul dengan batu 
.
“ Dengan adanya bronjong batu tersebut diharapkan tanggul semakin kuat. Sehingga meski ada limpasan air yang deras tanggul tidak mudah longsor. Banjir kemarin kejadian tanggul jebol dua kali . Pertama jebol di tambal dan yang kedua jebol lagi “, papar Masluri.

Menurut Masluri bencana banjir yang menimpa desanya merupakan sebuah pelajaran yang berharga. Terutama bagi pemerintah desa utamanya para perangkat desa. Dari pantauan mereka kurang respon terhadap bencana yang menimpa warganya sehingga mendapatkan sorotan dari warga.


“ Bahkan Pak Camat Pecangaan sempat marah-marah karena kurang responnya para perangkat dalam menanggulangi bencana alam. Untuk ke depan hal itu jangan terjadi lagi “, kata Masluri (Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar