Kamis, 27 Februari 2014

Pantai Bulak Baru Tergerus Abrasi , Jalan dan Pantai Kian Dekat

Salah satu tambak tergerus abrasi

Jepara – Abrasi di seputaran pantai mulai dari desa Semat sampai desa Kedungmalang kabupaten Jepara kelihatannya terus bergerak maju. Apalagi jika musim penghujan tiba gerusan ombak terlihat jelas dan cukup besar. Akibatnya garis pantai semakin dekat dengan jalan raya desa Semat – Kedungmalang.

Meskipun tidak merata gerusannya di setiap tempat . Namun di beberapa titik menunjukkan gerusan ombak terlihat nyata. Diantara tempat yang cukup parah adalah pantai di desa Bulak Baru dan Tanggul Tlare . Tepatnya Sebelah selatan tugu perbatasan desa Semat.

Beberapa tahun yang lalu pantai ini rimbun dengan pohon-pohon mangrove . Namun karena setiap tahun tergerus oleh besarnya ombak . Tanaman mangrove itu bertumbangan setiap tahunnya. Kini hanya tinggal beberapa saja menunggu waktu.

Di pantai Bulak Baru gerusan ombak juga terlihat nyata dengan semakin dekatnya garis pantai dengan jalan raya. Selain itu pemilik tambak di pantai itu setiap tahun juga kehilangan tanah tambak . Dulu tambaknya cukup luas untuk di garap namun saat ini tinggal beberapa meter saja karena terhempas ombak.

“ Ya abrasi pantai desa Bulak Baru ini sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Desa kami dulu di tengah laut sana. Karena tergerus ombak terus akhirnya di relokasi di tempat ini “, kata Sutiyono (45) mantan Petinggi desa Bulak Baru kecamatan Kedung pada FORMASS, Jum’at (28/2).

Sutiyono mengatakan dulu sebelum terkena abrasi desa Bulak cukup luas dengan penduduk yang cukup banyak. Kebanyakan warga memang mengandalkan sector perikanan dan Kelautan. Namun semenjak terkena abrasi jumlah warga makin lama makin berkurang .

“ Mereka secara bertahap pindah ke daerah pantai terdekat misalnya ada yang ke desa Demaan , Ujung Batu dan desa Nelayan yang lain. Sisanya di relokasi dan di beri nama desa Bulak Baru ini “, kenang Sutiyono.

Perelokasian warga desa Bulak ini kalau tidak salah di jaman Gubernur Jawa Tengah bapak Supardjo Roestam. Lewat kebijaksanaan beliau warga dibelikan persawahan desa Bugel untuk di tempati sebagai pemukiman. Di kapling-kapling sesuai dengan jumlah warga yang ada.


“ Ya sampai sekarang ini jika di hitung desa Bulak Baru ini desa dengan jumlah penduduk sedikit dibandingkan dengan yang lain. Dulu warganya kebanyakan nelayan tetapi saat ini hampir semua warga membuka usaha mebel “, papar Sutiyono yang juga mempunyai usaha mebel di rumahnya. (Muin).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar