Kliping Berita Formass, 20 Desember 2011
Nasi Goreng babat |
Jepara – Bagi penggemar kuliner di kawasan desa Purwogondo kecamatan Kalinyamatan Jepara pasti sudah mengenal warung tenda yang satu ini. Warung dengan tenda berwarna hijau bertuliskan “Nasi Goreng Babat –Telur Rama “ ini membuka lapak di dekat pertigaan Purwogondo. Lapak nasi goreng ini dibuka sekitar jam 6 sore dan ditutup menjelang tengah malam . Meski kondisi warung cukup sederhana , namun warung yang menyajikan nasi goreng campur Babat atau telur ini tiada sepi dari pembeli. Selain di makan di tempat banyak pula pelanggan yang membungkusnya untuk yang dirumah.
“ Saya berjualan di tempat ini sejak tahun 1995 , namun sebelum tahun itu saya ikut orang berjualan nasi goreng di Semarang. Setelah bisa membuat sendiri dan punya sedikit modal saya kemudian buka warung nasi goreng disini “, aku Sahlan (48) pemilik usaha nasi goreng “ Rama “ pada wartawan yang menemuinya Senin ( 19/12)
Pak Sahlan menyajikan nasi goreng untuk pelanggannya |
Sahlan yang asli warga desa Kendeng Sidi Alit mengatakan , selama buka warung di seputaran pertigaan Purwogondo ini hasilnya cukup lumayan. Meski tidak berlebihan namun setiap harinya bisa untuk menghidupi keluarga sehingga usaha ini ditekuni sampai saat ini. Setiap harinya warung tendanya selalu buka menyediaakan nasi goreng ala semarang dengan camnpuran telur dan babat. Nasi putih ia goreng bersama bumbu yang ia ramu sendiri , setelah bercampur baru babat dan telur ia campurkan . Nasi putih setelah dicampur dengan bumbu , babat, telur dan kecap berubah warna menjadi coklat yang menggugah selera.
Dalam keadaan masih hangat nasi goreng ia sajikan dalam piring yang diatasnya di alasi daun pisang hijau sehinga menambah selera bagi yang ingin merasakan. Selain itu di meja tersedia sambal dan juga acar sebagai pelengkap nasi goreng . Untuk minumnya ia sediakan teh hangat atau es teh. Tak ketinggalan kerupuk kerung juga tersedia di sana yang membuat makan jadi berselera.
“ Selain makan di tempat banyak pula pelanggan kami yang meminta untuk dibungkus , harga piringan dan bungkusan sama . Warung kami ramainya jika malam minggu tiba atau jika kondisi habis hujan orang butuh hangat-hangat “, kata Sahlan sambil mengoreng nasi di wajan.
Harganya nasi goreng babat atau telur di warung tenda “Rama” milik pak Sahlan ini cukup terjangkau kantong kita . 2 piring nasi goreng babat , 2 gelas es teh dan kerupuk hanya Rp 17.500,- atau Rp 20.000,- kembali Rp 2.500,-.. Nah bagi anda yang kebetulan lewat tempat ini dan belum pernah merasakan nikmatnya nasi goreng babat telur “ Rama” Purwogondo silakan mampir dan rasakan sensasinya. (Fatkhul Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar