Jumat, 04 Oktober 2013

BANSER GERUDUG RUMAH PENGURUS MTA


BANSER GERUDUG RUMAH PENGURUS MTA

Demak-Ratusan personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Demak, menggerudug rumah pengurus jamaah Majjelis Tafsir Alqur’an (MTA) di wilayah Desa Kedondong Kecamatan Demak.

Sedikitnya 200 personel Banser, menggerudug rumah Ketua II pengurus MTA Demak Supardi dan bendahara MTA Supriyanto. Aksi pengerahan pasukan ini diakibatkan jamaah MTA di Desa Kedondong akan menyelenggarakan kegiatan.

Menurut Ketua PC Ansor Demak, H Abdurrahman Kasdi secara tegas Ansor menolak masuknya faham dan ajaran dari jamaah MTA yang menyesatkan kaum Aswaja (ahlul sunnah wal Jamaah). 

Sejak dilayangkan surat penolakan adanya kegiatan pengajian dari jamaah MTA  yang disampaikan kepada Kapolres Demak, ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan oleh jamaah MTA, yakni dilarang memasang atribut MTA, tidak boleh melakukan kegiatan apapun yang mengajarkan faham MTA, dan MTA tidak boleh melakukan kegiatan jamaah yang menghadirkan massa dari Demak atau dari luar kota Demak. 
Selama ini ajaran MTA dipandang sangat meresahkan warga yang menganut ajaran Aswaja, MTA justru ingin membangun jamaah kelompok Islam garis keras yang bermarkas di Desa Kedondong. 

“Kabar yang kami terima jamaah MTA  akan menggelar kegiatan di Desa Kedondong, padahal sudah diminta tidak boleh menggelar kegiatan apapun,” ucap Kasdi didampingi Komandan Satkorcab Banser Kabupaten Demak Mustain, Rabu (2/10). Dia segera mengerahkan pasukan Banser untuk mendatangi rumah pengurus MTA.
Banser akan membawa kedua pengurus tersebut untuk berdialog di Mapolres. Pihaknya sendiri sudah meminta izin pihak kepolisian untuk menjadi mediasi persoalan ini.    

Mulai pukul 15.30 Banser sudah mendatangi rumah dua pengurus MTA, Supardi dan Supriyanto, tapi yang bersangkutan tidak berada di rumah. Hingga pukul 17.30, Banser menunggu di serambi Masjid At Taqwa Desa Kedondong, namun yang bersangkutan tak kunjung pulang ke rumahnya.  

Kedatangan Banser mendapat pengawalan dari TNI-Polri, hadir juga Waka Polres Demak Kompol Teddy Rayendra, Camat Demak Fathkurrohman, Danramil Kota Kapt Inf Bambang Susilo, Kapolsek Kota Iptu Ujang, dan Kades Kedondong H Suharno.	
	
Waka Polres meminta Banser untuk bersabar, kendati beda ideologi diminta tetap berkepala dingin. “Rencananya muspida akan membahas persoalan ini, kami minta teman-tamen Banser bisa bersabar,” kata Kompol Teddy. (harsem/swi/hst)

_____
Informasi lebih lengkap seputar Demak Kota Wali, silahkan kunjungi Blog WARGA DEMAK: http://wargademak.blogspot.com/  
_____
Waka Polres Demak Kompol Teddy Rayendra (kiri) memberi masukan agar Banser tetap tenang dan berkepala dingin.(harsem/sukmawijaya)


Demak-Ratusan personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Demak, menggerudug rumah pengurus jamaah Majjelis Tafsir Alqur’an (MTA) di wilayah Desa Kedondong Kecamatan Demak.

Sedikitnya 200 personel Banser, menggerudug rumah Ketua II pengurus MTA Demak Supardi dan bendahara MTA Supriyanto. Aksi pengerahan pasukan ini diakibatkan jamaah MTA di Desa Kedondong akan menyelenggarakan kegiatan.

Menurut Ketua PC Ansor Demak, H Abdurrahman Kasdi secara tegas Ansor menolak masuknya faham dan ajaran dari jamaah MTA yang menyesatkan kaum Aswaja (ahlul sunnah wal Jamaah).

Sejak dilayangkan surat penolakan adanya kegiatan pengajian dari jamaah MTA yang disampaikan kepada Kapolres Demak, ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan oleh jamaah MTA, yakni dilarang memasang atribut MTA, tidak boleh melakukan kegiatan apapun yang mengajarkan faham MTA, dan MTA tidak boleh melakukan kegiatan jamaah yang menghadirkan massa dari Demak atau dari luar kota Demak. 

Selama ini ajaran MTA dipandang sangat meresahkan warga yang menganut ajaran Aswaja, MTA justru ingin membangun jamaah kelompok Islam garis keras yang bermarkas di Desa Kedondong.

“Kabar yang kami terima jamaah MTA akan menggelar kegiatan di Desa Kedondong, padahal sudah diminta tidak boleh menggelar kegiatan apapun,” ucap Kasdi didampingi Komandan Satkorcab Banser Kabupaten Demak 

Mustain, Rabu (2/10). Dia segera mengerahkan pasukan Banser untuk mendatangi rumah pengurus MTA.
Banser akan membawa kedua pengurus tersebut untuk berdialog di Mapolres. Pihaknya sendiri sudah meminta izin pihak kepolisian untuk menjadi mediasi persoalan ini.

Mulai pukul 15.30 Banser sudah mendatangi rumah dua pengurus MTA, Supardi dan Supriyanto, tapi yang bersangkutan tidak berada di rumah. Hingga pukul 17.30, Banser menunggu di serambi Masjid At Taqwa Desa Kedondong, namun yang bersangkutan tak kunjung pulang ke rumahnya.

Kedatangan Banser mendapat pengawalan dari TNI-Polri, hadir juga Waka Polres Demak Kompol Teddy Rayendra, Camat Demak Fathkurrohman, Danramil Kota Kapt Inf Bambang Susilo, Kapolsek Kota Iptu Ujang, dan Kades Kedondong H Suharno.

Waka Polres meminta Banser untuk bersabar, kendati beda ideologi diminta tetap berkepala dingin. “Rencananya muspida akan membahas persoalan ini, kami minta teman-tamen Banser bisa bersabar,” kata Kompol Teddy.
(harsem/swi/hst)

_____
Informasi lebih lengkap seputar Demak Kota Wali, silahkan kunjungi Blog WARGA DEMAK: http://wargademak.blogspot.com/ 
_____
Waka Polres Demak Kompol Teddy Rayendra (kiri) memberi masukan agar Banser tetap tenang dan berkepala dingin.(harsem/sukmawijaya)
Sumber : HARIAN SEMARANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar