Demak - Hujan yang masih mengguyur di lahan
pertambakan garam di kabupaten Demak membuat harga garam mulai naik. Hal itu di
sambut gembira oleh sejumlah petani yang masih mempunyai sisa garam tahun lalu
di gudang. Namun demikian tidak semua petani merasakan kenaikan harga , karena
stok garam mereka telah habis sebelumnya.
“
Ya jika dihitung , petani garam yang merasakan kenaikan garam hanya beberapa
orang saja karena garam mereka telah dijual ketika banjir besar menerpa tambak
3 bulan yang lalu “, ujar Zaenuri pedagang garam dari desa Kedungmutih.
Zaenuri
mengatakan , sebelumnya harga garam di lahan berkisar Rp 20 ribu – 25 ribu
setiap kwintalnya dengan kualitas umum. Namun karena hujan yang terus mengguyur
ada kenaikan harga berkisar Rp 10 – 15 ribu setiap kwintalnya. Sehingga harga
garam saat ini sudah mulai naik menjadi Rp 30 ribu – 40 ribu setiap kwintalnya.
“
Kalau dulunya masuk gudang Rp 30 ribu setiap kwintalnya , saat ini sudah laku Rp
40 ribu dengan kualitas umum. Jadi keuntungannya sudah 10 ribu setiap
kwintalnya. Untuk yang kualitas super harga bisa dua kali lipatnya”, papar
Zaenuri.
Hal
sama juga dikatakan H. Ahmadi petani garam asal desa Kedungkarang. Di lahan
garam desa Kedungkarang harga garam juga mulai dirasakan oleh petani. Sehingga
beberapa gudang garam mulai dibongkar dan dijual pada pengepul.
Menurutnya
stok garam simpanan petani di desa Kedungkarang hanya tinggal sekitar 20 persen
saja. Semua gudang garam sudah di bongkar pemiliknya . Selain untuk keperluan
sehari-hari hasil dari penjualan garam ada yang dipergunakan untuk biaya haji.
“
Dari hasil garam ini petani garam banyak yang berhasil naik Haji. Apalagi jika
harga garam bagus yang naik haji setiap tahunnya ada kenaikan”, kata H. Ahmadi.
(Muin)
Haji yaman Bersama KBIH " Jabal Nur " Bandengan Jepara
Nama Kelompok : “ Jabal Nur “
Alamat : Ds. Bandengan Kec. Kota Jepara
Pengasuh : Ustad H. Abdullah Uzair
Telp : 081 393 577 202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar