Lahan garam |
Petani
garam di kabupaten Demak saat ini menunggu cuaca panas agar tambak mereka
menghasilkan garam. Namun demikian kondisi hujan masih saja mengguyur sehingga
panen garam yang dinantikan tak kunjung datang. Hal ini membuat sejumlah
petani garam mengalami kerugian karena
terutama lahan yang digarap merupakan lahan sewaan.
“
Lahan garam ini kami sewa 1 tahun 20 jutaan mestinya bulan Juli ini sudah mulai
memetik hasilnya. Namun karena musim hujan yang kepanjangan sampai saat ini
belum ada hasil apa-apa “, tutur Hamzawi Anwar warga desa Kedungmutih Wedung
Demak.
Hamzawi
Anwar mengatakan ,ia menyewa lahan garam milik desa dengan cara lelangan. Harga
sewa sekitar 20 juta rupiah. Tanah garam itu selanjutnya di garapkan pada
petani lain dengan harapan selain bisa mengembalikan biaya sewa lahan ia
mendapatkan keuntungan. Namun dengan kondisi cuaca yang masih hujan itu ia
belum bisa mendapatkan hasil sama sekali.
“
Kalau normal saat ini sudah panen raya. Tahun lalu bulan Juni hasil garam sudah
berlimpah-limpah. Namun tahun ini lahan belum menghasilkan garam sama sekali “,
tambah Hamzawi.
Hal
sama juga dikatakan Kholil petani garam
warga desa Kedungmutih. Ia mempunyai lahan garam di daerah Jepara.
Sampai saat ini lahannya juga belum menghasilkan garam karena airnya masih
payau. Sehingga lahannya kini ia gunakan untuk memelihara ikan bendeng dan
udang.
“
Dari pada tidak ada hasil sama sekali , ya kita tebari bibit bandeng dan udang.
Mudah-mudahan ada hasil dari sini “, kata Kholil yang menggarap lahannya
sendiri. (Muin)
Haji yaman Bersama KBIH " Jabal Nur " Bandengan Jepara
Nama Kelompok : “ Jabal Nur “
Alamat : Ds. Bandengan Kec. Kota Jepara
Pengasuh : Ustad H. Abdullah Uzair
Telp : 081 393 577 202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar