Rabu, 27 November 2013

Tradisi Haul Massal Di Desa Karanganyar Jepara

Tahlilan bersama di Makbaroh desa Karanganyar

Jepara – Warga Desa Karanganyar kecamatan Welahan kabupaten Jepara  Rabu dan Kamis ( 27-28/11) menggelar kegiatan Haul Massal dan Pengajian Umum. Acara yang dipusatkan di Makam desa setempat sebagai perwujudan menghormati para leluhur yang telah mendahului . Selain itu juga sebagai wujud persatuan , kesatuan antar warga masyarakat desa Karanganyar.

“ Acara Haul Massal ini kita gelar sudah 16 tahunan . Dulu warga mengadakan acara haul sendiri-sendiri . Namun karena banyak manfaatnya lalu kegiatan ini dijadikan menjadi satu waktu yaitu Kamis terakhir bulan Muharram “, ujar Mashur Ketuan panitia haul Massal desa Karanganyar pada FORMASS.

Mashur yang juga Modin desa Karanganyar mengatakan, rangkaian Haul Massal diawali dengan kegiatan Tahtimul Qur’an , dilanjutkan dengan Tahlil bersama di Makbaroh. Puncak acara yaitu digelar pengajian Umum dan juga pemberian santunan kepada anak Yatama.




“ Bulan Muharram merupakan bulan mulia oleh karena itu kita juga memberikan santunan pada 15 anak Yatim . Adapun pengajian mendatangkan da’I dari luar daerah “, tambah Mashur.

Mengenai biaya pelaksanaan acara , selain dari swadaya masyarakat desa Karanganyar . Desa juga memberi dana stimulant untuk kesuksesan acara hal dan pengajian. Dana santunan juga diperoleh dari para aghniya’ dan sumbangan dari warga secara sukarela.

“ Alhamdulillah adanya haul massal ini menambah barokah pada warga desa. Terutama dalam hal persatuan dan kesatuan apalagi desa ini baru saja mengadakan pilpet . Kita semua berdo’a agar persatuan dan kebersamaan tetap terjalin baik “, papar Mashur.
Modin Mashur di depan cungkup makam Mbah Ndaru dan Mbah Surti



Dalam acara Haul Massal itu digelar tahlilan bersama yang dipusatkan pada cungkup makam cikal bakal yaitu Den Ayu Ndaru dan Surti. Diyakini mereka berdua merupakan putri trah kerajaan mataram yang mengembara sampai ke desa Karanganyar.

Sementara itu Slamet Arifin dan Suntono warga desa Karanganyar mengatakan , haul massal layak di uri-uri kelestariannya. Selain kita bisa mendo’akan orang tua yang telah dahulu tiada. Bisa juga dijadikan wahana pemersatu warga desa. Semua warga berkumpul dan duduk bersama di makbaroh sehingga kelihatan guyub rukun satu sama lain. Mulai dari anak-anak , remaja sampai orang tua semua hadir di makam,

“ Ya kami sangat setuju acara ini terus digelar , apalagi ditambah dengan acara pengajian dan santunan Yatama sehingga acara tambah meriah “ kata Suntono. ( Muin)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar