Jepara (18/10/13); Dalam sekali panen penangkar benih Bumi Kartini di Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara mampu menghasilkan benih padi varietas unggul hasil litbangyasa BATAN sebanyak 15 Ton, benih tersebut sudah mendapatkan label sertifikasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jepara.
Benih padi yang ditangkarkan diantaranya varietas Inpari Sidenuk, Bestari, Mira 1, dan Diah Suci. Benih yang dihasilkan ada yang mendapatkan label ungu yang dapat ditangkarkan kembali dan label biru yang merupakan benih sebar. Penangkaran ini sangat membantu petani Jepara dalam upaya mendapatkan varietas unggul untuk ditanam guna mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik.
Kegiatan penangkaran benih padi varietas unggul ini merupakan bagian dari kegatan Pemanfaatan Hasil Litbang Iptek Nuklir (PHLIN) kerjasama BATAN dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Jepara
Menurut seorang penangkar benih Rukanto, benih yang saat ini paling diminati petani Jepara adalah Inpari Sidenuk dan Diah Suci, selain produktivitas tinggi, tahan hama juga karena rasanya enak dan pulen.
Selain di Desa Suwawal Timur, penangkaran benih varietas unggul BATAN juga dilaksanakan di Desa Kelet, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Menurut Ketua Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) Suhaeli padi varietas BATAN mendapatkan tempat khusus di hati petani Jepara, tidak hanya petani dari daerahnya saja yang mengambil benih tetapi juga dari daerah-daerah lain yang tempatnya cukup jauh. Selain kegiatan penangkaran benih juga dilakukan penyebaran benih padi di beberapa lokasi di kabupaten Jepara.
Sementara itu untuk kegiatan peternakan dilaksanakan pemberian suplemen pakan Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) untuk mempercepat pertumbuhan sapi, dalam waktu dua bulan pemberian UMMB bobot sapi rata-rata naik sekitar 1 kg/hari. Di kelompok tani Karya Tani 2 desa Bandengan seorang peternak Heru menyebutkan 25 ekor sapi miliknya yang diberi UMMB menunjukkan hasil
pertumbuhan yang sangat signifikan, dari 25 ekor sapi tersebut 23 diantaranya berhasil terjual pada hari raya Idul Adha beberapa waktu lalu sehingga hanya tersisa 2 sapi saja dengan harga yang cukup bagus. Beberapa kendala menurutnya adalah keterlambatan datangnya UMMB sehingga hanya sempat diberikan dalam waktu dua bulan, Ia berharap untuk selanjutnya dapat membuat sendiri formula UMMB sehingga tidak perlu menunggu kiriman. (eph)
Sumber : Info Nuklir
Sumber : Info Nuklir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar