Jumat, 05 Mei 2017

Bupati Demak : TPS Jungpasir Jadi Percontohan Pengolahan Sampah Di Wedung






Demak – Bupati Demak HM. Natsir mengatakan TPS ( Tempat Pengolahan Sampah ) di desa Jungpasir kecamatan Wedung harus bisa menjadi  percontohan bagi desa lain dalam hal pengelolaan sampah di desa, Hal itu dikatakan Bupati Demak HM.Natsir usai meresmikan TPS bersamaan dengan penutupan TMMD Sengkuyung 1 tahun 2017 di desa penghasil Jambu itu. Hadir dalam kesempatan itu Dandim dan Kapolres serta pejabat lainnya.



  Saya berharap dengan beroperasinya TPS ini bisa menjadi contoh desa lain di Wedung agar membuat TPS semacam ini , karena selain bisa mengatasi masalah kebersihan di desa juga bisa menghasilkan karena sampah bisa dibuat pupuk organic dan solar  serta bahan bakar lainnya “, kata Bupati



Tempat pengolahan Sampah yang dibangun di tanah desa bekas kandang kerbau itu menghabiskan dana sekitar Rp 260 juta . Dana tersebut yang Rp 60 juta dari desa  Jungpasir untuk membuat bangunannya sedangkan mesin dan peralatan lainnya bantuan dari KLH Demak. Diharapkan dengan beroperasinya TPS tersebut sampah rumah tangga di desa Jungpasir bisa diolah menjadi kompos dan bioa solar.

 



“ Adapun operasional kami pak diantaranya dari iuran warga setiap bulan Rp 5 ribu setiap rumah di desa Jungpasir dan yang lain adalah hasil penjualan kompos dan bio solar . Sedangkan untuk honor pengelola saat ini setiap bulannya baru Rp 1 juta mudah-mudahan ke depan bisa naik lagi “, kata Abdullah Afif Ketua BPD desa Jungpasir di hadapan Bupati dan Tamu undangan lainnya.



Selain itu desa juga membuat satgas khusus yang menangani pengelolaan sampah secara sukarela dengan nama lascar Pati Unus. Tugas lascar ini adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pembuangan sampah rumah tangga. Satu diantaranya yang dilakukan adalah membagikan tempat sampah kepada semua rumah di Jungpasir. Tempat sampah itu sebagai tempat pengambilan sampah oleh petugas TPS.



Adapun kerja dari petugas TPS adalah mengambil sampah-sampah di rumah-rumah warga . Sampah sampah itu kemudian dikumpulkan di TPS dimasukkan dalam mesin pemilahan. Keluar dari mesin pemilahan kemudian dimasukkan mesin pengolahan. Sampah organic dimasukkan dalam mesin organic menjadi kompos. Sedangkan sampah non organic dipilah pilah lagi , sampah yang masih bisa dijual dan plastic untuk bahan biosolar.



“ Rencananya TPS ini akan kami kelola menjadi BUMDES sehingga TPS ini benar-benar bisa berjalan dengan baik , sehingga sampah yang dulu menjadi teman akan menjadi musuh bersama . Kita berharap Jungpasir akan lebih bersih dan juga kesehatan warga terjaga “, kata Afif lagi. (Muin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar