Demak – Bupati
Demak HM. Natsir mengatakan TPS ( Tempat Pengolahan Sampah ) di desa Jungpasir
kecamatan Wedung harus bisa menjadi percontohan bagi desa lain dalam hal pengelolaan
sampah di desa, Hal itu dikatakan Bupati Demak HM.Natsir usai meresmikan TPS
bersamaan dengan penutupan TMMD Sengkuyung 1 tahun 2017 di desa penghasil Jambu
itu. Hadir dalam kesempatan itu Dandim dan Kapolres serta pejabat lainnya.
“
Saya berharap dengan beroperasinya TPS ini bisa menjadi contoh desa lain
di Wedung agar membuat TPS semacam ini , karena selain bisa mengatasi masalah
kebersihan di desa juga bisa menghasilkan karena sampah bisa dibuat pupuk
organic dan solar serta bahan bakar
lainnya “, kata Bupati
Tempat pengolahan Sampah yang
dibangun di tanah desa bekas kandang kerbau itu menghabiskan dana sekitar Rp
260 juta . Dana tersebut yang Rp 60 juta dari desa Jungpasir untuk membuat bangunannya sedangkan
mesin dan peralatan lainnya bantuan dari KLH Demak. Diharapkan dengan
beroperasinya TPS tersebut sampah rumah tangga di desa Jungpasir bisa diolah
menjadi kompos dan bioa solar.
“ Adapun operasional kami pak
diantaranya dari iuran warga setiap bulan Rp 5 ribu setiap rumah di desa
Jungpasir dan yang lain adalah hasil penjualan kompos dan bio solar . Sedangkan
untuk honor pengelola saat ini setiap bulannya baru Rp 1 juta mudah-mudahan ke
depan bisa naik lagi “, kata Abdullah Afif Ketua BPD desa Jungpasir di hadapan
Bupati dan Tamu undangan lainnya.
Selain itu desa juga membuat satgas
khusus yang menangani pengelolaan sampah secara sukarela dengan nama lascar Pati
Unus. Tugas lascar ini adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang
pembuangan sampah rumah tangga. Satu diantaranya yang dilakukan adalah
membagikan tempat sampah kepada semua rumah di Jungpasir. Tempat sampah itu
sebagai tempat pengambilan sampah oleh petugas TPS.
Adapun kerja dari petugas TPS adalah
mengambil sampah-sampah di rumah-rumah warga . Sampah sampah itu kemudian
dikumpulkan di TPS dimasukkan dalam mesin pemilahan. Keluar dari mesin
pemilahan kemudian dimasukkan mesin pengolahan. Sampah organic dimasukkan dalam
mesin organic menjadi kompos. Sedangkan sampah non organic dipilah pilah lagi ,
sampah yang masih bisa dijual dan plastic untuk bahan biosolar.
“ Rencananya TPS ini akan kami
kelola menjadi BUMDES sehingga TPS ini benar-benar bisa berjalan dengan baik ,
sehingga sampah yang dulu menjadi teman akan menjadi musuh bersama . Kita
berharap Jungpasir akan lebih bersih dan juga kesehatan warga terjaga “, kata
Afif lagi. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar