Jumat, 23 Mei 2014

Pabrik Garam Iodium Kedungkarang Akhir 2014 Dioperasikan


Demak – Desa Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak akhir tahun 2014 ini berdiri pabrik Garam beriodium. Saat ini bangunan tempat pengolahan garam ini sudah berdiri dan beberapa mesin pengolahnya juga sudah disiapkan. Bak-bak pencucian garam juga sudah selesai dibuat.

“ Untuk tanah serta bangunan semua asset dari kelompok , sedangkan beberapa mesin pengolah ini bantuan dari pemerintah lewat Dinas Kelautan Demak “, kata Muhdi Kepala desa Kedungkarang kecamatan Wedung pada FORMASS, Sabtu (24/5)

Muhdi mengatakan Pabrik Garam iodium pengelolaannya lewat Kelompok Usaha Bersama (KUB) “Sido Maju”. Anggota kelompok tersebut adalah para petani garam. Diharapkan dengan pengolahan menjadi garam konsumsi beriodium ini hasil garam dari desa Kedungkarang lebih meningkat lagi.



“ Biasanya para petani garam sini menjual hasil garam mereka berbentuk garam krosok non beriodium. Tetapi setelah ada pabrik ini kita mengharapkan ada produk baru dari desa Kedungkarang”, terang Muhdi.

Selama ini petani garam dari desa Kedungkarang merupakan pemasok garam krosok daerah Juwana Rembang, Solo dan juga Lampung. Garam krosok ini dibawa para pengepul untuk mensuplai pabrik garam iodium di Pati dan Rembang. Garam krosok tersebut setelah men jadi garam konsumsi dipasarkan kembali ke daerah Demak , Kudus ,Jepara dan Semarang.

“ Jadi setelah ada pabrik garam beriodium ini kita tidak perlu mendatangkan garam iodium dari sana. Bahkan kita nanti bisa memasarkan garam iodium ini di daerah Demak atau ke luar daerah “, tambah Muhdi.




Dalam pembuatan pabrik garam iodium ini kelompok telah menghabiskan dana lebih seratus juta rupiah. Diantaranya untuk penyediaaan tanah , bangunan dan beberapa peralatan tambahan lainnya. Peralatan bantuan dari pemerintah belum lengkap semua.

Diantara kekurangan peralatan untuk pengolahan garam iodium ini antara lain. Mesin penggilingan garam , mesin cuci dan oven. Setidaknya ia masih harus mengeluarkan uang dari kantongnya sekitar 50 juta lagi. Namun ia optimis bisa terpenuhi semua sehingga akhir tahun ini pabrik garam iodium di desa bisa beroperasi.

“ Ya kalau tidak ada halangan pada musim garam tahun ini kita sudah bisa mengolah garam krosok menjadi garam beriodium.  Mudah-mudahan semua lancar”, harap Muhdi.

Desa Kedungkarang merupakan salah satu desa sentra garam krosok di kecamatan Wedung . Diharapkan dengan berdirinya pabrik garam ini bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Perekonomian di desa pesisir ini diharapkan lebih maju lagi. (Muin).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar