Jepara-
Saat
ini musim pohon jambu berbuah lebat. Ada cara tersendiri warga desa Gerdu
kecamatan Pecangaan memasarkan hasil Jambu dari kebun mereka. Jambu-jambu itu
tidak dibawa ke pasar tradisional terdekat . Namun dipasarkan di pinggir jalan
untuk memikat pengendara yang lewat.
Memasuki desa Gerdu bagian
wetan kali kita sudah melihat meja-meja kecil berderet di sepanjang jalan. Di
atas meja itu ada ember plastic atau wakul yang berisikan jambu hasil dari
kebun mereka. Jika ditimbang satu ember kecil kurang lebih 1-1,5 Kg.
“ Mari pak rasanya manis ,
boleh dicoba satu wadah cuma 6 ribu yang ini 7 ribu “, kata warga desa Gerdu
menyambut pengendara yang berhenti untuk melihat Jambu yang di jajakan.
Harun
(37) warga desa Gerdu pada FORMASS mengatakan, desa Gerdu memang salah satu
desa yang mempunyai pohon jambu cukup banyak. Oleh karena itu ketika musim buah
tiba sebagian warga menjajakan buah yang berwarna merah itu sepanjang jalan.
“
Kalau tidak salah setahun bisa dua kali panen. Jenis jambunya kalah dengan
jambu Demak . Jadi harganya ya sedikit murah dibandingkan dengan jambu Demak “,
kata Harun.
Menurut
Harun buah jambu yang dihasilkan pohon dari desa Gerdu ini masih lumayan enak
rasanya jika dibandingkan dengan jambu hijau yang rasanya agak getar. Oleh
karena itu jika musim panen raya tiba disepanjang jalan desa banyak warga yang
memamerkan buah jambu di pinggir jalan .
Ahmad
Munif salah satu pengendara yang melewati jalan desa Gerdu mengatakan , jambu
dari desa Gerdu ini rasanya cukup manis. Namun buahnya tidak bisa besar seperti
jambu dari daerah Demak. Untuk harganya lebih murah sehingga iapun coba membeli
untuk oleh-oleh di rumah.
“
Mintanya sih 8 ribu satu wadah , tetapi saya tawar 6 ribu perwadah diberikan
saya beli dua wadah untuk teman-teman di rumah “, kata Munif yang petugas
lapangan salah satu KSP di daerah Wedung Demak. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar