Minggu, 16 April 2017

Dulunya Ikut Dagang Buah, Kini Jualan Pakaian Anak-Anak Keliling





Demak – Usaha apapun jika hasilnya halal akan ditekuni meski banyak rintangan . Seperti halnya Ahmad Sakdullah warga Desa Mutih Wetan kecamatan Wedung ini. Meski harus berpanas-panasan di emperan toko ia dengan tekun menunggui dagangannya pakaian anak-anak. Beragam pakaian anak ia pajang seperti di toko di emperan toko pasar baru desa Kedungmutih. Jika ada yang lewat iapun menawarkan dagangannya.


“ Ya yang namanya usaha ya kadang pembeli banyak ya kadang sepi mas , namun sejak saya jualan pakaian anak tidak pernah pulang kosong . Meski satu dua potong pasti ada yang laku “, kata Ahmad sakdullah pada kabarseputarmuria.com.


Sebelum membuka usaha jualan pakaian keliling dari pasr satu ke pasar lain. Ia pernah ikut orang berjualan buah di Jakarta. Namun karena banyaknya gusuran di Jakarta mambuat pedagang kecil kocar-kacir sehingga omzet bosnya di Pasar Induk turun drastic. Melihat kondisi itulah ia pulang kampong mencari pekerjaan lain untuk menghidupi satu istri dan satu anaknya.


  Dulu di Jakarta saya pernah berjualan es buah  , awalnya di kampong saya ingin buka usaha es buah namun ketika mau beli tempat esnya di pasar Kliwon Kudus habis. Lalu istri mencoba kulakan pakaian lalu di jual di rumah akhirnya laku . Melihat itu akhirnya Istri menyarankan untuk berjualan pakaian keliling”, aku Sakdullah


Dibekali pengalaman istri yang dulu berjualan pakaian. Iapun mencoba peruntungan berjualan pakaian khusus untuk anak-anak . Sebelum berangkat ia diberi catatan istrinya pakaian yang dibawa . Ketika ada yang membeli iapun mencatatkan pembelian itu ke dalam buku . Misalnya pakaian anak harga beli berapa dan jual berapa. Setiap hari ada rekapan yang sampai dirumah diperiksa istrinya.


“ Contohnya ini mas hari kemarin laku 17 potong  , harga jualnya Rp 257 ribu dan harga belinya 130 ribu . Jadi keuntungan bersihnya ada Rp 100 ribuan “, kata Sakdullah sambil menunjukkan buku catatan penjualannya.


Sakdullah mengatakan selain pasar baru desa Kedungmutih kecamatan Wedung , ia juga keliling ke pasar-pasar seputaran desanya. Misalnya pasar desa Jungsemi , pasar Karangaji Kedung Jepara, Pasar Sore Karangrandu dan juga pasar Buko Wedung Demak. Sehari ia bisa keliling di dua tempat. Namun jika lelah iapun hanya di satu tempat saja.


Selama menjalani usaha jualan pakaian keliling satu tahun ia mengaku hasilnya cukup lumayan. Bisa untuk mnghidupi keluarganya. Meskipun harus berkeliling kampung setiap hari ,hal itu bukan halangan baginya. Yang cukup merepotlan jika musim hujan tiba , karena tidak ada tempat teduh iapun  harus menunggu hujan reda. Kadang baru buka dasar hujan tiba , dagangan pun kemudian di gulung lagi.


“ Ya resepnya usaha itu ya harus tahan banting , biar panas biar hujan kalau waktunya keliling ya harus keliling pasar. Jika kita mau berusaha pasti ada jalan “, tambahnya.


Sakdullah mengatakan pakaian anak-anak yang ia jual dulunya ia kulakan di pasar Kliwon . Namun kini ia kulakan di pasar Tanah Abang Jakarta lewat saudaranya di Jakarta. Ia kirim pesan pakaian yang harus di beli via WA , uangpun ditransferkan sedangkan berang kemudian dikirim via bis malam. Sehari pakaian yang di belinya nyampai. (Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar