Kamis, 05 Juni 2014

Masyarakat Demak di Pasar Induk Jakarta Tuntut Pembangunan Daerahnya



Jakarta - Kerusakan infrastuktur jalan di Kabupaten Demak terutama jalan – jalan di tanggul sepanjang 480 km membuat semua pihak ikut peduli, karena kondisi seperti ini sudah berlangsung puluhan tahun dan bahkan ratusan tahun hingga beberapa kali ganti Bupati. Sehingga banyak jalan –jalan rusak dan tanggul –tanggul tidak di manfaatkaan dengan benar, padahal kalau di lihat letak Geografisnya, Kabupaten Demak sangat cocok untuk  segala tanaman karena airnya yang mengandung air asin.
Namun dikarenakan tidak ada kemauan Bupati beserta jajarannya (Red-Kepala Dinas), sehingga tanggul –tanggul tersebut tidak berfungsi dengan maksimal dan bahkan bisa mengakibatkan banjir. Seperti yang terjadi belum lama ini, tanggul Sungai Wulan di Desa Mijen, Kecamatan Mijen, jebol sepanjang 30 meter, sampai saat ini belum bisa ditutup karena genangan air masih tinggi. Akibat jebolnya tanggul itu, ribuan rumah dan ratusan hektare sawah milik warga tergenang air antara satu hingga dua meter.
Hal tersebut diutarakan H. Takwim, tokoh Masyarakat Demak  di Pasar Induk Kramajati disaat pertemuan antara Bupati Demak, H. Dachirin Said bersama Paguyuban Masyarakat Demak di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, Warga Demak yang tinggal di Kramajati dimana semuanya para pelaku usaha pedagang sangat mengharapkan perubahan di Demak. Meskipun Warga Demak perantauan sudah sukses, tapi tetap bertekad ingin memberdayakan kampung halamnnya. Bahkan ketika Bupati almarhum Tafta Zani yang menjabat dua periode sudah beberapa kali menggelar pertemuan di Jakarta dan sudah di notulenkan daftar program kerja Pemda, tapi tidak ada realisasinya. “7 tahun yang lalu waktu Bupati almarhun Tafta Zani sudah membahas beberapa kali di Jakarta & terakhir di Holten Sultan, sudah di notulenkan program kerja Pemda tapi tidak ada realisasinya,” ungkap H. Takwim.
Menurutnya, sebetulnya untuk mewujudkan hal tersebut sangat mudah namun dikarenakan tidak ada kemauan Bupati beserta jajarannya, ya sampai kapanpun tidak ada terwujud. “Tapi keinginan Masyarakat Demak di Induk sampai kapapun harus bisa realisasi,” tegas pengusaha sukses asal Wedung ini.
Ditambahkannya, dirinya berharap dengan Bupati baru sekarang ini yang asli putra Demak, program yang sudah diusulkan bertahun-tahun lalu bisa di tindak lanjuti yaitu dengan memanfaatkan sebaik-baiknya tanggul-tanggul irigasi dengan penanaman pohonan apa aja yang sesuai dengan Desanya masing-masing. Coba bayangkan kalau tanggul sepanjang 480 km di Kabupaten Demak ditanamin pohonan komersil, bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat & bahkan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Demak pada masa mendatang.
Lebih jauh dikatakan H. Takwim, untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati tinggal memanggil seluruh Kades dan mengintruksikan program tersebut. Bila perlu dibuat saja Perda atau Peraturannnya, pasti para Kades akan giat melaksanakannya karena hal tersebut juga akan memajukan Desa-nya masing-masing. Salah satu contoh Kabupaten Ponorogo sudah terbukti bisa menyuplai Buah Mangga sampai ke Cibitung, Bekasi , Jawa Barat, Induk Krmajati, Jakarta dan Lampung. Karena untuk menaplikasikan program tersebut, Bupati mengeluarkan Perda, tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga Demak berharap para wakilnya di DPRD maupun DPR RI khusunya Dapil Jateng 2 (Demak, Jepara, Kudus), berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat karena sudah terbukti selama ini sudah banyak program dari pusat yang dibawa ke daerahnya menjadi program yang berhasil, ujar warga Demak di Jakarta yang tidak mau disebutkan namanya.(M Ridwan)
SUMBER BERITA: BEDANEWS.COM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar