Kamis, 01 Juni 2017

Rob Rendam Lahan Garam dan Jalan Pemukiman di Demak




Demak – Hujan dan rob yang terjadi di penghujung bulan Juni membuat petambak garam terhambat memanen  garamnya . Selain tambak yang tergenang air , juga air saluran kurang asin lagi karena bercampur dengan air hujan. Sehingga beberapa petambak yang akan memanen garam tertunda beberapa hari lagi.

“ Mestinya besok pagi saya bisa memanen lahan saya , paling sedikit bisa dapat 5 keranjang . Satu keranjang saat ini 150 ribu rupiah. Jadi ya hilanglah kesempatan dapat uang Rp 750 ribu “,kata Solikan petambak garam Kedungmutih.

Solikan mengatakan , rob yang cukup besar membuat lahan tambak terendam air. Meja kristalisasi yang sudah dikeringkan dan siap panen hancur karena air rob. Untuk menjadikan kembali siap panen butuh waktu beberapa hari lagi. Apalagi ditambah hujan yang cukup deras membuat meja kristalisasi airnya muda lagi.

Masuknya air rob ke tambak karena saluran air menuju ke tambak tak berpintu , sehingga air rob dengan cepat memasuki tambak. Air dari laut dengan cepat memasuki tambak yang tempatnya agak rendah. Selain itu banyak pematang tambak yang rendah sehingga air dengan mudah mengalir ke tambak.

“ Kalau saluran ada pintunya mungkin tidak separah ini , air masuk dengan pelan-pelan namun karena saluran tak berpintu akhirnya air masuk dengan cepat . Meski hanya beberapa saat air surut kembali “, tambah Solikhan.

Selain merendam area pertambakan , air rob pada bulan juni ini juga masuk ke pemukiman lewat saluran pembuangan air yang juga tak berpuntu. Akibatnya beberapa saat saja air merendam sebagian jalan yang masih rendah. Diantara jalan kampung yang terendam adalah di RT 02,04 RW II dan RT 6,7,9 RW III.

Bambang salah satu warga Kedungmutih mengatakan air rob pada rahun2017 ini memang cukup besar. Luberan air biasanya hanya di beberapa tempat langganan karena tempatnya rendah. Namun untuk kali ini jalan yang tidak pernah terendam rob kini ikut juga terendam air rob. Hal ini dimanfaatkan anak-anak untuk bermain.

“ Saya usul kepada pemerintah desa untuk membuatkan pintu air di sana , kemarin sudah dibangun salurannya tapi belum ada pintunya . Tolong dibuatkan pintu agar air rob masuknya tidak cepat seperti ini " , kata Bambang (Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar