Sabtu, 05 Juli 2014

Kisah Susindra Tentang Petani garam

Apa yang dilakukan para petani garam di musim penghujan? Saya pernah bertanya-tanya seperti itu. Tambak garam di Jepara memang jalur utama pulkam saya ke Demak karena malas membelah jalan raya. Jalan alternatif Jepara-Demak pun ada beberapa, tak hanya satu jalur saja. Saya sudah punya foto-fotonya dan sudah saya buat posting terjadwalnya. :) Mohon maaf... saya memang masih kesulitan menulis. Jadi jika saya bisa menulis, saya langsung membuat posting terjadwal di beberapa blog saya.

Kembali ke pertanyaan awal, Apa yang dilakukan para petani garam kala musim penghujan? Jujur... saya tidak bertanya pada mereka. Saya hanya mengamati sekitar saja. Sobat tentu tahu bahwa matahari adalah sahabat para petani garam. Tanpa matahari, berarti mereka tak bisa mengeringkan air laut. Curah hujan yang tinggi pun membuat mereka tak mungkin menghasilkan garam. Dan inilah salah satu kegiatan mereka:
Branjang udang dan ikan

Ketika musim hujan, bangunan "branjang" semacam ini mendadak memenuhi pinggiran kali. Melihat jaraknya pun sudah seperti rumah padat penduduk. Jarak kurang dari 5 meter antar branjang. Saya sendiri heran... seberapa besar hasil panen ikan/udang mereka jika branjang serapat itu dan memenuhi bantaran sungai. Tapi itulah hidup... asal kita mau berusaha menjemput rejeki, Allah memberi janji pasti-Nya. 

Selain branjang di atas, para penduduk juga mempunyai cara menangkap kepiting dan ikan. Alatnya sederhana sekali. Inilah bentuknya.
Alat penangkap kepiting

Setiap musim penghujan, jumlah panen ikan, udang dan kepiting memang meningkat. Inilah yang mereka manfaatkan untuk menyambung hidup. Ketika musim ini, pasar kepiting dan kerang di Jepara akan melimpah dagangannya. Lokasi pasar kerang dan kepiting murah di Jepara adalah di pasar Kedung Malang. Tepat di sebelah jembatan penghubung Jepara-Demak dari jalur alternatif.
pasar kerang dan kepiting di Jepara
Pasar Kerang dan Kepiting Murah di Jepara
Nah... sebagai penutup, inilah kondisi tambak garam di kala hujan. Miris sekali melihat tambak dan gubug rusak tak terurus. Bisa jadi, karena memakai sistem sewa, jadi perperiode pembuatan garam saja tambak dan gubug garam dirawat.
Tambak garam kala musim hujan
Tambak garam yang dibiarkan rusak

Gubug garam dibiarkan rusak
Makan malam dengan kepiting pasti enak, ya... xixixi.... abaikan foto 3 kepiting rebus ini. Cuma spoiler tuk bikin kalian tambah lapar. xixixi.....
****
Itulah kisah foto yang ingin saya bagi hari ini. Terima kasih ya sudah mampir di sini. Pengen tahu tulisan saya yang lebih serius? Ada di BlogsusindraCatatan Wanita, dan Jelajah Jepara.


1 komentar: