Senin, 17 Juli 2017

Garam Langka , Harga Garam Terus Melejit Capai Rp 3.500/Kg





Demak – Bulan Juli biasanya petambak garam sudah panen raya , namun pada tahun ini baru mengawali panen. Akibatnya garam saat ini menjadi barang yang di cari oleh pengepul. Dengan langkanya garam tersebut harga di tingkat petani kini melejit tajam.

Harga garam yang dulu hanya Rp 70 – 100 perkilogram , kini ditingkat petani sudah merangkak hingga Rp 3.500 perkilogram.  Melejitnya harga garam ditingkat petani sebagai akibat habisnya stok garam di gudang petani. Selain itu tahun yang lalu produksi garam menurun drastic karena musim hujan yang berkepanjangan.

Pada musim garam tahun ini juga ditengarai hujan masih menjadi kendala sulitnya petambak membuat garam. Meskipun petambak sudah mempersiapkan lahan lebih 4 bulan , namun kondisi yang masih hujan membuat petambak sulit memanen garamnya. Petambak yang sudah merasakan  memetik hasilnya hanya bebarapa orang dan jumlahnya tidak begitu banyak.

Akibat kurangnya pasokan garam ditingkat petani membuat para pengepul  rela membayar duluan demi mendapatkan garam. Selain itu harga garam tidak stabil dan selalu berubah , melihat kondisi cuaca. Jika cuaca mendung atau turun hujan harga garam dipastikan akan naik.

“ Inilah yang membuat saya sedikit pusing , karena harga garam yang selalu naik. Minggu kemarin saya sudah deal dengan pembeli dengan  harga ditingkat petani. Namun ketika mau kirim harga ditingkat petambak naik jadi sayapun tetap membeli harga yang diminta petambak agar mendapatkan garam “, papar Hamzawi Anwar pengepul Garam dari desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria.

Melejitnya harga garam selain  pasokan yang habis juga diakibatkan cuaca yang tidak bersahabat. Sehingga saat ini petambak yang bisa memanen garam adalah petambak yang menggunakan geo isolator. Sedangkan yang masih mengandalkan meja Kristal dari tanah panen nya butuh waktu lebih lama. (Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar