Senin, 24 Juli 2017

Naik Perahu Menuju Ke Makam Mbah Mudzakir dan Melihat Dukuh Senik Yang tenggelam Hanya Rp 10 Ribu.

Peziarah turun dari Perahu

Demak – Hari Minggu kemarin saya bersama kawan – kawan jamaah Nariyahan Desa Kedungmutih kecamatan Wedung mengadakan wisata ziarah ke Makam Mbah Mudzakir di dukuh Tambak sari desa Bedono kecamatan Sayung . Saya memang baru pertama kali berziarah ke Makam Waliyullah di tengah lautan ini. Sehingga hal ini menjadi pengalaman baru bagi saya meski telah berkali membaca via internet dan juga melihat TV.
 Dengan membawa kendaraan Elf saya bersama 15 teman yang lain berangkat dari rumah . Sopir yang kami ajak sudah berkali kali mengunjungi tempat ini sehingga tanpa tanya sana sini langsung saja sampai ke lokasi. Masuknya lewat pintu gerbang di desa Purwosari yang menjadi pintu gerbang juga menuju ke obyek wisata pantai Morosari dan kawasan Mangrove dukuh Senik. 
 
 Mulai dari desa Purwosari jalanya mulus betonisasi ,namun jalan belumlah lebar . Sehingga sopir harus berhati-hati jika berpapasan dengan kendaraan lain. Apalagi jika peziarah berombongan dengan kendaraan bis . Sopir harus ekstra hati-hati karena jalan sempit kanan kirinya bibir sungai dan area pertambak.
 
 Mendekati tempat parkir kita masih lewat jalan berupa tanah padas . Sehingga pengendara harus berhati-hati jika kondisi hujan. Kurang lebih jalan tanah ini sekitar 5 meteran, sampai dengan memasuki area parkir kendaraan di depan SD Bedono 1. 
 
 Turun dari kendaraan peziarah langsung disapa oleh para pengojek sepeda motor dan juga ojek perahu. Rombongan kami berjumlah 16 orang memutuskan untuk naik perahu menuju ke Makam Mbah Mudzakir. Oleh tukang ojek perahu diberikan dua tarip Rp 5.000 sekali jalan langsung menuju makam. Sedangkan Rp 10.000 peziarah selain menuju ke Makam Syeh Mudzakir juga akan dikelilingkan ke Dukuh Senik yang tenggelam dengan pemandangan hutan mangrove dan juga bekas rumah yang tenggelam.
 
Bagi yang belum pernah naik perahu hal ini menjadi sensasi tersendiri ,apalagi bisa melihat pemandangan laut lepas dan juga hutan mangrove dengan hewan seperti burung dan ikan. Selain para peziarah banyak pula para pemancing yang juga datang ke tempat ini menyewa perahu mencari ikan di sela-sela hutan mangrove.
Selain warga Demak sendiri banyak peziarah yang datang ke Makam Syeh Mudzakir ini. Contohnya ada serombongan peziarah yang datang dari daerah Batang . Mereka datang ke makam ini melihat dari media dan juga cerita orang yang pernah datang ke Dukuh Tambaksari yang tenggelam menyisakan makam Mbah Mudzakir. Akhirnya mereka datang dan melihat sendiri keunikan serta kekeramatan Makam Mbah Mudzakir yang menyebarkan agama Islam dan berjuang untuk kemerdekaan Negara Indonesia. (Muin)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar